THE DESIGN WEB

Seputar berita tentang liputan nusantara

Global

Gen ABCC11 Buat Orang Korea Selatan Tidak Bau Badan

thedesignweb.co.id, Jakarta – Anda tahu jika orang Korea dan Jepang tidak memiliki masalah dengan aroma tubuh. Bahkan orang Korea dari selatan dan Jepang tidak pernah peduli dengan aroma tubuh dan ketiak di musim panas.

Studi terakhir menunjukkan bahwa Korea Selatan bermutasi secara genetik. Ini berarti bahwa tubuh mereka jelas tidak memiliki gen pembawa bau tubuh dalam kromosom mereka.

Live Live Science Page Senin (19.18.2024), ini karena bau tubuh, ABCC11. Survei menemukan bahwa hanya 0,006 persen orang Korea yang memiliki gen ABCC11, penyebab utama masalah bau.

Studi ini didasarkan pada basis data Oledgecia (Alfred), basis gen yang dirancang oleh Universitas Yale. Para peneliti telah menemukan bahwa faktor Korea adalah yang terendah di dunia.

Selain itu, studi ini menjelaskan bahwa sebagian besar orang Asia Timur dan hampir semua warga Korea tidak memiliki gen ini. Namun, hanya sekitar. Dua persen orang Eropa gen ini.

Korea dan Asia Timur mengalami mutasi genetik yang tidak menjadikannya bau tubuh. Kekurangan tidak mengubah jumlah produksi keringat.

Mereka masih berkeringat, tetapi keringat tidak berbau. Pada dasarnya, ada dua jenis utama kelenjar keringat, yaitu Ecrin dan Apocryn.

Kelenjar Ecrine menghasilkan nightwood dan tidak berbau, sedangkan kelenjar apokrin mengeluarkan zat yang lebih tebal dan bau. ABCC11 -Gene mengontrol fungsi kelenjar apokrin.

Kelenjar apokrin, terutama ditemukan di area seperti ketiak dan penampilan, menghasilkan keringat yang mengandung lebih banyak protein dan lipid. Hubungan ini benar -benar sarang bakteri yang menyebabkan bau yang lebih kuat.

Sementara orang dengan varian gen ABCC11 memiliki kelenjar apokrin yang kurang aktif untuk menghasilkan lebih sedikit keringat, menyebabkan bau tubuh.

 

ABCC11 atau ATP Bonding Cassette Subfamily C Meli C, terletak di kromosom 16.

ABCC11 tidak hanya diketahui dalam produksi keringat, tetapi juga terlibat dalam pengangkutan berbagai molekul, termasuk metabolit dan produk limbah, dalam tubuh. Protein yang diproduksi oleh gen ini berperan dalam pengangkutan berbagai zat membran sel dalam sel epitel yang terjadi di berbagai bagian tubuh, termasuk kelenjar keringat dan kelenjar susu.

Studi menunjukkan bahwa perubahan genetik dalam ABCC11 dapat ditemukan dalam dua bentuk utama: alel “aktif” dan “tidak aktif”. Alel aktif biasanya menghasilkan protein yang berfungsi, sedangkan alel yang tidak aktif menghasilkan protein yang tidak dapat berfungsi dengan baik.

Perubahan ini memiliki konsekuensi penting bagi manusia karena mempengaruhi cara berkeringat dan bagaimana tubuh melepaskan beberapa produk metabolisme. Faktor lingkungan dan adaptasi evolusi dapat dipengaruhi oleh penyebaran alel ini.

 

Selain peran dalam produksi keringat, gen ABCC11 juga dikaitkan dengan beberapa penyakit. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ABCC11 terlibat dalam pengangkutan zat tertentu dalam tubuh yang dapat mempengaruhi proses metabolisme dan detoksifikasi.

Dalam beberapa kasus, mutasi pada gen ini dapat meningkatkan sensitivitasnya terhadap beberapa penyakit atau gangguan. Sebagai contoh, studi dikaitkan dengan varian gen ABCC11 dengan kerentanan terhadap kanker payudara.

Ada bukti bahwa perubahan fungsi protein yang diproduksi oleh ABCC11 dapat mempengaruhi cara tubuh mendukung bahan kimia dalam makanan dan lingkungan yang mungkin terkait dengan perkembangan kanker. Selain itu, ABCC11 juga mempengaruhi bagaimana tubuh mengontrol produksi susu pada ibu menyusui.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa perubahan gen ini dapat dikaitkan dengan perubahan kemampuan ibu untuk menghasilkan susu.

(Tifani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *