Genjot Layanan Prima, BBRI Optimalkan Penggunaan AI
Liputan6.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) atau BRI berkomitmen terus melakukan perbaikan untuk meningkatkan bisnis nasabah. Hal ini mengangkat tema Hari Pelayanan Pelanggan Nasional (HPN), “Kecerdasan Buatan Membuat Pelayanan Pelanggan Lebih Responsif dan Personalisasi”.
Direktur Utama BRI, Sunarso angkat bicara mengenai komitmen perseroan dalam memberikan layanan terbaik kepada nasabah.
“Kami memahami bahwa di era digital ini, kecepatan dan personalisasi merupakan kebutuhan penting bagi nasabah kami. Oleh karena itu, BRI terus mengembangkan berbagai produk dan layanan untuk mendukung kecerdasan buatan atau AI, guna memberikan layanan yang lebih banyak dan personal,” kata Sunarso dalam keterangannya, Rabu (4/9/2024).
Menjawab kebutuhan era digital akan kecepatan dan personalisasi layanan, BRI telah mengembangkan beragam produk dan layanan berbasis AI. Produk yang menjadi penting adalah super apps BRImo yang memberikan kemudahan bagi nasabah dalam mengakses berbagai layanan perbankan dengan mudah dan cepat.
Selain itu, BRI juga menyediakan layanan virtual berbasis AI yaitu “Sabrina” yang bertujuan membantu nasabah kapanpun dan dimanapun dengan solusi yang cepat, jelas dan personal. Pembaruan ini merupakan bagian dari strategi BRI untuk memberikan layanan yang lebih responsif dan disesuaikan dengan kebutuhan nasabah.
Sabrina dapat dihubungi melalui WhatsApp di 0812 1214 017 untuk memudahkan nasabah mendapatkan informasi terkait produk dan layanan BRI. Melalui layanan tersebut, nasabah dapat dengan mudah menemukan kantor BRI terdekat, ATM dan Agen BRILink, serta mendapatkan rekomendasi vendor BRI. Selain itu, nasabah juga dapat melakukan pengecekan transfer rekening dan saldo melalui Chat Banking, serta menyampaikan pengaduan yang dapat mengikuti proses penyelesaian.
Dengan terus mengadopsi teknologi baru dan mempertahankan layanan nasabah, BRI semakin memperkuat posisinya sebagai bank di Indonesia yang menjawab kebutuhan nasabah di era digital. Perayaan Hari Pelanggan Nasional merupakan kesempatan bagi BRI untuk menegaskan kembali komitmennya dalam memberikan layanan perbankan terbaik dan memanfaatkan kekuatan AI untuk menciptakan perbankan yang personal dan fungsional bagi jutaan nasabah di seluruh Indonesia.
“Kami menyadari kepercayaan dan loyalitas nasabah itu penting, sehingga BRI terus berinovasi untuk memastikan pengalaman setiap nasabah bersama BRI adalah yang terbaik,” tambah Sunarso.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan pihaknya akan membagi keuntungan dividen tersebut selama 5 tahun ke depan. Rasio kecukupan modal BRI juga diumumkan mencapai 25,13% pada akhir Maret II/2024.
Sunarso mengatakan BRI memiliki tambahan modal Rp 41 triliun yang berasal dari right issue pembentukan Holding Ultra Mikro (UMi) dengan PT Permodalan Nasional Madani (PNM) dan PT Pegadaian.
“Sebagai CEO, saya yakin dalam 5 tahun ke depan, berapa pun keuntungan BRI, layak dibagikan dalam bentuk dividen. Kenapa? Karena tidak perlu menyimpan keuntungan untuk menopang modal, karena modal. sudah sangat kuat,” imbuhnya pada acara Public Expose Live 2024 di Jakarta (29/8/2024).
“Dividen BRI sudah tinggi sehingga tidak menjadi masalah bagi permodalan BRI,” tambah Sunarso.
Sementara itu, dia mengatakan alokasi BRI akan bergantung pada persetujuan otoritas, antara lain Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
“Kalau dividennya tinggi, itu yang harus dilakukan. Tapi bagaimana Anda membayarnya? Apakah langsung atau dicicil? “Itu akan disetujui oleh pihak yang berwenang,” kata Sunarso.
Sunarso optimistis BRI akan meraih kesuksesan besar di masa depan. Ia mengatakan ekspektasi tersebut tidak lepas dari keberhasilan BRI Group mencatatkan kinerja hingga kuartal II-2024.
“Dengan seleksi dan pertumbuhan yang baik, BRI berhasil mengumpulkan laba sebesar Rp 29,90 triliun pada akhir Kuartal II/2024,” ujarnya.
Sunaraso mengatakan pencapaian tersebut tidak lepas dari penyaluran kredit BRI yang mencapai Rp1.336,78 triliun atau tumbuh 11,20% year-on-year (yoy).
Sektor UMKM masih mendominasi alokasi kredit BRI dengan pangsa sebesar 81,96% dari total alokasi kredit BRI atau sekitar Rp1.095,64 triliun, ujarnya.
“Pertumbuhan penyaluran kredit sebesar dua digit membuat aset BRI meningkat 9,54% menjadi Rp1.977,37 triliun,” jelas Sunarso.
Direktur BRI juga menegaskan, pertumbuhan yang selektif dan hati-hati berarti Bank dapat menjaga kualitas kredit yang disalurkan.
Rasio pinjaman terhadap risiko (LAR) tercatat membaik atau menurun, dari 14,94% pada akhir Maret II/2023 menjadi 12,00% pada akhir Maret II/2024, kata Sunarso.
Sedangkan rasio kredit bermasalah (NPL) berada pada kisaran 3,05% dan rasio NPL sebesar 211,60%, tambahnya.
Sunarsi juga menjelaskan dari sisi keuangan, Dana Pihak Ketiga (DPK) BRI mencatatkan peningkatan sebesar 11,61% yoy menjadi Rp1.389,66 triliun.
“Mata uang murah atau CASA (Tabungan dan Giro) masih menjadi yang terdepan dalam model BRI DPK, dimana porsi CASA mencapai 63,17% dari total BRI DPK,” jelasnya.