Gibran Pimpin Rapat Tingkat Menteri di Wisma Kemenpora, Apa yang Dibahas?
LIPUTAN 6.
Pemantauan thedesignweb.co.id, Gibran dan Menteri mencapai lokasi sekitar 13,27 WIB. Pada pertemuan para menteri, ia membahas model olahraga nasional yang hebat.
Koordinasi dan Budaya Manusia Menko Praktico dari Indonesia Praktico (Menko PMC), Menteri Perusahaan Negara (BUMM), serta Ketua Asosiasi Sepak Bola Indonesia (PSSI), Erik Tohir dan Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Jobs) Diana Kusumasti.
Pertama -tama, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Arotedjo, Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Taukik Hejati, Menteri Urusan Internal (Menteri Urusan Internal) Tito Karnaviani.
Gibran dan menteri datang ke tempat kejadian. Baik Gibran dan para menteri yang menghadiri peserta yang dikendalikan dengan rumit mengenakan pakaian batik.
Pertemuan diadakan secara pribadi pada pukul 1 siang WIB. Pertemuan itu secara langsung dipimpin oleh Gibran, disertai oleh seorang praktisi yang duduk di sebelah kiri.
Pada saat yang sama, Menteri Agama Indonesia (Menteri Agama) Nasarudin menolak terlambat. Dia mencapai sekitar 13,42 WIB.
Sebelumnya, Wakil Presiden (Wakil Presiden) Gibran Racabuming meminta Raka Raka untuk tidak menghapus Kebijakan Akses Mahasiswa Baru (PPDB) dengan Menteri Monikdasmen (Monikdasmin). Dia mengatakan jalur zonasi PDDB tidak dapat diterapkan di semua wilayah.
Gibran menyiratkan pengalamannya dalam posisi ketua solo, di mana ia sering menerima keluhan yang sama terkait dengan sistem zonasi. “Fenomena tahun ini adalah sama. Itu harus tumbuh di dalamnya, tempat tinggal BPDP. Ini harus dipertimbangkan lagi,” kata Gibran.
Dia menekankan bahwa pemerintah berkewajiban untuk meningkatkan sistem pendidikan untuk menciptakan sumber daya manusia yang lebih tinggi (SDM). Ini dilakukan untuk menyambut visi emas Indonesia 2045. Menurutnya, salah satu cara untuk memahami visi ini adalah dengan menghapus kebijakan PDDB sistem zonasi.
Dalam hal ini, pengamat pendidikan Ina Liem memperkirakan bahwa pernyataan Gibran sangat tergesa -gesa. Pertama -tama harus diperiksa berdasarkan data nasional.
“Zonasi adalah tujuan yang baik, hanya implementasi yang curang,” kata INA thedesignweb.co.id pada hari Jumat (11/22/2024).
Menurutnya, selama bertahun -tahun tidak ada otoritas lokal yang berhasil membeli dan menjual negara PDP.
“Tapi saya tidak ingin membahas pertama -tama, jadi kami menunggu solusi yang ditawarkan oleh Mas Gibran sebagai pengganti zonasi atau tersembunyi.”
Menurutnya, pada prinsipnya zonasi harus tetap karena pasukan pemerintah untuk memberikan pendidikan bagi semua anak Indonesia, dan bukan hanya anak -anak pintar.
“Namun, keputusan dan komposisi di setiap wilayah tidak boleh sama, mengingat bahwa ada ketidaksetaraan yang ada.”
Ina menjelaskan bahwa ada beberapa solusi untuk mengatasi masalah ini. Dimulai dengan peta zonasi paling dinamis yang dapat menggunakan teknologi daripada mengandalkan data pemerintah daerah yang sama sekali tidak akurat.
Kemudian, kesadaran dan pendidikan orang -orang yang kehilangan banyak orang. Selain itu, transparansi sistem administrasi teknologi.
“Kemudian berkolaborasi dengan sekolah swasta, sistem beasiswa. Terakhir, ini dapat membuat tim independen untuk memantau implementasi PPDB dan rekomendasi berbasis data, ”katanya.
Dia harus dihargai ketika Trubus Rahadiana, seorang ahli kebijakan publik di University of Trisakti, mengatakan bahwa jika zonasi PDDB tidak dihapus, itu masih akan diatur dan dihargai. Karena sejauh ini banyak sekolah yang benar -benar tidak mendapatkan siswa.
Trubus mengatakan sisi positif dari zonasi didistribusikan secara merata. Di mana semua sekolah sesuai dengan siswa KTP, orang tua, tempat tinggal dan sekolah terdekat.
“Yah, masalahnya adalah bahwa kerugian atau kerugian adalah sekolah yang jauh dari solusi. Jika jauh, itu berarti tidak ada siswa. ” – Trubus mengatakan kepada thedesignweb.co.id, Jumat (11/22/2024).
Dia melanjutkan, pilihan terbaik adalah mempertahankan zonasi, tetapi dia harus beradaptasi dengan sekolah.
“Tingkat pertama, karena ada banyak sekolah yang pada akhirnya tidak akan diterima oleh siswa,” pungkasnya.