Berita

Gibran Singgung Pemecatannya Sebagai Kader PDIP di Pelantikan PP Pemuda Katolik

thedesignweb.co.id, Jakarta Wakil Presiden Indonesia (Wepress) Jibran Rakabuming Raka menyikapi fakta dirinya diberhentikan dari partai oleh PDI Perjuangan (PDIP).

Hal itu diungkapkannya saat menghadiri pelantikan Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Katolik periode 2024-2027 di Gedung Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Lantai 8, Jalan Taman Kat Mutia, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/12). ) /2024).

Dalam kesempatan itu Gibran menyebut nasibnya sama dengan nasib Ketua Umum (Ketum) Pemuda Katolik PP Stephanus Gusma periode 2024-2027.

Jadi Mas Gusma senasib dengan saya, sekarang sudah dikeluarkan dari partai, ujarnya.

Meski begitu, Gibran menyebut perbedaan tersebut merupakan hal yang biasa. Ia mengatakan, di negara yang menganut sistem demokrasi sekalipun, perbedaan adalah sebuah noda.

Sementara Stephanus Gusma yang sempat disebut-sebut Gibran, terekam mengucapkan selamat tinggal kepada PDIP. Gusma alias Stefanus Gusma sendiri bergabung dengan PDIP pada tahun 2012 dan diundang langsung serta dibimbing oleh Marurar Sirai saat itu.

Setelah itu, Gusma aktif mendukung kampanye di banyak daerah, mulai dari kunjungan kampanye ke berbagai tempat seperti kunjungan ke Nusa Tenggara Timur (NTT) pada akhir tahun 2023 bersama calon Wakil Presiden (Kawapres) ke-2 Gibran Rakabuming Raka.

“Tetapi bapak ibu sekalian, saya ingatkan Pak Presiden. Sekali lagi perbedaan adalah hal yang lumrah. Perbedaan inilah yang mewarnai demokrasi kita,” kata Gibran.

Untuk itu, Gibran mengaku sangat puas dengan PP Pemuda Katolik yang berkomitmen menerima semua kalangan.

“Pemuda harus berani menerima siapa pun, apa pun latar belakang dan afiliasi politiknya,” ujarnya.

Presiden ketujuh Joko Widodo, atau Jokowi, menyatakan menghormati keputusan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang mendepak dirinya, putranya Jibran Rakabuming Raka, dan menantunya Bobby Nasution dari kader partai.

“Iya bagus, saya hormati,” ujarnya, Selasa (17/12/2024) di Solo, Jawa Tengah.

Jokowi menegaskan, dirinya tidak berencana membela atau membenarkan keputusan tersebut.

“Saya tidak dalam posisi untuk membela atau memberikan penilaian karena keputusan telah dibuat. Waktu akan menjawabnya, saya pikir itu saja.”

Jokowi hanya tersenyum saat ditanya soal pengembalian kartu tanda anggota (KTA) PDIP.

 

Soal kemungkinan pembentukan partai politik baru, ia kembali menyinggung konsep partai perseorangan.

“Sudah saya bilang ini pesta pribadi,” ujarnya, dilansir Antara.

Soal alasan pemecatan, Jokowi kembali menegaskan sikapnya yang tidak adil.

“Seperti yang saya katakan tadi, saya tidak dalam posisi membela atau mengevaluasi karena sudah diputuskan. Waktu yang akan menjawabnya,” ujarnya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *