THE NEWS GM Gandeng CATL Bikin Baterai Mobil Listrik dengan Pengisian Super Cepat
thedesignweb.co.id, Jakarta – Penjualan General Motors (GM) di China kurang berjalan baik. Pasalnya, nama besar sebagai pabrikan asal Amerika kini mulai memudar karena kalah bersaing dengan berbagai merek lokal China.
Namun ada satu opsi yang bisa digunakan GM untuk mengatasi situasi rendahnya penjualan di negeri tirai bambu tersebut, yakni dengan memproduksi baterai canggih.
Laporan dari Carnewschina, bersama CATL, merek asal Negeri Paman Sam ini telah mengembangkan baterai besi fosfat 6C 6C dengan pengisian super cepat pertama di industri otomotif.
Aspek terpenting dari baterai ini adalah mampu memberikan jangkauan sekitar 200 km dalam waktu pengisian 5 menit.
Selain itu dengan penggunaan lithium iron phosphate, materialnya lebih murah dibandingkan NMC dan juga diyakini lebih aman. Saat ini, Zeekr sendiri mengklaim memiliki baterai tercepat melalui baterai yang dapat dilepas.
Baterai versi kedua yang digunakan Zeekr memiliki fungsi pengisian daya 5,5C yang memungkinkan baterai terisi 10 hingga 80 persen dalam waktu 10,5 menit.
Namun, calon pembeli harus bersabar hingga tahun depan agar bisa mendapatkan mobil yang menggunakan baterai baru ini, karena baterainya akan didasarkan pada platform Ultium terbaru GM, yang arsitekturnya hampir 900V. dipasang.
Dua raksasa otomotif, General Motors (GM) dan Hyundai Motor Group mengumumkan kemitraan strategis. Kolaborasi kedua perusahaan ini disebut-sebut menggemparkan dunia otomotif global.
Berdasarkan informasi ArenaEV, pada Sabtu (14/9/2024), sebagai bentuk kerja sama, GM dan Hyundai menandatangani MoU (Memorandum of Understanding). Keduanya disebut tengah menjajaki berbagai peluang kerja sama di bidang kendaraan listrik.
Kemitraan ini dikatakan akan membawa perubahan strategis di kancah global. Pasalnya, dua perusahaan mobil besar telah bermitra untuk melihat pesatnya pertumbuhan mobil listrik.
Baik GM maupun Hyundai masing-masing punya cara masing-masing dalam memasuki pasar mobil listrik. Namun, kemitraan ini dikatakan dapat memperkuat upaya keduanya, dan juga membentuk industri.
Disebutkan, bagi GM, kemitraan ini merupakan peluang untuk memanfaatkan keahlian dan inovasi Hyundai di bidang kendaraan listrik, khususnya di bidang kendaraan listrik yang terjangkau dan efisien.
Sementara bagi Hyundai, kemitraan ini memungkinkan perusahaan asal Korea Selatan tersebut mengakses kapasitas produksi GM sekaligus mendapatkan akses global untuk meningkatkan produksi.