Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Letusan 1 Kilometer
thedesignweb.co.id, Lumajang – Gunung Semeru yang berketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut kembali meletus pada Senin pagi (11/11/2024), 1 km di atas puncak gunung.
Letusan Gunung Semeru terjadi pada Senin 11 November 2024 pukul 03.35 WIB. Ketinggian kolom letusan sekitar 1,00 meter di atas puncak atau 4.676 meter di atas permukaan tanah, kata Gufron Alvi, petugas Observatorium Gunung Semeru.
Ia mengatakan, abu yang ditemukan berwarna putih dan abu-abu dengan konsentrasi kuat ke arah barat. Ledakan tersebut terekam alat perekam seismik dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 122 detik.
Sebelumnya, pada pukul 01.47 WIB, teramati kolom letusan di perbatasan wilayah Lumajang dan Malang dengan ketinggian puncak sekitar 1000 meter.
Abu berwarna putih dan abu-abu dan ditemukan di semak belukar di selatan dan barat daya. Letusan tersebut terekam dalam alat perekam seismik dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 146 detik.
Menurut petugas, Gunung Semeru meletus sebanyak 1.738 kali antara 1 Januari hingga 11 November 2024 pukul 04:00 WIB. Gempa bumi terjadi pada aktivitas gunung tertinggi di Pulau Jawa, dan berdasarkan observasi gempa pada Minggu (11/10), waktu gempa 64,11-23 mm, dan gempa 93 titik. 153. Detik.
Gunung Sameru mengeluarkan awan panas pada Minggu (11/10) sore pukul 14.40 WIB dengan amplitudo maksimum 22 mm 478 detik yang disusul banjir bandang.
Dikatakannya, Gunung Semeru masih dalam status siaga sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengeluarkan serangkaian rekomendasi, yakni masyarakat dilarang beraktivitas di sektor tenggara sepanjang Besuk Kobokan hingga pukul delapan. . Beberapa kilometer dari puncak (pusat letusan).
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak diperbolehkan melakukan aktivitas di radius 500 meter dari bantaran sungai (batas sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena dapat terkena dampak perluasan awan panas dan aliran lahar sejauh 13 jarak. km. dari atas.
Ia menambahkan, “Masyarakat tidak diperbolehkan melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari kaki/puncak Gunung Semeru karena rentan terhadap bahaya batuan (terbakar).
Selain itu, masyarakat juga harus mewaspadai potensi awan panas, guguran lahar, dan lahar hujan di sepanjang sungai/lembah yang terbentuk di puncak Gunung Samaru, khususnya Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Juga potensi lahar di sungai – sungai kecil yang merupakan anak sungai Besuk Kobokan.