Gus Miftah Minta Maaf Usai Dituding Hina Penjual Es Teh, Ujungnya Ngaku Khilaf dan Cuma Bercanda
thedesignweb.co.id, Jakarta, Miftah Maulana Habibarrahman Gus Miftah, Utusan Khusus Presiden untuk Toleransi Beragama dan Pengembangan Lembaga Keagamaan, akhirnya meminta maaf setelah melontarkan komentar bodoh kepada seorang penjual es krim.
Seorang penjual es krim di tengah pidato Gus Meftah mencari nafkah sebagai pembicara baru-baru ini di Maglang, Jawa Tengah. Penjual es krim ini terdiam dan sedih mendengar kata bodoh tersebut dan banyak orang yang tertawa.
Gambar video ini beredar di dunia maya. Gus menuai kuncinya. Semalam namanya ada di Twitter berjam-jam, bahkan X, dan akhirnya seperti dugaannya, Gus Miftah meminta maaf dan mengaku salah.
“Assalamualaikum, semoga rahmat dan berkah Allah terlimpah padanya. Saya Miftah Maulana Habibur Rahman, dan saya menanggapi apa yang saya dengar hari ini, pertama-tama saya dengan rendah hati meminta maaf atas kesalahan saya.
Melansir video di kanal YouTube Seleb Oncam News, Gus Miftah mengaku kerap bercanda. Kata-kata bodoh yang dilontarkan kepada penjual es krim itu juga hanya sekedar lelucon.
Gus Miftah berkata: Saya sering mengolok-olok seseorang, maka saya mohon maaf secara langsung karena telah mengolok-olok seseorang dan berharap pintu maaf dibukakan untuk saya.
Meski dianggap sebagai lelucon, masyarakat Indonesia tetap menolaknya dan menyebut lelucon tersebut tidak pantas, tidak baik, dan tidak bermoral. Kini, cuitan Gus Miftah itu menuai gelombang protes dan kegaduhan.
Dia melanjutkan: “Kedua, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada publik atas keributan yang membuat lelucon saya kesal dan publik menganggapnya berlebihan. Saya minta maaf atas hal itu.”
Belakangan, Gus Miftah terang-terangan mengaku ditegur Sekretaris Kabinet Merah Putih karena menyebut penjual es krim itu bodoh. Ia berjanji akan lebih berhati-hati dengan perkataannya ke depannya.
Ini memberi saya perspektif baru untuk berbicara dengan orang dan masyarakat. Saya sudah ditegur Sekretaris Kabinet, jelas Gus Miftah sambil berlinang air mata.