Harga Kripto Hari Ini 3 Juli 2024: Solana Pimpin Kenaikan
thedesignweb.co.id, Jakarta – Harga Bitcoin dan sejumlah mata uang utama terus bergerak pada Rabu (3/7/2024). Sebagian besar mata uang kripto teratas sekali lagi terlihat berada di zona merah.
Berdasarkan data Coinmarketcap, mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC), kembali melemah. Bitcoin turun 1,29 persen dalam 24 jam, namun masih naik 0,53 persen dalam seminggu.
Saat ini harga Bitcoin adalah 61,547 USD atau sekitar Rp 1,01 miliar (berdasarkan kurs Rp 16,389 terhadap dolar AS).
Ethereum (ETH) juga lemah. ETH turun 0.57 persen pada hari terakhir, tetapi masih naik 0.84 persen untuk minggu ini. Oleh karena itu, saat ini ETH berada di level koin Rp 56 juta.
Cryptocurrency terakhir, koin Binance (BNB) pulih. BNB naik 0,40 persen dalam 24 jam terakhir dan 0,35 persen dalam seminggu. Artinya BNB adalah Rp 9,48 juta per koin.
Kemudian Cardano (ADA) kembali ke zona hijau. ADA naik 3,76 persen dalam 24 jam terakhir dan 6,71 persen dalam sepekan. Jadi, ADA berada di level Rp 6.848 per koin.
Sedangkan Solana (SOL) sudah pulih. SOL meningkat sebesar 5,16 persen per hari dan 12,85 persen per minggu. Saat ini, harga SOL berada pada level tertinggi yakni Rp 2,52 juta dalam bentuk koin.
XRP kembali ke zona hijau. XRP meningkat 1.56 persen dalam 24 jam dan 1.88 persen dalam seminggu. Oleh karena itu, XRP saat ini dibandrol dengan harga Rp 7.934 per koin.
Koin meme Dogecoin (DOGE) kembali kuat. DOGE melonjak 1,23 persen pada hari terakhir, tetapi kehilangan 0,75 persen pada minggu ini. Hal ini memungkinkan DOGE berdagang dengan harga Rp 2.046 per token.
Stablecoin Tether (USDT) dan coin (USDC) keduanya naik 0,01 persen hari ini. Artinya, harga kedua item tersebut tetap berada di level 1,00 USD
Sementara itu, Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, meninggalkan nilainya di USD 1,00.
Saat ini, total kapitalisasi pasar kripto sebesar 2,3 triliun USD atau Rp 37,690 triliun, turun 0,52 persen dalam sehari terakhir.
Penafian: Segala keputusan investasi ada di tangan pembaca. Baca dan analisa sebelum membeli dan menjual Crypto. thedesignweb.co.id tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Harga Bitcoin (BTC) terus melemah dalam sepekan terakhir. Harga mata uang kripto pertama di dunia ini anjlok ke bawah level 62.000 USD atau Rp 1,01 miliar. Penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor, seperti penguatan dolar AS, hengkangnya situs ETF Bitcoin, dan minimnya penerbitan stablecoin.
Menurut pedagang Tokocrypto Fyqieh Fachrur, tekanan jual pada Bitcoin meningkat karena banyak emosi negatif, termasuk kekhawatiran terhadap tingginya suku bunga The Fed dan kekuatan dolar AS yang mengurangi daya tarik kripto.
The Fed telah mengindikasikan akan mempertahankan suku bunganya lebih lama dari perkiraan, dengan hanya melakukan satu kali penurunan suku bunga pada tahun ini jika perekonomian AS memenuhi harapan.
Fyqieh mengatakan dalam pernyataan tertulisnya, “Meskipun siklus separuh Bitcoin pada tahun 2024 akan berbeda dari siklus sebelumnya, dan harga akan mencapai rekor baru sebelum separuhnya, bukan separuhnya, terdapat banyak bukti bahwa periode terpenting Bitcoin akan datang. Minggu (30/6/2024).
Meskipun Bitcoin berada di bawah tekanan, altcoin seperti memecoin dan token AI (kecerdasan buatan) benar-benar menunjukkan kekuatan dalam seminggu terakhir. Tampaknya investor mencari sesuatu yang bersifat sementara di tengah ketidakpastian pasar Bitcoin, pertumbuhan besar altcoin dan memecoin, serta pola khusus yang menunjukkan kemungkinan adanya perubahan.
Fyqieh menjelaskan, kegiatan ini menunjukkan pasar kripto sedang dalam fase penguatan. “Penurunan Bitcoin adalah hal yang normal dalam jangka panjang,” kata Fyqieh.
“Namun, kekuatan memecoin dan token AI menunjukkan bahwa investor tertarik pada hal lain di luar Bitcoin. Ini menunjukkan bahwa pasar kripto tidak hanya bergantung pada satu aset, dan investor mulai mencari peluang di aset lain.”
Selain itu, Fyqieh menambahkan investor harus memperhatikan banyak sentimen penting dalam jangka pendek, seperti keputusan suku bunga The Fed, rilis data ekonomi AS, dan perkembangan regulasi kripto. Perasaan ini dapat mempengaruhi harga Bitcoin dan altcoin dalam beberapa minggu ke depan.
Secara keseluruhan, pasar kripto masih menunjukkan potensi pertumbuhan jangka panjang. Investor perlu melakukan riset menyeluruh sebelum berinvestasi dan mempertimbangkan rencana investasi yang sesuai dengan profil risikonya.
Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di bawah 65.000 USD dan telah turun selama dua minggu terakhir, namun masih berada pada level tertinggi dalam jangka panjang. Dukungan maksimum adalah USD 60.000 dan USD 58.000. Grafik menunjukkan pola Bullish Head & Bahu, yang mengarah pada harga yang lebih tinggi.
Jika sentimen pasar masih negatif dan kondisi perekonomian global tidak mengalami perubahan signifikan, penurunan ini bisa berlanjut dalam jangka pendek. Namun, data teknis menunjukkan tingkat dukungan yang kuat, yang dapat membantu harga Bitcoin menjadi stabil atau pulih dalam beberapa minggu mendatang.