Regional

Hari Hewan Sedunia 4 Oktober, Ini 10 Hewan Endemik yang Bisa Ditemukan di Indonesia

thedesignweb.co.id, Yogyakarta – Hari Hewan Sedunia diperingati setiap tanggal 4 Oktober. Peringatan tersebut merupakan momen penting untuk merayakan hak asasi manusia dan kesejahteraan hewan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Seperti yang Anda ketahui, Indonesia merupakan rumah bagi beberapa hewan endemik langka dan menarik. Habitat asli faunanya terbentang dari Sabang sampai Merauke.

Melansir indonesia.travel, berikut 10 hewan endemik Indonesia:

1. Badak sumatera (Dicerorhinus sumatrensis)

Populasi badak sumatera yang tersebar di Taman Nasional Bukit Barisan, Taman Nasional Gunung Leuser, dan Taman Nasional Way Kambas berjumlah kurang dari 80 ekor. Jumlah tersebut menempatkan satwa endemik ini masuk dalam kategori terancam punah.

Penghuni hutan hujan yang menyendiri ini hanya melahirkan satu anak sapi setiap tiga hingga empat tahun. Menariknya, hewan langka ini merupakan spesies badak terkecil dan satu-satunya badak bercula dua di Asia.

2. Burung Cendrawasih (Paradisaeidae)

Burung cendrawasih dikelompokkan dalam famili Paradisaeidae dan ordo Passeriformes. Hewan ini dapat ditemukan di habitat aslinya di Papua.

Secara etimologis kata sandrwasih berasal dari kata sundar dan washih. Pusat berarti dewa bulan, sedangkan Wasih berarti Utusan. Penduduk setempat menganggap burung ini adalah jelmaan peri yang terbang melintasi hutan Papua.

Terdapat sekitar 30 spesies cenderawasih yang ada di Indonesia dan 28 diantaranya terdapat di Papua. Burung cendrawasih ada beberapa jenis, yaitu cendrawasih kuning kecil, cendrawasih gundul, cendrawasih raja, dan cendrawasih merah.

 

3. Burung Melio (Macrocephalus melio)

Burung Malio banyak ditemukan di habitatnya di Taman Nasional Lor Lindo. Burung khas Sulawesi Tengah ini merupakan hewan endemik yang tidak dapat ditemukan di tempat lain di dunia.

Burung ini memiliki bulu berwarna hitam dengan corak putih-merah muda di bagian bawah. Kulit di sekitar mata berwarna kuning dengan paruh berwarna abu-abu jingga.

Burung melio hanya bertelur satu kali dalam satu musim. Inilah salah satu penyebab mengapa keberadaannya menghilang dengan cepat.

4. Gajah Kalimantan (Elephas maximus borneensis)

Gajah Kalimantan memiliki ukuran tubuh seperlima lebih kecil dibandingkan gajah India. Hal ini membuat telinga mereka tampak lebih besar dibandingkan gajah lainnya.

Apalagi hewan asli ini memiliki bentuk yang relatif pendek dan lurus. Gajah Kalimantan banyak ditemukan di dataran rendah Kalimantan Timur.

5. Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatra)

Harimau sumatera terkenal hingga ke seluruh dunia. Hewan lokal ini mempunyai tubuh terkecil dan warna kulit paling gelap di antara spesies harimau lainnya.

Pola garis hitamnya juga rapat. Jika diperhatikan lebih dekat, bentuknya menyerupai sidik jari manusia.

Untuk mencegah kepunahannya, Taman Nasional Kerenchi Siblat, kawasan Ekosistem Olu Masan dan Leuser di Aceh dan Sumatera Utara menjadi pusat konservasi satwa endemik tersebut.

 

6. Jalak Bally (Leucopser rothschildii)

Hewan endemik Indonesia lainnya adalah Jalak Bali. Burung ini disebut Kirk oleh masyarakat setempat Bali.

Hewan ini bercirikan warna tubuh putih dengan sedikit warna hitam pada ujung ekor dan sayap. Burung itu muncul pada uang logam pecahan 200 rupee terbitan 2008. Bintang Bali bisa ditemukan di kawasan Taman Nasional Bali Barat (TNBB).

7. Komodo (Varanus komodoensis)

Komodo merupakan hewan Indonesia yang sangat populer di luar negeri. Kadal endemik Nusa Tenggara Timur yang umum di Indonesia ini adalah kadal terbesar di dunia yang hanya ditemukan di habitat aslinya di Taman Nasional Komodo.

Menurut penelitian, komodo merupakan hewan purba yang hidup empat juta tahun lalu. Ukuran tubuh komodo mencapai 2-3 meter dengan tingkah laku yang cukup agresif.

8. Monyet Hitam Sulawesi (Macaca nigra)

Monyet Hitam Sulawesi merupakan hewan endemik Sulawesi Utara yang dikenal juga dengan nama Yaki. Monyet ini terkenal dengan kecerdasannya.

Tubuhnya ditutupi bulu hitam dan kepalanya botak. Pinggulnya berwarna merah muda agak kemerahan. Monyet ini hidup di hutan tropis Cagar Alam Tungkoko.

 

9. Orangutan (Pongo)

Saat ini terdapat tiga spesies orangutan di Indonesia, yakni orangutan sumatera (Pongo abilii), orangutan kalimantan (Pongo pygmaeus), dan orangutan tapanoli (Pongo tapanolensis). Sayangnya, spesies ini terancam punah.

Orangutan sumatera dengan ciri warna abu-abu kemerahan berada dalam kondisi kritis kepunahan. Populasi orangutan Boren yang memiliki wajah pelipis berbentuk bantal terus mengalami penurunan dan terancam punah.

Sedangkan orangutan Tapanuli tergolong spesies baru. Spesies ini berada dalam kondisi kritis di ekosistem Batang Toro karena terancam punah.

10. Tarsius kerdil (Tarsius pumilus)

Tarsius kerdil atau tarsius gunung merupakan salah satu spesies primata kecil yang berasal dari Sulawesi Tengah. Beratnya hanya sekitar 50 gram.

Tarsius kerdil memiliki bulu yang sangat lembut berwarna coklat atau coklat tua. Menariknya, hewan nokturnal ini sempat dinyatakan punah pada awal tahun 2000-an karena sudah tidak terlihat lagi.

Namun pada tahun 2008, peneliti kembali menemukan empat tarsius kerdil di Gunung Rurikatembu, Sulawesi Tengah. Sejak saat itu, hewan langka ini punah.

 

Penulis: Resla

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *