Berita

Hari Jalan 20 Desember: Menapak Sejarah Ruas dan Jembatan Penyatu Nusantara, Teknologi Nasional Paten Internasional

thedesignweb.co.id, Jakarta Jalan dan jembatan menjadi hal utama yang pertumbuhannya disaksikan oleh pemerintah Indonesia. Selain menjadi penopang perekonomian, juga berkontribusi terhadap pembangunan seluruh pelosok pulau.

Banyak jalan dan jembatan di negara kita yang menjadi simbol kebanggaan bangsa. Misalnya saja ibu kota Jakarta, Jembatan Semanggi. Pembangunannya dimulai oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik Ir Sutami dan diresmikan pada tanggal 19 Juli 1962 oleh Gubernur Jakarta Somarno Sosromatmojo.

Ini adalah jembatan beton pertama di negara ini dan dibangun khusus ketika Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games IV (4 Agustus 1962).

Pembangunan jalan raya Indonesia yang terkenal di dunia

Ini adalah sebagian cerita tentang Semanggi Group. Indonesia memiliki banyak jembatan dan jalan yang bersejarah, penuh teknologi dan bagian dari wisata nasional.

Karena Jagorawee merupakan bagian penting dari pembangunan jalan di Indonesia, maka Ir Sutami memerintahkan Presiden Soeharto pada tanggal 9 Januari 1970 untuk membangun jalan sepanjang 50 km dari Silatan ke Chiao hingga Jakarta. Ide tersebut terwujud tiga tahun kemudian melalui kemitraan antara pemerintah Indonesia dan Amerika Serikat. Investasinya mencapai $10,371,648 dari Indonesia dan $22,835,329 dari Amerika Serikat.

Rencana pembangunan jalan Jakarta-Bogor dan Siawi sebenarnya sudah dicetuskan pada tahun 1955 oleh Wali Kota Jakarta Raden Sudiro. Namun karena situasi keuangan pemerintah, baik pemerintah daerah maupun pusat tidak menanggapinya dengan serius saat ini. 

Pada tanggal 9 Maret 1978, Presiden Soekarto meresmikan Jalan Tol Jagorawee sebagai jalan pertama di Indonesia.

Lalu ada Indonesia yang menjadi negara pertama yang menerapkan prinsip peternakan unggas. Artinya, Profesor. Jalan tol. Dr. Sedyatmo yang menghubungkan Pluit – Bandara Soekarno Hatta hingga Cengkareng dibuka pada tanggal 28 Maret 1985 oleh Presiden Soekarno.

Rekayasa unggas merupakan hasil karya Prof. Dr. Pada tahun 1962, Sediatmo memimpin proyek pembangunan tujuh menara listrik di daerah rawa di distrik Ankol. Karya ini telah mendapat pengakuan dunia dan paten internasional di banyak negara termasuk Indonesia, Jerman, Inggris, Perancis, Italia, Belgia, Kanada, Amerika Serikat, Belanda dan Denmark.

Selain itu, nama jalan tol layang Wiyoto Wiyono juga diberikan sebagai penghormatan kepada mantan Kepala Dinas Perencanaan Jalan Kota, Dinas Bina Marga, dan insinyur konstruksi jalan yang gugur saat menjalankan tugas. Jalan Tol Layang Kawang-Tanjung Priok yang dikenal dengan Simpang Susun Kawang dibangun pada tahun 1987 dan dibuka pada tanggal 9 Maret 1990 oleh Presiden Soekarto.

Pembangunan runway sepanjang 15,66 kilometer yang menghubungkan Cawang-Tanjung Priok-Ancol Timur-Jembatan Tiga/Pluit ini dikerjakan bersama oleh PT Citra Marga Nusaphala Persada, tujuh perusahaan swasta.  Di antaranya PT Lamtorogung Persada, PT (Persero) Hutama Karya, PT Pembangunan Jaya, PT Indocement, PT Yala Perkasa Internasional, PT Krakatau Steel, dan Yayasan Bank Dagang Negara.

Platform ini disebut-sebut sebagai yang terpanjang di Asia pada saat itu dan menggunakan teknologi baru sistem platform berputar tidak berpasangan (LPBH) yang dipopulerkan dalam pembangunan Sosobahu.

Teknologi tersebut dikembangkan oleh Tjokorda Raka Sukawati, mahasiswa Institut Teknologi Bandung (ITB) kelahiran Ubud. Jika dihitung dengan benar, teknik pembangunan Sosrobahu bisa bertahan hingga satu abad atau 100 tahun.

Kreasi sosrobahu asal Indonesia ini sudah diterapkan di banyak negara. Contohnya termasuk Amerika Serikat, Tiongkok, Singapura, Filipina, Malaysia, dan Thailand. Kemudian Jepang mengeluarkan patennya pada tahun 1992. Pada saat yang sama, Kantor Hak Cipta, Paten dan Merek Dagang Nasional mengeluarkan paten pada tahun 1995.

Selain karena ruas jalan ini banyak digunakan di Indonesia, jembatan ini juga telah menjadi jembatan ikonik selama lebih dari setengah abad dan menjadi tujuan wisatawan mancanegara maupun domestik. Disebut jembatan ampere.

Ide pembangunan Jembatan Ampera lahir pada awal tahun 1950-an, dan Presiden Soekarno meresmikan dermaga pertama pada 10 April 1962 dengan dana rekonstruksi perang Jepang. Setelah tiga tahun dibangun, jembatan sepanjang 1.177 meter, lebar 22 meter, dan tinggi 11,50 meter ini diresmikan pada 10 November 1965 oleh Gubernur Sumatera Selatan Abujazid Bastomi.

Selain jembatan, jalan raya, dan jalan raya yang dibanggakan pemerintah Indonesia, proyek pembangunan ini akan memakan waktu lama. Ini mencakup berbagai bagian negara.

Setelah proklamasi kemerdekaan Kerajaan Indonesia sebagai negara merdeka dan merdeka, pada tanggal 1 April 1949, selesai dibangun pembangunan Jalan Batavia-Kebajoran, Jembatan Kanal Banjir dan jalur kereta api. Pada tanggal 17 Juli 1957, atas kerjasama pemerintah Indonesia dan Uni Soviet, dimulailah pembangunan jalan darat dari pusat Kota Palangkaraya sampai Sampit.

Pada tahun 1961, proyek pembangunan jalan raya Balikpapan-Samarinda (Balsam) dicanangkan. Jalan M.H. perluasan lanjutan dari Tamrin di Jakarta memiliki tinggi 49 meter dan terinspirasi dari jalan raya di kota-kota modern di seluruh dunia.

Pada tanggal 17 Desember 1962, dilakukan peletakan batu pertama jalan Rusia di Kalimantan Tengah yang dikenal dengan Jalan Palanikaraya-Tangkeling. Kemudian dilanjutkan ke Pangkalan Ban dan Sampit.

Selain itu, Proyek Khusus Jalan Raya Sumatera dibangun pada tahun 1969-1974, Proyek Jalan Raya Kalimantan dan Proyek Jalan Lintas Sulawesi dibangun pada tahun 1974-1979. Antara tahun 1989 dan 1994, selesai dibangun Jalan Banjarmasin – Perbatasan Kalimantan Tengah dan Jembatan Barito.

Teknologi modern juga mewarnai proses pembangunan jembatan di pasca Kaki Ayam dan Sosobahu Indonesia. Teknologi anti gempa pertama kali digunakan pada tahun 2005 di Jembatan Pasupati Bandung, Jawa Barat.

Setelah itu dibangun Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya, ibu kota Provinsi Jawa Timur, dan Bangalan, Madurai. Jembatan Mahakam Ulu Kalimantan Timur.

Pada tahun 2013, Jembatan Kelok 9 di Sumatera Barat telah selesai dibangun. Kini, Jembatan Dewa Ruchi di Bali telah selesai dibangun pada tahun 2018. Namun pada tahun itu, jalan baru dibangun di perbatasan Kalimantan sepanjang 734 km antara Timor-Leste dan Nusa Tenggara Timur (NTT), melalui Papua Barat.

Serta underpass New Yogyakarta International Airport (NYIA), Jembatan Musi IV (Sumatera Selatan) dan Jembatan Utefa (Papua) selesai dibangun pada tahun 2019.

Pulau ini juga memiliki banyak jalan yang tetap beroperasi setelah dibukanya Jalan Tol Jagorawee (9 Maret 1978). Terdaftar Jalan Tol Chiujung dan Serang (28 Januari 1984), Prof. Metode pembayaran. Dr. Sediyatmo (1 April 1985), Tol Makassar (26 September 2008) Jalan Pertama di Sulawesi, Tol Bali Mandara (23 September 2013) Tol Bali, Balsam atau Balikpapan-Samarinda (17 Desember 2019) sebagai yang pertama jalan tol di Kalimantan; Tol Trans Jawa Merak hingga Pasuruan (20 Desember). 2018).

Siapa badan pengawas pembangunan jalan raya, jalan tol dan jembatan di Tiongkok?

Pembangunan ruas jalan menuju jembatan tersebut dilaksanakan oleh Departemen Pekerjaan Umum (DPU) yang didirikan pada 19 Agustus 1945 bersama dengan Kementerian Bina Marga dan Perhubungan. Kemudian pada tanggal 20 Desember 1949 namanya diubah menjadi Departemen Perhubungan, Energi dan Pekerjaan Umum.

Sejak tanggal 25 Mei 1965, penyelenggaraan jalan raya dan jalan raya di lingkungan pemerintah Indonesia disebut Kementerian Pekerjaan Umum dan Energi, Direktorat Jenderal Bina Marga.

Dari tahun 1966 hingga 1968, beliau menjabat sebagai direktur jenderal Kementerian Pekerjaan Umum dan Jalan Raya. Kemudian pada tahun 1970 hingga 1975 disebut Kementerian Pekerjaan Umum dan Tenaga, Direktorat Jenderal Bina Marga. Pada tahun 1982 hingga 1988 dan pada tahun 1989 hingga 1999, Kementerian Pekerjaan Umum menjabat sebagai Direktur Jenderal Bina Marga.

Pada tahun 2000-2001, Kementerian Pembangunan Masyarakat dan Pembangunan Daerah berganti nama menjadi Direktur Jenderal Pembangunan Daerah. Namun pada tahun 2004 hingga 2006, namanya kembali menjadi Kementerian Pekerjaan Umum, Badan Bina Marga.

Sejak tahun 2006 hingga tahun 2009, Kementerian Pekerjaan Umum mempunyai 7 Balai Besar Penyelenggaraan Jalan dan 3 Balai Besar Penyelenggaraan Jalan Raya (BBPJN) yang merupakan bagian dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Kantor Pemerintahan Jalan Tol. BPJN) sebagaimana disebutkan. Perluasan Kementerian Pekerjaan Umum dan Bangunan Umum (PUPR) pada wilayah yang terkait dengan pembangunan jalan besar.

2010-2014, Kementerian Pekerjaan Umum, General Manager Bina Marga, 8 BBPJN dan 2 BPJN.  Selain itu, pada tahun 2015 hingga 2018, gelar menjadi General Manager Pekerjaan Umum dan Gedung Pemerintahan, Bina Marga serta 8 BBPJN dan 10 BPJN.

Pada tahun 2019, terdapat 8 BBPJN dan 14 BPJN Kementerian Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga. Hingga tahun 2020, terdapat 7 BBPJN dan 26 BPJN Kementerian Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga.

Dan, pada masa pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Kabinet Merah Putih, Kementerian Pekerjaan Umum dan Pekerjaan Umum (PUPR) dibentuk menjadi dua divisi terpisah, yakni Kementerian Pekerjaan Umum dan Kementerian Perumahan Rakyat. Tempat tinggal. Kelompok (PKP). Menteri PUPR 2014-2024 Basuki Hadimiljono menyerahkan jabatannya kepada Menteri PU Dodi Hanggudo dan Menteri PKP Marurar Sirat di Jakarta (21/10/2024).

Sejak gencarnya implementasi tiga ruas Tol Trans Jawa pada 20 Desember 2018 yang gencar dilakukan Presiden Joko Widodo, Peraturan Menteri PUPR No. 1511 Tahun 2021 tentang Road Day yang diperingati pada tanggal 20 Desember. 

Tujuannya adalah untuk memberikan insentif bagi operator jalan agar lebih efisien dan inovatif dalam pembangunan dan pengelolaan jalan di Indonesia. Sekaligus berfungsi sebagai monumen atau pengingat akan keberadaan jalan raya di negara kita.

Jalan Nasional dan Jembatan Nasional Beberapa Jalan Nasional dan Jembatan Nasional dapat direkomendasikan sebagai dasar penentuan hari jalan, terutama dari hasil penelusuran Jalan Nasional dan Jembatan Nasional yang dibangun pada masa Kemerdekaan.

Berikut beberapa tip singkat untuk memberi Anda gambaran bagaimana menghindari situasi tersebut: Ini disebut hari jalan raya, jalan dengan kondisi jalan negara, atau jembatan dengan jembatan negara. Dapat digunakan untuk menghubungkan jalan raya provinsi, jalan raya nasional, dan jalan tol. Jalan negara bagian atau jembatan negara disebut hari jalan yang ditentukan. Ini termasuk rambu jalan, tanggal, bulan dan tahun. Ini mengacu pada tanggal pendirian pertama, awal pembangunan, dan peresmian. Tanpa acuan, ruang tertutup direkomendasikan sebagai dasar perencanaan waktu perjalanan. Jalan Nasional atau Jembatan Nasional adalah sebutan yang diberikan kepada sejarah jalan dan jembatan yang dibangun atau dirintis oleh masyarakat Indonesia. Jalan Nasional dan Jembatan Nasional dipilih sebagai Hari Jalan Penting Bagi Pemerintah dan Negara Indonesia. Misalnya saja pembuatan jalan dan rambu internasional, kebutuhan perbatasan antar negara, penelitian teknologi baru untuk kerja pertahanan dan keamanan nasional.

 

(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *