Hera Bagikan Foto Bumi dari Jarak 1,4 Juta Kilometer
thedesignweb.co.id, Jakarta – Pesawat luar angkasa Hera membagikan gambar pertama yang diambil dari luar angkasa. Robot yang diluncurkan pada 7 Oktober 2024 ini menggunakan tiga instrumen pencitraan.
Diluncurkan Badan Antariksa Eropa (ESA) pada Kamis (17/10/2024), pesawat luar angkasa tersebut memotret Bumi dari jarak 1,4 hingga 1,6 juta kilometer sebagai tes untuk melihat apakah instrumennya berfungsi dengan baik. Gambar ini diambil dengan Instrumen Pencitraan Inframerah Termal (TIRI) yang dikembangkan oleh Japan Aerospace Exploration Agency (JAXA).
Dari gambar yang dibagikan di situs resmi ESA, instrumen TIRI menangkap gambar Bumi yang berorientasi tengah dengan Kutub Utara di atasnya. Di pojok kanan atas gambar Anda bisa melihat penampakan bulan.
Selain menggunakan TIRI, Hera juga mengambil gambar Bumi menggunakan kamera optik dan kamera spektroskopi multiwarna HS-H. Hasilnya, Bumi terlihat lebih jernih dan terasa cukup dekat dengan Hera meski jarak sebenarnya hampir 2 juta kilometer.
Gambar yang dibagikan ini menunjukkan bahwa TIRI, kamera optik, dan kamera spektroskopi multiwarna HS-H dapat bekerja dengan baik. Semua instrumen tersebut nantinya akan digunakan untuk memotret asteroid Dimorphos dan Didymos.
Sebelumnya, misi terbaru ESA bertugas menyelidiki lebih lanjut dampak tabrakan misi DART dengan asteroid Dimorphos. ESA meluncurkan Hera menggunakan roket SpaceX Falcon 9 pada pukul 10:52 ET (21:52 WIB) dari Kennedy Space Center di Florida, AS.
Pesawat luar angkasa tersebut ditemani oleh dua CubeSat, sekelompok satelit mini yang diperkirakan akan mencapai asteroid Dimorphos pada tahun 2026. Ketiganya akan melakukan “investigasi kejahatan” untuk memecahkan sisa misteri sistem asteroid kembar.
Ketika sampai di sana, pesawat ruang angkasa itu akan berada hampir 120 juta mil dari Bumi. Hera juga akan mengunjungi Mars pada pertengahan Maret 2025.
Hal ini akan memberi pesawat ruang angkasa kecepatan ekstra yang dibutuhkan untuk mencapai Didymos dan Dimorphos dua tahun setelah peluncuran. Selain menguji 11 instrumennya, Hera akan terbang 6.000 kilometer dari permukaan Mars dan mengamati salah satu dari dua bulan Mars, Deimos, dari jarak 1.000 kilometer.
Dimorphos merupakan asteroid yang dihantam misi Dual Asteroid Redirect Test (DART) pada 26 September 2022. Pesawat luar angkasa milik NASA sengaja bertabrakan dengan Dimorphos dan berhasil mencapai pusat gunung luar angkasa dengan kecepatan sekitar 24.000 km/jam. .
Tabrakan dahsyat itu terjadi lebih dari 11 juta kilometer dari Bumi. Misi DART merupakan ujian pertama kemampuan umat manusia dalam membelokkan asteroid yang berpotensi berbahaya yang mengancam Bumi.
DART tidak hanya berhasil mengubah orbit Dimorphos, memperpendek perjalanannya mengelilingi asteroid pendamping Didymos sekitar 30 menit. Misi ini juga mengubah total bentuk asteroid.
NASA melalui misi ini melakukan penilaian menyeluruh terhadap teknologi perpindahan orbit asteroid untuk pertahanan planet. Lembaga tersebut ingin melihat apakah pengaruh kinetik cukup untuk mengubah pergerakan benda langit di luar angkasa.
Berdasarkan laman Live Science, Rabu (10/9/2024), asteroid Dimorphos dan Didymos tidak menimbulkan bahaya berarti bagi Bumi. Namun, sistem asteroid kembar ini merupakan target yang tepat untuk menguji teknologi defleksi karena ukuran Dimorphos sebanding dengan asteroid yang dapat mengancam Bumi.
Para astronom telah memantau dampak tabrakan tersebut sejak tabrakan pada September 2022. Hasilnya, mereka menemukan bahwa pesawat luar angkasa DART telah mengubah cara Dimorphos bergerak.
DART mengubah periode orbit asteroid bulan ini, atau berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk melakukan satu kali revolusi mengelilingi Didymos. Para astronom ESA sedang mencari tahu apakah wahana DART meninggalkan kawah begitu saja, atau apakah momentum tersebut benar-benar membentuk kembali Dimorphos.
Misi Hera akan menentukan komposisi pasti sistem asteroid biner.
(Tiffany)