Holywings Mau Debut di Bursa, Begini Respon Bos Bursa
thedesignweb.co.id, Jakarta Bursa Efek Indonesia (BEI) membuka voting terhadap Hollywings Group yang disebut-sebut akan melakukan penawaran umum perdana (IPO). Direktur Utama BEI Iman Rachman menyambut baik rencana tersebut, seraya menambahkan bahwa perusahaan serupa sebelumnya sudah tercatat di bursa.
Menurut Iman, selama perusahaan memenuhi kriteria IPO, tidak masalah. Hollywings memiliki jaringan klub malam di Indonesia.
“Sejauh memenuhi kriteria, kami hanya profesional. Kami bukan yang pertama di bisnis itu. Itu Lucy (PT Lima Dua Lima Tiga Tbk),” kata Iman dikutip wartawan, Jumat (18/). 10/2024). )
Sebelumnya santer beredar kabar bahwa Holliwings berencana IPO untuk memperluas pangsa pasarnya. Holywings berencana memperluas ke Kuala Lumpur, Seoul dan Taipei. Hollywings, yang saat ini memiliki 50 cabang, berencana memperluas pasarnya menjadi lebih dari 80 cabang pada akhir tahun 2025.
Perusahaan serupa yang sudah tercatat di bursa adalah PT Lima Dua Lima Tiga Tbk (LUCY). Perseroan mencatatkan sahamnya di bursa pada Mei 2021. Dalam rangka IPO, LUCY menawarkan 1.035.000.000 saham dengan harga Rp 10 per saham. Harga penawaran saham tersebut adalah Rp100. Dengan demikian, total dana yang terkumpul sekitar Rp33,75 miliar.
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mengisyaratkan penawaran umum perdana (IPO) perusahaan milik negara (BUMN) di bawah pemerintahan Prabowo Subianto. Tidak ada BUMN atau anak perusahaan BUMN yang masuk dalam pipeline IPO bursa tahun ini, kata Direktur Utama BEI Iman Rachman.
Menurut Iman, salah satu hal yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan untuk menunda IPO tahun ini adalah momentum sektoral. Namun di sisi lain, bursa mendorong perusahaan untuk tidak menunggu terlalu lama untuk listing di bursa.
Alasan kementerian (menunda IPO) belum diketahui. Mungkin sektornya kurang tepat. Karena persiapan BUMN tidak sama dengan swasta. Jadi butuh waktu (dari keberadaan), (persetujuan) pemegang saham. , dll.”- kata Iman kepada wartawan di Gedung Bursa, Kamis (17/10/2024).
Bursa berharap pemerintah membantu mendorong BUMN untuk lebih banyak mencatatkan sahamnya di bursa. Sebelumnya, Menteri BUMN Eric Dohir mengusulkan masuknya beberapa perusahaan pelat merah ke pasar saham. Tapi masih belum ada bulan sabit.
“Kami berharap pasokan dari pemerintahan baru ini lebih banyak, terutama untuk BUMN-BUMN besar. Tahun lalu ada satu BUMN besar, Pertamina Hulu, yang sempat tertunda. Tapi kami yakin bisa di tahun 2025. BUMN lain, karena kami tidak melakukannya. itu tahun ini kita sudah punya pipanya,” kata Iman.
Saat ini, terdapat 14 BUMN yang tercatat di bursa yang mencatatkan pertumbuhan mengesankan dengan tren kinerja. Harga saham sekitar 7 perusahaan BUMN mengalami kenaikan, sedangkan harga saham 7 perusahaan mengalami penurunan dibandingkan harga IPO. Sedangkan afiliasi BUMN sebanyak 9 orang menguat dan 14 perusahaan afiliasi BUMN menurun.
“Tapi yang menarik kalau bicara space dari IPO sampai sekarang, keuntungannya 1,200%, dividennya hampir 2,000%, dan market capnya 1,500%. Jadi kalau anak perusahaan BUMN, keuntungannya naik 232%. % Dividennya naik hampir 400%, market capnya naik 87%, trennya malah naik dengan IPO-nya,” kata Iman.
Iman menyimpulkan, transparansi pasar modal membantu meningkatkan kinerja BUMN. Pada saat yang sama, investor juga harus mempertimbangkan praktik CGC yang baik. Dibandingkan tahun 2023, pendapatan BUMN tersebut meningkat hampir 7% dan labanya sebesar 10%.
“Jadi kita harapkan di tahun 2025 anak perusahaan misalnya Pertamina, Inalum, PTPN (Mei IPO),” imbuh Iman.