Hujan Lebat Terjadi Pada Musim Kemarau di Lampung, Ini Penjelasan BMKG
thedesignweb.co.id, Lampung – 20 Musim dingin diperkirakan akan dimulai pada pertengahan Oktober 2024. Namun beberapa wilayah di Provinsi Lampung diguyur hujan terus menerus selama dua hari terakhir. Mengapa fenomena ini terjadi? Berikut penjelasan UNFC Lampung. Badan Cuaca, Meteorologi, dan Geofisika (UNEP) Lampung mengatakan fenomena tersebut kemungkinan besar merupakan gelombang Rossby yang membawa angin kencang dan hujan lebat disertai petir meski saat musim kemarau.
“Musim hujan di Provinsi Lampung belum dimulai, kami perkirakan musim hujan akan dimulai pada bulan Oktober atau November 2024. Oleh karena itu, kejadian sejak kemarin dipengaruhi oleh fenomena gelombang Rossby dan lambatnya angin di wilayah Lampung,” Pengamat Lampang UNODC kata Ramadhan Noorpambudi, Kamis (26/26/2024).
Ramadhan menjelaskan, fenomena gelombang Rossby sangat mempengaruhi kondisi cuaca di beberapa wilayah di Lampung. Gelombang atmosfer ini mempengaruhi pergerakan sistem tekanan dan distribusi kelembaban atmosfer, sehingga mengakibatkan terbentuknya awan hujan di berbagai wilayah. Dengan adanya gelombang Rossby, terjadi peningkatan kadar air udara lembab di atmosfer. dilihat dari layer 700mb sampai tinggi 500mb,” ujarnya.
Ia menjelaskan, kondisi ini mendukung konveksi yang sangat kuat sehingga awan hujan lebih mudah terbentuk dan tumbuh lebih aktif. Ia mengatakan pengaruh tekanan rendah di perairan barat Sumatera berperan penting dalam menyebabkan gangguan cuaca di wilayah Lampung.
“Sistem bertekanan rendah ini menarik massa udara lembab dari Samudera Hindia ke daratan dan meningkatkan kemungkinan hujan lebat di beberapa wilayah. Kombinasi kelembapan tinggi pada lapisan 700mb dan 500mb serta pola angin yang dipengaruhi oleh sistem bertekanan rendah ini menciptakan lingkungan atmosfer. itu sangat menguntungkan bagi terbentuknya awan hujan besar,” ujarnya.
Atas kejadian tersebut, UNFC Lampung memperkirakan intensitas hujan akan meningkat dengan intensitas sedang hingga lebat di beberapa wilayah Lampung pada pekan depan. Oleh karena itu, masyarakat Lampung diimbau mewaspadai kemungkinan terjadinya banjir dan gangguan cuaca. Apalagi saat terjadi hujan lebat dan angin kencang. Fenomena ini diperkirakan akan berlangsung selama seminggu dan merupakan akibat interaksi kompleks antara gelombang Rossby, kelembaban tinggi, dan tekanan rendah di sekitar perairan Sumatera, ujarnya.