Bola

IBL 2025 Dimulai 11 Januari, Tetap Pakai Kandang-Tandang Sejak Awal

thedesignweb.co.id, Jakarta Liga Bola Basket Indonesia (IBL) musim 2025 akan dimulai pada 11 Januari. IBL 2025 masih menggunakan sistem absensi dari regular season. Terdapat perubahan pada logo dan sponsor utama kompetisi.

Sebanyak 203 pertandingan akan dimainkan pada IBL 2025 yang digelar pada Januari hingga Juli 2025. Setiap tim akan bermain 26 kali di musim reguler, 13 kali kandang dan 13 kali tandang.

IBL baru akan menggunakan format best-of-three untuk babak playoff.

“Musim baru IBL akan dimulai 30 hari lagi. Ini tahun kedua diadakan di rumah dan tidak ada salahnya. Keberhasilan ini tidak lepas dari peran tim dalam memajukan industri bola basket. Kami mengucapkan terima kasih kepada 14 klub peserta yang bersedia berkompetisi,” jelas Chief Executive Officer IBL Junas Miradarsyah.

Hanya 30 hari sebelum dimulainya musim baru, IBL mengadakan Media Day di venue Kuningan. Di sana, sudah ada 14 tim yang menyerahkan bolanya untuk digunakan di IBL 2025.

Persaingan di IBL 2025 bakal dipastikan karena banyaknya pergerakan pemain. Ada pula nama-nama besar yang akan menggoyang tim di musim mendatang seperti Arki Dikania Wisnu yang akan bergabung dengan Dewa United dan Abraham Wenas yang akan membela Ksatria Bengawan Solo.

“Sejauh ini ada 39 pergantian pemain lokal di offseason. Itu semua menunjukkan mentalitas tim sudah dikembangkan menjadi lebih baik. Jadi tahun depan kompetisinya menarik,” tegas Junas.

Memasuki musim 2025, IBL kembali berganti sponsor utama. Jika disponsori oleh Tokopedia, ia akan disponsori oleh Gopay mulai musim depan. Perubahan warna logo pun diharapkan dapat membawa suasana baru pada kompetisi bola basket papan atas tanah air tersebut.

Terkait perkembangan tersebut, Junas juga menyampaikan bahwa FIBA ​​​​sebagai otoritas tertinggi bola basket sedang mencermati perkembangan bola basket di Indonesia. Hal ini harus menjadi insentif untuk melakukan perbaikan.

“Kita tahu FIBA ​​​​membuka kantor di Indonesia tanpa alasan. Mereka melihat perkembangan dan potensi bola basket serta minat pasar yang semakin besar. Namun kemampuan tersebut harus dibarengi dengan inovasi agar bola basket semakin menarik.” Jangan lupa: “Tentu saja apa yang dilakukan liga dan sponsor harus didukung oleh media,” tambah Junas.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *