Regional

Ibu Rumah Tangga Jadi Konten Kreator Lewat Program Emak-Emak Matic

thedesignweb.co.id, Yogyakarta – Kementerian Ekonomi Kreatif resmi meluncurkan program Emak-Emak Matic, sebuah inisiatif yang bertujuan untuk memberdayakan perempuan, khususnya ibu rumah tangga, untuk memasuki sektor ekonomi kreatif. Program ini menawarkan pelatihan keterampilan digital yang fleksibel, informasi peluang bisnis, dan akses untuk menjadi pembuat konten.

Menteri Ekonomi Kreatif/Badan Ekonomi Kreatif (Menekraf/Kabekraf) Teuku Riefki Harsya menyoroti peran strategis ibu rumah tangga dalam pembangunan perekonomian nasional dalam acara bertajuk “Menghasilkan Uang ala Metik Emak-Emak” yang digelar di Hotel Ambarrukmo, Yogya pada Rabu (18/12).

“Ekonomi kreatif menjadi mesin pertumbuhan baru perekonomian nasional, mulai dari tingkat rumah tangga hingga desa,” ujarnya di hadapan ratusan peserta.

Menteri juga menjelaskan pentingnya sektor pembuatan konten yang saat ini berkembang pesat. Menurut Kementerian Ekonomi Kreatif, terdapat 17 juta pembuat konten di Indonesia, dan 8 juta di antaranya menjadikan profesi ini sebagai sumber pendapatan utama.

Sungguh mengejutkan bahwa 63 persen dari mereka berpenghasilan lebih dari upah minimum. Menteri Ekonomi Kreatif mencatat, program ini tidak hanya meningkatkan keterampilan individu, tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif bagi keluarga dan masyarakat.

“Melalui pelatihan ini, kami berharap para ibu dapat memanfaatkan peluang di sektor kreatif digital tanpa meninggalkan tanggung jawabnya,” ujarnya.

Yuana Rochma Astuti, Direktur Pengelolaan Ekonomi Digital Kementerian Ekonomi Kreatif, mengatakan pada pembukaan acara bahwa sekitar 43% perempuan pengangguran di Indonesia belum memasuki dunia kerja, menurut Badan Pusat Statistik (BPS). Oleh karena itu, pendidikan teknologi menjadi salah satu solusi untuk membantu pemberdayaan ekonomi perempuan.

“Kita perlu mulai mengedukasi para ibu tentang teknologi. Zaman modern adalah era teknologi. Pemilik usaha kecil dan menengah dipersilakan. Orang yang tidak memiliki produk juga dipersilakan.” Kios.mu dan akan terus menambah partner seperti Shopee dan lainnya untuk memastikan para ibu mendapatkan manfaatnya,” tambah Yuana.

Untuk memastikan dampak nyata dari program ini, Kementerian Ekonomi Kreatif menerapkan sistem dashboard. Melalui teknologi ini, kemajuan para peserta, termasuk peningkatan pendapatan, dapat dipantau.

“Hari ini sosialisasi jadi prioritas pertama. Targetnya 10.000 ibu di Indonesia. Semua ibu diperiksa setiap hari. Disini kita lihat semuanya satu per satu, berapa keuntungannya?”. – kata Yuana.

Menurut Yuana, pendapatan ibu mencerminkan kontribusinya terhadap PDB.

Makanya tidak diragukan lagi kementerian ini membuat program hanya untuk memenuhi kewajibannya. Bukan karena program itu penting. Artinya kita akan mengawasi. Tahun depan target kita 10.000 ibu periksa, Yuana menjelaskan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *