IHSG Berpeluang Melesat, Cermati Rekomendasi Saham Hari Ini 16 Oktober 2024
thedesignweb.co.id, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akan sedikit menguat dalam dunia usaha pada Rabu (16/10/2024). IHSG akan menguji posisi 7.625-7.680.
IHSG kembali menguat 0,89 persen ke level 7.626 dan masih didominasi volume beli pada perdagangan Selasa 15 Oktober 2024.
Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan target persetujuan minimal yang diberikan IHSG sebesar 7.625 telah tercapai. Ia menambahkan, selama IHSG masih bisa berada di atas area support 7.518, sebaiknya posisi IHSG berada di awal wave (iii) atau 5.
Namun untuk kondisi terburuknya diperkirakan kondisi IHSG masih berada pada wave © dari wave (ii) kondisi merah, sehingga kekuatan IHSG akan berkurang pada pengujian 7.625-7.680,” katanya.
Ia mengatakan IHSG mampu memulihkan ikan di 7.347 wilayah. Herditya memperkirakan IHSG akan berada di level support 7.518,7.449 dan level stop 7.633,7.726.
Sementara riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan kecil peluang IHSG menguat di level support dan berhenti di 7.465-7.675. Perencanaan produk
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Sedangkan dalam risetnya, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA), PT Semen Indonesia Tbk (SMGR), dan PT Jafpa Comfeed Tbk (JPFA).
Penafian: Semua keputusan investasi sepenuhnya merupakan kebijaksanaan pembaca. Pelajari dan teliti sebelum membeli dan menjual saham. thedesignweb.co.id tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian dari keputusan investasi.
Berikut tips teknis dari MNC Sekuritas:
1.PT Astra International Tbk (ASII) – Beli saat melemah
Harga ASII flat di angka 4.930 dan masih mendominasi volume. “Kami memperkirakan posisi ASII saat ini berada di akhir wave [iv] wave 3 sehingga diperkirakan koreksi ASII akan kecil,” kata Herditya.
Beli pada kelemahan: 4,840-4,880
Target harga: 5.075, 5.225
Berhenti: di bawah 4,640
2.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) – Beli saat melemah
Indeks BBRI naik 0,41% ke 4.920 dan masih didominasi volume pembelian, namun MA60 masih menahan sesi tersebut. “Kami memperkirakan situasi BBRI saat ini berada pada awal gelombang [iii] gelombang C dan situasi terbaik,” ujarnya.
Beli pada kelemahan: 4.830-4.920
Target harga: 5.175, 5.425
Berhenti: di bawah 4.760
Hutang perusahaan PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG)
Harga SRTG menguat 1,30% ke 2.320 disertai munculnya volume pembelian, pergerakannya masih marginal. Herditya mengatakan, selama masih bisa di atas 2.250 sebagai stop, maka situasi SRTG saat ini dianggap berada di awal wave [v] wave 1.
Jenis Pembelian: 2.300-2.320
Target harga: 2.480, 2.620
Berhenti: di bawah 2.250
4.PT Vale Indonesia Tbk (INCO) – Beli saat melemah
Saham INCO ditutup 0,95% menjadi 4,170 didukung oleh volume pembelian. Selama masih bisa lebih tinggi dari 4.030 sebagai penembusannya, maka posisi INCO saat ini dianggap berada di awal wave (v) dari wave [iii].
Beli pada kelemahan: 4,110-4,160
Target harga: 4.340, 4.530
Berhenti: di bawah 4.030
Sebelumnya, Indeks Pasar Umum (IHSG) masih berada di zona hijau pada perdagangan saham Selasa (15/10/2024). Penguatan IHSG terjadi di tengah opini DPR, yakni Presiden Prabowo Subianto yang memanggil calon menteri mulai Senin 14 Oktober 2024.
Berdasarkan data RTI, pada akhir perdagangan Selasa pekan ini, IHSG melonjak 0,89 persen ke 7.626,95. Indeks LQ45 bertambah 1,16 persen menjadi 948,61. Sebagian besar indeks saham acuan berubah menjadi hijau.
Pada perdagangan saham Selasa pekan ini, IHSG berada pada level tertinggi 7.635,04 dan terendah 7.573,45. Sebanyak 303 saham menguat, tidak termasuk IHSG. 261 saham melemah dan 237 saham stagnan.
Total waktu perdagangan sebanyak 1.273.823 kali dengan volume perdagangan 22,8 miliar. Nilai perdagangan harian saham tersebut sebesar Rp 10,5 triliun. Investor asing memborong saham senilai Rp 339,79 miliar pada Selasa pekan ini. Oleh karena itu, selama tahun 2024, investor asing akan membeli saham senilai Rp 43,35 triliun. Posisi dolar AS terhadap rupiah berada di kisaran 15.575.
Sebagian besar saham menghijau kecuali sektor saham energi yang melemah 0,17 persen, saham sektor properti melemah 0,03 persen, dan sektor infrastruktur melemah 0,19 persen.
Sementara itu, sektor barang konsumsi non-siklus bertambah 1,38 persen dan mencatatkan kenaikan terbesar. Sektor saham kesehatan naik 1,23 persen dan sektor peralatan teknologi menguat 1,13 persen.
Sedangkan sektor saham primer meningkat sebesar 0,83 persen, sektor industri meningkat sebesar 0,36 persen, dan sektor saham siklis konsumen meningkat sebesar 0,67 persen. Kemudian sektor ekonomi naik 0,64 persen dan sektor angkutan militer naik 0,18 persen.
Sementara itu, pasar saham China melemah pada Selasa 15 Oktober 2024. Koreksi pasar saham China ini terjadi antara pasar saham Asia Pasifik dengan kekuatan setelah Wall Street dan indeks Dow Jones serta S&P 500. tingkat rekor.
Mengutip CNBC, indeks CSI 300 turun 2,66 persen menjadi 3.855,99. Indeks Hang Seng kehilangan 3,67 persen menjadi 20.318,79.
Tiongkok melaporkan laporan neraca perdagangan yang mengecewakan pada bulan September. Ekspor naik 2,4 persen dari tahun lalu dan impor naik 0,3 persen. Baik ekspor maupun impor masih jauh dari harapan.
Di sisi lain, Korea Selatan menunjukkan revisi data neraca perdagangan dengan surplus sebesar 6,7 juta dolar yang tercatat pada bulan September, dan awal yang sama, peningkatan sebesar 3,7 miliar USD dari bulan Agustus.
Indeks Kospi meningkat 0,39 persen menjadi 2.633,45. Indeks Kosdaq meningkat 0,4 persen menjadi 773,81.
Indeks Nikkei 225 Jepang naik 0,77 persen menjadi 39.910,55. Indeks Topix naik 0,64 persen menjadi 2.723,57. Indeks ASX 200 naik 0,79 persen menjadi 8.318,4.