IHSG Dibuka Melemah, Terpengaruh Sentimen Global dan Regional
thedesignweb.co.id, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka melemah pada Rabu 6 September 2024 pagi, menyusul penurunan tren pasar saham Asia dan global. IHSG turun 15 poin atau 0,54% menjadi 7.577,10. Secara terpisah, indeks LQ45 yang terdiri dari 45 saham utama juga kehilangan 7,86 poin atau 0,83 persen menjadi 934,41.
Dikutip Antara, Rabu (4/9/2024), menurut pakar keuangan Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih, sepanjang hari ini IHSG diperkirakan turun di kisaran 7.500 hingga 7.650. Kelemahan ini dipengaruhi oleh berbagai faktor internal dan eksternal.
Di dalam negeri, pemerintah telah melelang tujuh Surat Utang Negara (SUN) antara lain SPN03241204, SPN12250904, dan beberapa seri FR.
Lelang ini menaikkan penawaran menjadi Rp45,48 triliun, namun total kemenangan hanya Rp22 triliun. Hal ini menunjukkan masih besarnya minat investor terhadap produk surat utang pemerintah di tengah situasi pasar yang bergejolak.
Sedangkan dari sudut pandang internasional, tingkat inflasi Korea Selatan pada Agustus 2024. adalah 2 persen, turun dari 2,6 persen bulan lalu. Ini merupakan tingkat inflasi terendah sejak Maret 2021. dan memenuhi target Bank of Korea pada tahun 2024.
Sentimen negatif juga datang dari pasar saham AS, dimana Wall Street terkoreksi tajam pasca libur nasional.
Nasdaq kehilangan 577,33 poin atau 3,26 persen, seiring saham teknologi seperti Nvidia yang melemah 9,5 persen dan Intel yang melemah 8,8 persen.
Selain itu, pelaku pasar saham bereaksi negatif terhadap data PMI manufaktur AS yang disetujui secara luas, turun menjadi 47,9 pada Agustus 2024. dari 49,6 pada bulan sebelumnya, menunjukkan penurunan pesanan dan produksi baru.
Pasar saham Asia juga menunjukkan tren negatif pada pagi ini. Indeks Nikkei Jepang kehilangan 1.252,90 poin, atau 3,24%, menjadi 37.433,39.
Indeks Hang Seng Hong Kong turun 263,91 poin atau 1,50 persen menjadi 17.387,58. Indeks Shanghai Tiongkok turun 15 poin, atau 0,54 persen, menjadi 2.787,97, sedangkan Indeks Straits Times Singapura turun 55,42 poin, atau 1,59 persen, menjadi 3.424,91.
Seiring dengan kondisi dunia usaha yang sedang mengalami tekanan baik dari sudut pandang global maupun regional, pelaku pasar diharapkan mewaspadai perkembangan perekonomian yang dapat mempengaruhi pergerakan IHSG dan pasar saham di masa yang akan datang.