DESIGN WEB IHSG Dibuka Menguat, Bagaimana Nasibnya Hari Ini?
thedesignweb.co.id memberitakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta naik 21,79 poin atau 0,29 persen menjadi 7.648,74 pada Rabu pagi. Demikian Antara, dikutip Rabu (16/10/2024).
Sedangkan 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 3,39 poin atau 0,36 persen menjadi 952,00. Ada peluang untuk masuk ke IHSG.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat terbatas pada perdagangan Rabu (16/10/2024). IHSG akan menguji posisi 7.625-7.680.
IHSG menguat 0,89 persen menjadi 7.626 pada Selasa. Hingga 15 Oktober 2024, perdagangan mendominasi permintaan.
Herditya Vikakshana, Analis PT MNC Securitas, mengatakan target penguatan IHSG minimal yang ditetapkan sebesar 7.625 telah tercapai. Selama IHSG berada di atas area support 7.518, maka posisi IHSG berada di awal wave (iii) atau wave 5.
Namun dalam skenario terburuk, posisi IHSG diperkirakan akan berada pada gelombang (ii) kondisi merah sehingga uji kekuatan IHSG akan dibatasi pada kisaran 7.625-7.680, kata dia. .
Dia mengatakan, IHSG kemungkinan akan merevisi area tersebut menjadi 7.347. Herditya memperkirakan IHSG akan berada di level support 7.518,7,449 dan level resistance 7.633,7,726.
Sementara itu, menurut Riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas, IHSG dibatasi support dan resistance di 7.465-7.675. Rekomendasi stok
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO).
Sedangkan PT Pilarmas Investindo Sekuritas dalam Riset PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA); Saham PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dan PT Jafpa Comfeed Tbk (JPFA) terpilih.
Penafian: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Lakukan riset dan analisa sebelum menjual saham. thedesignweb.co.id tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Berikut rekomendasi teknis dari MNC Sekuritas.
1.PT Astra International Tbk (ASII) – Sisi Buruk Beli.
Saham ASII naik ke 4.930 karena volume penjualan masih dominan. “Kami memperkirakan posisi ASII saat ini berada di akhir wave 3 [iv] sehingga koreksi ASII akan sangat terbatas,” kata Herditya.
Kelemahan: Beli di 4.840-4.880.
Target Harga: 5.075; 5.225
Stoploss – di bawah 4,640
2.PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) – Beli saat melemah.
Saham BBRI naik 0,41% menjadi 4.920. “Kami menilai posisi BBRI saat ini sudah bagus di awal gelombang C [iii],” ujarnya.
Kelemahan: Beli di 4.830-4.920.
Target Harga: 5.175; 5.425
Stoploss – di bawah 4.760
3.PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) – Beli Spek
Saham SRTG naik 1,30% menjadi 2.320. Selama stop loss masih di atas 2.250, Herditya memperkirakan posisi SRTG saat ini akan tetap berada di awal Wave 1.
Spek Beli : 2.300-2.320
Target Harga: 2.480; 2.620
Stoploss – di bawah 2.250
4.PT Vale Indonesia Tbk (INCO) – Beli Pendek.
Saham INCO naik 0,95% menjadi 4.170 pada beli 0,170. Selama terus berlanjut di atas 4.030 sebagai stop, maka posisi INCO saat ini diperkirakan berada di awal wave (v) dan wave [iii].
Kelemahan: Beli di 4.110-4.160.
Target Harga: 4.340; 4.530
Stoploss – di bawah 4.030
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada di zona hijau pada Selasa (15/10/2024). Penguatan IHSG Senin; Hal ini terjadi di tengah gejolak internal saat Presiden terpilih Prabowo Subianto mengumumkan calon menteri mulai 14 Oktober 2024.
IHSG menguat 0,89 persen menjadi 7.626,95 pada penutupan perdagangan Selasa pekan ini, mengutip dokumen Keterbukaan Informasi Publik. Indeks LQ45 naik 1,16 persen menjadi 948,61. Sebagian besar indeks saham berada di zona hijau.
Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG sempat mencatatkan tertinggi 7.635,04 dan terendah 7.573,45. IHSG mengumpulkan total 303 saham. 261 saham melemah dan 237 saham bertahan.
Total volume perdagangan sebanyak 1.273.823 kali dengan 22,8 miliar lembar saham. Nilai perdagangan harian saham tersebut sebesar Rp 10,5 triliun. Investor asing memborong saham Rp 339,79 miliar pada pekan ini. Oleh karena itu, investor asing akan membeli saham senilai Rp 43,35 triliun sepanjang tahun 2024. Rupee sekitar 15.575 terhadap dolar AS.
0,17 persen pada sebagian besar sektor saham kecuali sektor saham energi; Saham real estate melemah 0,03 persen dan saham infrastruktur melemah 0,19 persen.
Sementara itu, sektor saham konsumen non-siklus mengalami kenaikan terbesar, bertambah 1,38 persen. Sektor saham kesehatan menguat 1,23 persen dan sektor saham teknologi menguat 1,13 persen.
Sementara itu, sektor ekuitas inti menguat 0,83 persen; Sektor pangsa industri sebesar 0,36 persen; Sektor saham konsumen siklis naik 0,67 persen. Kemudian sektor keuangan naik 0,64 persen dan sektor pengangkutan naik 0,18 persen.