THE NEWS IHSG Dibuka Menguat ke 7.861, tapi Masih Rawan Terkoreksi
thedesignweb.co.id, Jakarta Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) dibuka menguat 29,72 poin atau 0,38% menjadi 7.861,50 pada Rabu pagi. Demikian kutipan Antara, Rabu (18/9/2024).
Sedangkan indeks 45 saham utama atau LQ45 menguat 4,15 poin atau 0,423% menjadi 971,06. Mudah untuk mengedit IHSG
Koreksi Indeks Harga Saham (IHSG) masih mungkin terjadi pada Rabu (18 September 2024). IHSG akan menguji area support terdekat di 7.736.
IHSG naik 0,25% ke 7.831 poin mempertahankan tren volume beli pada Selasa 17 September 2024.
Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan penguatan IHSG tertahan di resistan 7.858 poin. ) atau akhir dari 3 kalimat.
Artinya, IHSG akan segera terkoreksi untuk menguji area support terdekat di 7,36, kata Herditya dalam keterangannya.
Ia menambahkan, skenario terbaiknya adalah jika mampu menembus resistance maka langkah penguatan IHSG selanjutnya akan berada pada kisaran 7.903-7.958. Herditya mengatakan pada perdagangan Rabu pekan ini IHSG akan berada di level support 7,36 dan 7,645 serta level resistance 7.858 dan 7.904.
Analisa PT Pilarmas Investindo Sekuritas menunjukkan kekuatan IHSG terbatas dengan support dan resistance di level 7.752-7.908. tangan nasihat
Untuk rekomendasi saham hari ini, PT Pilarmas Investindo Sekuritas memilih saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), dan PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB).
Saat ini Herditya memilih berinvestasi di PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) dan PT London Sumatra Tbk (LSIP).
Penafian: Setiap keputusan investasi sepenuhnya merupakan kebijaksanaan pembaca. Melakukan riset dan analisis sebelum membeli atau menjual suatu saham. Liptan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Berikut rekomendasi teknis dari MNC Sekuritas:
1.PT Astra International Tbk (ASII) – Beli saat turun
Saham ASII datar di 5.075 dan masih diperdagangkan berdasarkan volume, dengan MA200 mempertahankan momentum.
“Kami memperkirakan posisi ASII saat ini dianggap sebagai bagian dari wave (iv) dari wave [iii] sehingga ASII pada awalnya masih rentan terhadap koreksi,” kata Herditya.
Beli saat turun: 4.870-4.960
Harga sebenarnya: 5.325, 5.400
Absen: kurang dari 4.740
2.PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) – Beli saat turun
Saham BMRI naik 2,06% menjadi 7.425 karena aksi beli besar-besaran. “Kami perkirakan posisi BMRI saat ini diperkirakan berada pada gelombang 1 [v] gelombang (5), sehingga masih ada peluang BMRI akan terus memperkuatnya,” ujarnya.
Beli saat turun: 7.275-7.375
Harga sebenarnya: 7.500, 7.625
Tak terhentikan: Kurang dari 7.225
3.PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN) – Beli saat turun
Saham CPIN naik 3,33% menjadi 4.960 poin karena penjualan yang kuat, dengan kemungkinan konsolidasi di atas MA20.
“Selama stop loss masih bisa dicapai di 4760 poin, diperkirakan posisi CPIN saat ini berada di awal kenaikan wave C [iii],” kata Herditya.
Beli saat turun: 4.840-4.910
Harga sebenarnya: 5.150, 5.375
Absen: kurang dari 4.760
4. PT PP London Sumatra Tbk (LSIP) – Beli saat turun
Harga saham LSIP terkoreksi 0,51% menjadi 970 poin, namun volume perdagangan masih ada. “Kami memperkirakan posisi LSIP saat ini berada pada porsi wave [iv] wave 1 sehingga kemampuan LSIP untuk melanjutkan pullbacknya masih lemah,” ujarnya.
Beli saat terluka: 925-955
Target harga: 1.035, 1.070
Berhenti: Dalam 890
Sebelumnya, indeks saham (IHSG) mencapai level tertinggi baru pada perdagangan Selasa (17 September 2024). Sisi positifnya bagi IHSG adalah saham-saham di sebagian besar sektor sudah menghijau.
IHSG menguat 0,25% menjadi 7.831,77 poin pasca data RTI. Indeks LQ45 naik 0,79% menjadi 966,92. Sebagian besar indeks saham berubah menjadi hijau. Pada perdagangan pasca Maulid Nabi SAW, IHSG mencapai level maksimal 7.854,01 dan level minimum 7.802,27.
Sebanyak 324 saham menghijau sehingga mengangkat indeks IHSG. Sebanyak 257 saham melemah dan 216 saham menguat. Jumlah transaksi sebanyak 1.264.452 dan jumlah saham sebanyak 24,4 miliar. Nilai transaksinya 12 triliun rupiah, dan nilai tukar USD/IDR sekitar 15.330.
Sebagian besar sektor berada di zona hijau kecuali sektor saham yang melemah 0,20% dan sektor infrastruktur yang melemah 0,82%. Pada saat yang sama, sektor teknologi memimpin kenaikan dengan kenaikan 1,79%. Diikuti oleh saham yang naik 1,63% dan saham layanan kesehatan yang naik 1,15%.
Sektor pengangkutan menguat 1,04%, sektor energi menguat 0,89%, sektor industri menguat 0,56%, dan sektor saham menguat 0,36%. Saham non-siklus naik 0,07%. Sektor keuangan menguat 0,81%.