IHSG Dibuka Perkasa, Investor Menanti Suku Bunga BI
thedesignweb.co.id, Jakarta – Indeks Saham Gabungan (IHSG) naik 5,91 poin atau 0,08 persen menjadi 7.140,18 pada Selasa pagi. Sedangkan indeks LQ45 naik 1,07 poin atau 0,12 persen menjadi 868,81.
Pada awal pertemuan, nilai perdagangan IHSG sekitar Rp 859 miliar dengan volume perdagangan mencapai 1,8 miliar lembar saham dan diperdagangkan sebanyak 85.574 kali.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana memperkirakan IHSG masih berada pada gelombang C (2) sehingga IHSG kemungkinan akan menguji 6.835-6.998. Posisi ini pun menutup kisaran 6.968-6.987 pada skenario hitam.
“Skenario terbaiknya, koreksi IHSG hanya akan menguji 7.062-7.114 membentuk wave (ii) wave © pada skenario merah,” kata Harditia.
Ia mengatakan IHSG akan berada pada level support 7.076,6,998 dan level resistance 7.207,7,354.
Sementara itu, riset PT Pilarmas Investindo Sekuritas menyebutkan IHSG berpotensi melemah terbatas dengan level support dan resistance di 7.100-7.225.
Head of Retail Analysis BNI Sekuritas Fanny Suherman mengatakan, IHSG hari ini berpotensi bergerak sideways dan cenderung menguat, menunggu keputusan Bank Indonesia mengenai suku bunga acuan.
Dikatakannya, IHSG berada pada level support 7.050-7.100 dan level resistance 7.160-7.210.
Untuk saran saham hari ini, Herditya memilih saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT XL Axiata Tbk (EXCL), PT PP Tbk (PTPP) dan PT Industri Farmasi dan Jamu Sido Muncul Tbk (SIDO).
Sementara itu, PT Pilarmas Investindo Sekuritas mengakuisisi saham PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA), PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), dan PT Tripar Multivision Plus Tbk (RAAM).
Penafian: Keputusan investasi apa pun merupakan kebijaksanaan pembaca. Lakukan riset dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. thedesignweb.co.id tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang diakibatkan oleh keputusan investasi.
Indeks Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah pada Senin (18/11/2024). IHSG melemah sementara sebagian besar sektor saham tertekan.
Mengutip data RTI, IHSG turun 0,38 persen menjadi 7.134,27. Indeks LQ45 turun 0,45 persen menjadi 867,73. Sebagian besar indeks saham acuan berada di bawah tekanan.
Pada awal pekan, IHSG tertinggi 7.147,75 dan terendah 7.118,86. Sebanyak 397 saham melemah sehingga menekan IHSG. Sebanyak 198 saham menguat dan 193 saham melemah. Total frekuensi perdagangan saham sebanyak 1.120.510 kali dengan 21,7 miliar lembar saham diperdagangkan. Nilai perdagangan harian Rp 10,2 triliun. Investor asing menjual saham senilai ISK 982,59 miliar. Dengan demikian, sepanjang tahun 2024, investor asing akan membeli saham senilai Rp 28,12 triliun.
Posisi dolar AS terhadap rupee berada di kisaran 15.845. Sebagian besar sektor ekuitas mengalami tekanan kecuali sektor ekuitas inti yang menguat 1,05% dan sektor ekuitas volatil menguat 0,57%. Sedangkan saham teknologi turun 1,46 persen, saham real estate turun 1,38 persen, dan saham energi turun 1,05 persen.
Selain itu, sektor saham industri turun 0,12 persen, sektor saham konsumen non-volatile turun 0,01 persen, sektor kesehatan turun 0,50 persen, dan sektor keuangan turun 0,74 persen. Sektor infrastruktur melemah 0,77 persen dan sektor transportasi sebesar 0,14 persen.
Awal pekan ini, saham RAJA naik 6,7 persen ke Rp 2.230 per saham. Saham RAJA dibuka menguat 10 poin ke Rp 2.100 per saham. Harga saham RAJA berada pada level tertinggi Rp 2.250 dan terendah Rp 2.060 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 6.784 kali dengan 436.503 lembar saham diperdagangkan. Nilai perdagangan harian saham tersebut adalah Rp 94,1 miliar.
Saham PYFA turun 10,45 persen ke Rp 240 per saham. Harga saham PYFA dibuka pada Rp 268 per saham. Harga saham PYFA mencapai level tertinggi Rp 272 dan terendah Rp 240 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 4.125 kali dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 976.410 lembar. Nilai bisnis Rp 24,6 miliar.