IHSG Melemah Terbatas, Saham TAPG hingga CTRA Tergelincir Hari Ini 5 Desember 2024
thedesignweb.co.id, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sedikit melemah pada perdagangan Kamis (5/12/2024). Koreksi IHSG terjadi saat aksi jual saham yang dilakukan investor asing.
Mengutip data RTI, IHSG melemah tipis 0,18 persen menjadi 7.313,31. Indeks LQ45 turun 1,03 persen menjadi 874,44. Sebagian besar indeks saham acuan berubah menjadi merah.
Pada perdagangan saham Kamis pekan ini, IHSG mencapai level tertinggi 7.338,60 dan terendah 7.283,50. Sebanyak 300 saham menguat menahan koreksi IHSG. Sebanyak 287 saham melemah dan 203 saham stagnan.
Total frekuensi perdagangan sebanyak 1.210.074 jam dengan volume perdagangan 15,6 miliar lembar saham. Nilai transaksi harian saham tersebut sebesar Rp 9,5 triliun. Posisi dolar AS terhadap rupee berada di kisaran 15.855.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing menjual saham senilai Rp 304,71 miliar. Selama tahun 2024, investor akan membeli saham senilai Rp 22,79 triliun.
Sebagian besar sektor pasar saham berubah menjadi hijau. Sektor real estate tumbuh 0,68 persen dan mencatatkan penguatan terbesar. Sektor saham energi menguat 0,49 persen, sektor saham sentral menguat 0,22 persen, dan sektor saham industri menguat 0,20 persen.
Selain itu, sektor saham konsumen siklis naik 0,33 persen dan sektor layanan kesehatan naik 0,36 persen. Berikutnya sektor saham infrastruktur naik 0,46 persen dan sektor transportasi naik 0,19 persen.
Sedangkan sektor saham keuangan turun 0,92 persen dan mencatatkan koreksi terbesar. Sektor saham teknologi melemah 0,23 persen dan sektor kebutuhan pokok konsumen non-siklus melemah 0,08 persen.
Saham TAPG turun 1,73 persen ke Rp 850 per saham. Harga saham TAPG stagnan di Rp 865 per saham. Harga saham TAPG tertinggi Rp 875 dan terendah Rp 835 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 5.009 kali dengan volume perdagangan 164.309 lembar saham. Nilai transaksi Rp 14 miliar.
Selain itu, saham IBOS melemah 2,44 persen di Rp40 per saham. Harga saham IBOS naik satu poin menjadi Rp 42 per saham. Harga saham IBOS tertinggi Rp 42 dan terendah Rp 39 per saham. Total frekuensi perdagangan 267 jam dengan volume perdagangan 35.103 lembar saham. Nilai transaksi 139,6 juta.
Saham CTRA turun 0,45 persen ke Rp 1.100 per saham. Harga saham CTRA turun menjadi Rp 1.105 per saham. Harga saham CTRA berada pada level tertinggi Rp 1.120 dan terendah Rp 1.095 per saham. Total frekuensi perdagangan 1.756 jam dengan volume perdagangan 102.557 lembar saham. Nilai transaksi Rp 11,3 miliar.
Mengutip Antara, dalam kajian yang dilakukan tim riset PT Philip Sekuritas Indonesia, pelaku pasar mencerna pandangan Ketua Federal Reserve (FED) atau bank sentral Amerika Serikat bahwa perekonomian AS dalam kondisi sangat baik. . “Jadi The Fed sebaiknya tidak terburu-buru menurunkan suku bunga acuan sambil menunggu inflasi turun ke target 2 persen,” ujarnya.
Ketua bank sentral AS, The Fed, diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuan pada rapat kebijakan 18 Desember 2024. Pelaku pasar melihat peluang 77 persen penurunan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps). dari 67 peluang sekitar minggu pertama lalu.
Dari pasar tenaga kerja, data dari ADP Employment Report menunjukkan sektor swasta AS menambah 146.000 pekerja pada November 2024, atau setidaknya dalam tiga bulan terakhir, setelah menambah 184.000 pekerja pada Oktober 2024, hanya sedikit di bawah perkiraan pasar dasar sebesar 150.000. . Saham-saham yang memperoleh keuntungan terbesar antara lain: Saham EMDE naik 31,03 persen Saham SSTM naik 25,93 persen Saham PTIS naik 25 persen Saham KONI melonjak 25 persen.
Saham-saham teraktif berdasarkan nilainya antara lain: Saham BBCA senilai Rp995 miliar Saham BBRI senilai Rp784,9 miliar Saham BMRI senilai Rp431,8 miliar Saham ADRO senilai Rp418,7 miliar Saham TLKM senilai Rp265,6 miliar
Saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain: Saham AWAN tercatat 131.751 kali Saham BSBK tercatat 56.354 kali Saham BBRI tercatat 42.323 kali Saham PSAB tercatat 34.665 kali Saham JIHD tercatat 30.048 kali
Saham-saham Asia-Pasifik bervariasi pada perdagangan Kamis 5 Desember 2024. Hal ini terjadi setelah Wall Street mencatatkan rekor tertinggi sepanjang masa dan mengabaikan gejolak politik global.
Mengutip CNBC, investor terus mencermati situasi politik di Korea Selatan dan Prancis. Kurang dari sehari setelah Presiden Yun Suk Yeol mengumumkan darurat militer, anggota parlemen di Korea Selatan telah mengajukan mosi untuk memakzulkan Presiden Yun Suk Yeol.
Sementara itu, Korea Selatan merilis revisi produk domestik bruto (PDB) untuk kuartal ketiga yang menunjukkan perekonomian tumbuh 0,1 persen kuartal ke kuartal dan 1,5 persen tahun ke tahun.
Pasar saham Korea Selatan dibuka dengan kuat namun dengan cepat kehilangan momentum. Indeks Kospi turun 0,90 persen dan ditutup pada 2.441,85. Indeks Kosdak turun 0,92 persen menjadi 670,94.
Di Australia, indeks ASX 200 naik 0,1 persen menjadi ditutup pada 8.471,10 poin. Nikkei 225 Jepang bertambah 0,30 persen menjadi ditutup pada 39.395,60. Indeks Topix naik 0,06 persen menjadi 2.742,24. Indeks Hang Seng Hong Kong turun 1,1 persen dan indeks CSI 300 China melemah 0,23 persen menjadi 3.921,58.