Saham

THE NEWS IHSG Menghijau Terdorong Sektor Saham Energi

thedesignweb.co.id, Jakarta – Pada Selasa 22 Oktober 2024, indeks harga saham biasa (IHSG) berubah menjadi hijau pada perdagangan bursa. Indeks IHSG melemah pada awal sesi perdagangan.

Saham IHSG ditutup naik 0,21 persen pada 7.788,98, data RTI menunjukkan. Indeks LQ45 melemah 0,73 persen menjadi 954,38. Sebagian besar indeks saham utama melemah.

Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada pada level tertinggi 7801,40 dan terendah 7731,96. Sebanyak 299 saham melemah mengimbangi penguatan IHSG. Sebanyak 282 saham menguat, sedangkan 216 saham stagnan.

Total frekuensi perdagangan sebanyak 1.538.362 kali dengan volume perdagangan 31,3 miliar lembar saham. Nilai harian transaksi saham sebesar Rp 13,3 triliun. Posisi dolar AS terhadap rupee berada di kisaran 15.555 karena investor asing menjual saham senilai $139,36 miliar. Selama tahun 2024, investor asing akan membeli saham senilai Rp 44,790 triliun.

Sebagian besar sektor saham menguat, dipimpin oleh sektor energi. Saham energi naik 1,36 persen. Sektor saham-saham dasar menguat 1,03 persen, sedangkan sektor saham-saham industri menguat 1,08 persen. Selain itu, sektor saham konsumen non-siklis menguat 0,52 persen, sektor saham konsumen siklis menguat 0,82 persen, sektor saham kesehatan menguat 0,35 persen, dan sektor saham teknologi menguat 0,96 persen.

Sedangkan sektor saham keuangan turun 0,08 persen, sektor real estate turun 0,23 persen, sektor saham infrastruktur turun 0,04 persen, dan sektor saham transportasi turun 0,02 persen.

Melansir Antara, dalam studi yang dilakukan kelompok riset Indonesia PT Pilarmas Investindo Sekuritas, indeks dan bursa regional Asia melemah, tampaknya dipengaruhi oleh serangan balasan Israel terhadap Iran.

Dia berkata, “Tindakan pembalasan ini terjadi setelah sebuah pesawat tak berawak Iran menembaki sistem pertahanan udara dan meledak di dekat kediaman Perdana Menteri Netanyahu, yang sekali lagi meningkatkan ketegangan di kawasan itu.”

 

Sementara itu, kenaikan imbal hasil Treasury AS membuat pelaku pasar mempertimbangkan penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral AS secara signifikan. Yield Treasury AS tenor 10 tahun naik 10,5 basis poin menjadi 4,18 persen seiring reaksi pelaku pasar terhadap komentar pejabat Federal Reserve (Fed) atau bank sentral AS.

Presiden Fed Dallas Lori Logan mendukung langkah penurunan suku bunga saat ini, namun pendekatan yang sabar akan diperlukan. Presiden Fed Minneapolis Neil Kashkari mencatat bahwa perekonomian AS tangguh dan pasar tenaga kerja kuat, yang berarti jalur jangka panjang untuk suku bunga bisa lebih tinggi dari sebelumnya.

Ekspektasi pasar menunjukkan bahwa The Fed akan dengan sabar memangkas suku bunga acuannya menyusul serangkaian data ekonomi AS yang kuat, sehingga mengarah pada prediksi bahwa The Fed akan menaikkan suku bunganya satu kali pada bulan November dan menurunkannya lagi pada bulan Desember.

Di sisi lain, pelaku pasar juga mencermati kemajuan upaya Tiongkok untuk menghidupkan kembali perekonomian domestiknya, melalui serangkaian stimulus dan pelonggaran moneter oleh bank sentral yang telah menurunkan standar pemberian pinjaman.

Ia mengatakan: “Tentunya langkah kebijakan ini diharapkan dapat mendorong dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, sehingga pasar menaruh harapan terhadap pemulihan ekonomi Tiongkok, mengingat Tiongkok merupakan salah satu kekuatan ekonomi terbesar di dunia.” Top gainers antara lain: Saham BTEK menguat 33,33 persen. Saham INPC menguat 26,60 persen. Saham PTRO naik 19,86 persen. Saham JARR naik 14,66 persen. Saham KREN menguat 14,29 persen. Saham AKPI turun 17,16 persen Saham TIRA turun 10,79 persen Saham Kota turun 10 persen

  Saham teraktif berdasarkan nilai adalah: Rp997,7 miliar saham BBRI Rp983,8 miliar saham ASII Rp689,2 miliar saham GOTO Rp620,8 miliar saham BRMS senilai Rp515,7 miliar

  Saham teraktif ditinjau dari frekuensinya adalah: Saham AWAN dicatatkan 125.349 kali Saham BSBK dicatatkan 85.023 kali Saham BBRI dicatatkan 44.935 kali Saham BTEK dicatatkan 39.251 kali Saham PSAB dicatatkan 35.868 kali

Bursa regional Asia turun 542,60 poin atau 1,39 persen menjadi 38.412,00 pada Selasa sore, sedangkan indeks Hang Seng naik 20,48 poin atau 0 atau 10 persen menjadi 20.498,94 0,54 persen menjadi 3.285,87, dan Indeks Straits Times melemah 27,17 poin atau 0,75 persen menjadi 3.587,40.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *