WEB NEWS IHSG Merosot, Kapitalisasi Pasar Anjlok Jadi Rp 13.007 Triliun pada 17-20 September 2024
thedesignweb.co.id, Jakarta – Indeks Harga Saham Terintegrasi (IHSG) melemah pada 17 hingga 20 September 2024.
Berdasarkan data yang dirilis Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Sabtu (21 September 2024), IHSG turun 0,88% menjadi 7.743 poin. Pekan lalu, IHSG berada di level 7.812,12. Perubahan IHSG juga mencerminkan perubahan ukuran pasar. Total kapitalisasi pasar turun 2,85% menjadi Rp13.007 triliun dari Rp13.390 triliun pada pekan lalu.
Pada Jumat 20 September 2024, investor melepas saham senilai Rp 523,15 miliar. Investor asing memborong saham senilai Rp 4,71 triliun pada pekan ini. Penjualannya turun dari Rp 20,41 triliun pada pekan lalu. Sepanjang tahun 2024, investor asing akan membeli saham senilai Rp 56,11 triliun.
Nilai tukar harian pun turun 0,37% menjadi Rp14,93 triliun dari pekan lalu Rp14,98 triliun.
Sementara itu, volume perdagangan harian meningkat 15,3% menjadi 28,07 miliar unit dari 23,35 miliar unit pada minggu lalu.
Selain itu, rata-rata jumlah transaksi pada minggu ini meningkat dari 1,14 juta menjadi 1,26 juta atau meningkat 10,43%.
Selama pekan tanggal 17-20 September 2024, terdapat 1 obligasi yang dicatatkan di BEI, yaitu Obligasi Berkelanjutan II Provident Investment Bersama Tahap III Tahun 2024 PT Provident Investasi Bersama Tbk yang dicatatkan pada hari Jumat, 19 September 2024.
Jumlah pokok obligasi ini sebesar Rp 1,1 triliun dan peringkat PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) adalah idA (Single A). PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk adalah kustodian dokumen-dokumen tersebut. Penerbitan tersebut sebagian besar berasal dari obligasi dan sukuk
Total penerbitan obligasi dan sukuk yang dijadwalkan sepanjang tahun 2024 sebanyak 107 diterbitkan oleh 65 emiten dan terjual Rp 90,79 triliun. BEI mencatat total 588 obligasi dan sukuk senilai Rp 463,26 triliun dan USD 60,12 juta diterbitkan oleh 132 emiten.
Terdapat 194 obligasi bank nasional (SBN) yang tercatat di BEI dengan aset bersih Rp 6.273,24 triliun dan USD 502,1 juta. Selain itu, BEI juga telah mengamankan sembilan efek beragunan aset (EBA) yang diterbitkan senilai Rp 2,93 triliun.
Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 1,17% pada 9-13 September 2024. Analis mengatakan kenaikan IHSG pekan ini didorong oleh sentimen global, terutama ekspektasi penurunan suku bunga oleh Bank Sentral AS atau Federal Reserve (Fed).
Berdasarkan data yang dirilis Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Sabtu (14 September 2024), IHSG menguat 1,17% menjadi 7.812,13 poin dari pekan lalu 7.721,84 poin. Di luar IHSG, kapitalisasi pasar meningkat 1,31% menjadi Rp13,390 triliun dari Rp13,217 triliun pada pekan lalu.
Peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata volume transaksi per hari yang meningkat menjadi Rp14,98 triliun dari pekan lalu Rp10,69 triliun atau meningkat 40,10%. Selain itu, rata-rata volume perdagangan harian meningkat dari 21,97 miliar lembar saham menjadi 23,34 miliar lembar saham atau meningkat 10,79%.
Rata-rata jumlah transaksi per hari meningkat 1,66% menjadi 1,14 juta dari 1,12 juta.
Selain itu, saham energi turun 0,05% pada minggu ini, komoditas dasar turun 0,34%, dan saham industri turun 1,18%. Setelah itu, sektor konsumen siklis turun 0,96%, sektor layanan kesehatan turun 0,02%, dan sektor keuangan turun 0,06%.
‘
‘
Pada saat yang sama, barang konsumsi non-siklus naik 1,25%, real estat naik 3,12%, biaya industri naik 0,46%, dan barang dan jasa logistik naik menjadi 2,31%. Industri teknologi naik 16,85%, peningkatan terbesar.
Investor asing menjual saham senilai Rp 20,41 triliun pada pekan ini. Pembelian investor asing pada pekan lalu hanya Rp 3,26 triliun.
Herditya Wicaksana, Analis PT MNC Sekuritas, mengatakan IHSG menguat 1,17% seiring kenaikan penjualan dan secara teknikal IHSG berada dalam tren naik. Nah, dari segi opini, Kheditia mengatakan, IHSG pertama-tama terdampak oleh rilis informasi ekspansi dan neraca perdagangan China.
‘
Kedua, indeks kepercayaan konsumen konsumen dan ritel naik menjadi 124,4% dan 4,5% (masing-masing 123,4% dan 2,7% pada tahun lalu). Ketiga adalah rilis data inflasi AS. Keempat, nilai tukar rupiah yang menguat terhadap dolar AS.
“Kami perkirakan penguatan IHSG pada minggu depan akan terbatas, dengan support di 7.654 dan resistance di 7.858,” kata Herditya kepada thedesignweb.co.id.
Herditya menambahkan, IHSG pada pekan depan akan dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain rilis neraca perdagangan dan harga BI. Kedua, suku bunga Federal Reserve diperkirakan turun menjadi 5,25%. Ketiga, suku bunga Tiongkok telah diumumkan dan diperkirakan akan tetap pada 3,35%.
Sementara itu, Analis Pasar Modal Desmond Wira mengatakan, kenaikan IHSG disebabkan oleh prospek pemangkasan yang dilakukan The Federal Reserve. Hal ini membuat pelaku pasar memburu aset-aset berisiko, termasuk saham.
Makanya pasar saham global naik, makanya IHSG terus memecahkan rekor, kata Desmond.
Ia mengatakan, penguatan IHSG akan terjadi sebelum keputusan suku bunga The Fed. The Fed diperkirakan akan menurunkan suku bunga acuannya sebesar 25 basis poin. “Jika The Fed memutuskan untuk menurunkan suku bunga sesuai ekspektasi atau lebih baik dari perkiraan, pelaku pasar mungkin tergoda untuk mengambil aset,” kata Desmond.
Ia menambahkan, jika harga diturunkan dari perkiraan, maka kemungkinan harga akan terus menguat.
‘