IHSG Sepekan Naik 0,27%, Ini Saham yang Bertenger di Jajaran Top Gainers dan Top Losers
thedesignweb.co.id, Jakarta Data perdagangan saham Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 29 Juli hingga 2 Agustus 2024 ditutup mayoritas positif Exxon. Sepanjang sepekan, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah 0,27% menjadi 7.308,123 dari 7.288,167 pada akhir pekan lalu.
Rata-rata nilai transaksi harian bursa naik 21,25% menjadi Rp10,313 triliun dari Rp8,506 triliun pada pekan sebelumnya.
Kapitalisasi pasar bursa pun meningkat 0,39% menjadi Rp12,410 triliun dari Rp12,362 triliun pada akhir pekan lalu. Kemudian kegelisahannya pun meningkat.
Namun rata-rata volume transaksi harian dalam sepekan berubah 14,07% menjadi 15,443 miliar lembar saham dari 17,972 miliar lembar saham pada akhir pekan sebelumnya.
Frekuensi transaksi harian bursa selama sepekan juga mengalami perubahan sebesar 5,13% menjadi 942 ribu transaksi dari minggu lalu sebanyak 993 ribu transaksi. Pergerakan investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp474,43 miliar pada Jumat 2 Agustus 2024 dan investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp323,70 miliar selama tahun 2024.
Berikut daftar top gainer dan top Loser pekan 29 Juli hingga 2 Agustus 2024 berdasarkan data bursa: Best Gainers: AGAR naik 125% menjadi 450 dari posisi 200 pada pekan sebelumnya. SMDM naik 71,43% ke posisi 266 ke 456 di minggu sebelumnya AIMS naik 67,13% ke posisi 362 ke 605 ke 505 SUNI naik 43,56% ke 725 di minggu sebelumnya. Seminggu terakhir MBTO naik 41.89% dari posisi 74 minggu sebelumnya ke posisi 74 ke posisi 105 CBUT naik 40.58% ke posisi 1.455 dari posisi 1.035 minggu sebelumnya PTSP naik 38.10% ke posisi 1.305 dari posisi 945 minggu lalu SONA. Naik 35,88% dari posisi 850 ke 1,155 di minggu sebelumnya TGUK naik 34,00% dari posisi 50 ke 67 di minggu sebelumnya Pecundang terbesar: CAMP turun 34,04% ke 248 dari 376 di minggu sebelumnya SOTS turun 25,93% di posisi IOTF dari 270 di minggu sebelumnya turun 23.89% dari posisi 113 ke posisi 86 dalam seminggu terakhir ZBRA turun 23.68% dari posisi 380 ke posisi 290 ISEA turun 20.95% dari posisi 148 ke posisi 117 ERTX turun 19.90% ke posisi 157 pada kondisi minggu terakhir ITMA menurun sebesar 19,57% pada minggu sebelumnya ke posisi 690 ke posisi 555 LABS turun 19,05% ke posisi 119 dari posisi 147 pada minggu sebelumnya SURI turun 18,52% ke posisi 110. GUNA 135 pada minggu sebelumnya mengalami penurunan sebesar 16,22% menjadi 310 dari level 370 pada minggu sebelumnya.
Penafian: Semua keputusan investasi berada di tangan pembaca. Lakukan riset dan analisa sebelum membeli dan menjual saham. thedesignweb.co.id tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan evaluasi komponen kunci baru indeks LQ45 efektif mulai 1 Agustus 2024.
Berdasarkan pengumuman bursa no. Peng-00163/BEI.POP/07-2024, telah ditambahkan stok baru pada komponen LQ45 yang diberi nama PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR).
Saham yang diambil selama atau dari komponen LQ45 adalah PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG). Indeks LQ45 merupakan indeks yang mengukur harga 45 saham yang memiliki likuiditas tinggi dan kapitalisasi pasar besar serta didukung oleh perusahaan yang baik. Indeks ini biasa digunakan sebagai tolak ukur oleh banyak investor institusi.
Analis Ekuitas Kanaka Hita Solvera, Andhika Cipta Labora memperkirakan sesi kedua ini akan memberikan peluang bagi emiten LQ45 untuk berbenah, khususnya yang bergerak di sektor keuangan. Hal ini disebabkan oleh inflasi di AS yang sudah berada di angka 3%.
Andhika kepada thedesignweb.co.id, Jumat (2/8/2024) “Hal itu menyebabkan The Fed memangkas suku bunganya dan ada kemungkinan BI akan mengikutinya.”
Beberapa sentimen yang akan mempengaruhi saham LQ45 antara lain pemilihan kepala daerah pada November 2024. Selain itu, pasar juga menunggu Presiden dan Wakil Presiden serta kabinetnya. Sementara itu, sentimen dari luar negeri masih mengenai kebijakan Federal Reserve (Fed).
“Saham alternatif LQ45 yang bisa dipertimbangkan adalah BBCA, BMRI, BBNI dan BBRI di bidang keuangan. Lalu ada UNTR dan ASII di bidang industri. MEDC dan ADRO di bidang energi,” jelas Andhika.
Senada, Analis Riset Ekuitas Kiwoom Securitas Indonesia Miftahul Khar mengatakan, sebagian besar saham di indeks LQ45 merupakan saham yang memiliki penetrasi pasar cukup dengan rekam jejak yang terbukti. Meski setiap sektor memiliki sentimen dan karakteristiknya masing-masing, namun secara umum sentimen suku bunga dari BI atau The Fed akan tetap mempengaruhi kinerja saham-saham di indeks tersebut.
Selain itu, kami juga menilai sentimen lain seperti volatilitas nilai tukar Rupee akan terus mempengaruhi saham-saham berkapitalisasi besar tersebut, kata Kher.
Saham-saham yang menarik untuk diwaspadai dari sektor perbankan adalah BBRI dan BMRI. Kemudian barang metal seperti ANTM masih sangat catchy dengan nuansa dan rating yang tidak terlalu premium.
Pengamat pasar modal sekaligus pendiri Traderindo.com, Vahu Laxono mencermati sentimen positif di paruh kedua yang bisa menopang kinerja pasar. Seiring membaiknya perekonomian global, dimana USD mungkin akan melemah seiring dengan pelonggaran moneter yang dilakukan oleh The Fed, hal ini didukung oleh perekonomian Indonesia yang cukup tangguh.
Kondisi tersebut biasanya menjadi pemicu kemungkinan kenaikan IHSG di akhir tahun. Perasaan jendela akhir tahun dan/atau efek Januari. Oleh karena itu Vayu memperkirakan LQ45 juga memiliki potensi kenaikan yang tinggi.
Soal pilihan saham atau emiten LQ45, secara umum semuanya berpotensi menjadi pilihan jangka menengah dan panjang. Namun, jika pilihan yang dipilih adalah sektor perbankan dan komoditas energi, ujarnya.