Saham

IHSG Tergelincir 0,84% pada 21-25 Oktober 2024, Investor Asing Lepas Saham Rp 3,6 Triliun

thedesignweb.co.id, Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah pada 21-25 Oktober 2024. Revisi IHSG terjadi di tengah aksi jual investor asing.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Sabtu (26/11/2024), IHSG turun 0,84% menjadi 7.694,66 dari posisi pekan sebelumnya 7.660,06. Pasca koreksi IHSG, kapitalisasi pasar bursa turun 0,61% menjadi Rp 12,8888 triliun.

Pada 21 hingga 25 Oktober 2024, investor asing melepas saham senilai Rp 3,62 triliun. Hal ini berbeda dengan aktivitas pembelian saham senilai Rp1,2 triliun yang tercatat pada minggu lalu. Pada tahun 2024, investor asing akan membeli 40,9 lakh crore saham.

Sebagian besar saham mengakhiri minggu ini dengan lebih rendah. Saham infrastruktur turun 2,34 persen. Saham layanan kesehatan turun 1,95%, saham real estate dan properti turun 1,86%, dan saham bahan dasar turun 1,35%.

Saham konsumen non-siklus turun 0,17%, saham energi turun 0,33% dan saham konsumen siklis turun 0,37%.

Sementara saham industri menguat 2,56%, saham keuangan 0,20%, saham teknologi 1,95%, dan saham transportasi dan logistik 0,96%.

Di sisi lain, rata-rata volume perdagangan harian bursa meningkat 16,96%, dari 23,35 miliar lembar saham menjadi 27,31 miliar lembar saham. Rata-rata nilai transaksi harian meningkat 9,49% dari Rp10,99 miliar menjadi Rp11,9 triliun. Frekuensi perdagangan rata-rata harian bursa naik 9,04% menjadi 1,37 juta perdagangan dari 1,25 juta perdagangan pada minggu lalu.

 

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik signifikan pada 14-18 Oktober 2024, dan analis mengatakan penguatan IHSG didorong oleh sentimen internal dan eksternal.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Sabtu (19/10/2024), IHSG pekan ini menguat 3,18% ke 7.760,06. Pada pekan lalu, IHSG naik 0,33 persen ke 7.520.

Kapitalisasi pasar saham meningkat 3,47 persen menjadi Rp12.967.900.900.000 pada pekan lalu.

Frekuensi perdagangan harian rata-rata bursa naik 6,73% menjadi 1,26 juta dari 1,18 juta pada minggu lalu.

Selain itu, rata-rata volume perdagangan harian bursa naik 1,08% menjadi 23,35 miliar lembar saham dari 23,1 miliar lembar saham pada pekan lalu. Sementara rata-rata nilai transaksi harian turun 1,37% menjadi Rp10,9 triliun dari pekan sebelumnya Rp11,08 triliun.

Selama sepekan, investor asing mencatat pembelian saham senilai $1,27 triliun. Situasi ini berbeda dengan sebelumnya ketika investor asing memiliki Rp 4,5 triliun dolar. Investor asing mencatatkan aktivitas beli sebesar Rp 44,55 triliun pada tahun 2024.

Analis PT MNC Securitas Herditya Vikasana mengatakan IHSG menguat 3,18 persen didorong peningkatan volume pembelian. Banyak faktor yang mempengaruhi IHSG, ujarnya. Pertama, rilis data perekonomian Tiongkok yang menunjukkan masih melambat. Kedua, pengumuman data ekonomi Indonesia stabil dan suku bunga acuan masih 6%.

Ketiga, rilis data penjualan Amerika Serikat (AS) mengalami peningkatan, ujarnya saat dihubungi thedesignweb.co.id.

 

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) naik tipis pada periode 7-11 Oktober 2024, dan analis memperkirakan beberapa sentimen global dan domestik akan mempengaruhi operasional IHSG.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Sabtu (10/12/2024), IHSG menguat 0,33% menjadi 7.520 dari posisi pekan sebelumnya 4.996,09. Kapitalisasi pasar bursa juga naik 0,01% pada pekan lalu menjadi Rp 12,532 triliun.

Analis PT MNC Securitas Herditya Vikashana mengatakan, IHSG menguat 0,33 persen karena beragam sentimen. Pertama, meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Kedua, pemerintah China berencana memberikan stimulus pada 12 Oktober 2024. Ketiga, Federal Reserve (Fed) mengindikasikan akan memangkas suku bunga setidaknya 50 basis poin (bps). .

Keempat, rilis data inflasi AS yang miring dan mendekati target The Fed, ujarnya saat dihubungi thedesignweb.co.id.

Dalam sepekan ke depan, Herditya mengatakan pihaknya memperkirakan IHSG akan mendapat dukungan 74.449 dan rating oposisi 7.633.

Sentimen yang membebani IHSG antara lain rilis data inflasi China yang diperkirakan mencapai konsensus 0,7%. Selanjutnya, pergerakan nilai tukar rupee diperkirakan akan menguat dan menggerakkan harga komoditas global.

Herditya menambahkan, sentimen lainnya datang dari rilis data neraca perdagangan, suku bunga acuan, dan pertumbuhan ekonomi Tiongkok.

Sementara rata-rata frekuensi perdagangan harian bursa turun 7,26% menjadi 1,18 juta, turun dari 1,27 juta pada pekan lalu.

 

Rata-rata volume perdagangan harian bursa turun 8,5% menjadi 23,1 miliar lembar saham dari 25,25 miliar lembar saham pada pekan lalu. Dalam sepekan, rata-rata nilai perdagangan harian turun 43,29% dibandingkan pekan lalu Rp 19,53 triliun.

Investor asing menjual 4,5 triliun saham selama seminggu. Dibandingkan pekan lalu yang sebesar Rp 4,8 triliun, aktivitas penjualan saham investor asing ini sedikit lebih rendah. Pada tahun 2024, investor asing akan membeli 43,31 lakh crore saham.

Di tengah penguatan IHSG selama sepekan, sebagian besar sektor ekuitas berubah menjadi hijau. Sementara itu, saham-saham yang paling lemah adalah saham energi yang turun 0,77%, saham bahan baku turun 0,07%, dan saham industri turun 0,98%.

Pada saat yang sama, saham konsumen non-siklus naik 0,81%, saham konsumen siklis naik 2,19%, saham perawatan kesehatan naik 1,03% dan saham keuangan naik 0,75%.

Saham-saham real estat dan real estate mengalami kenaikan terbesar, naik 4,4 persen. Saham teknologi menguat 2,42 persen, saham infrastruktur menguat 1,24 persen, dan saham transportasi dan logistik menguat 1,61 persen.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *