Global

Ikuti Jejak AS, Kanada Pungut Tarif 100% untuk Kendaraan Listrik China

thedesignweb.co.id, Ottawa – Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau pada Senin (26/8/2024) mengumumkan tarif 100% terhadap impor kendaraan listrik dari China. Kebijakan ini bertepatan dengan upaya Amerika Serikat (AS) untuk mencegah masuknya kendaraan bersubsidi ke Amerika Utara dari Tiongkok.

Trudeau menuduh Tiongkok, salah satu eksportir kendaraan listrik terbesar di dunia, tidak mengikuti aturan yang sama seperti negara lain dalam bidang standar lingkungan dan ketenagakerjaan. Selain itu, Kanada juga mengenakan biaya tambahan sebesar 25% terhadap impor produk baja dan aluminium dari Tiongkok.

Dalam beberapa bulan terakhir, Amerika Serikat dan Uni Eropa telah mengenakan tarif masing-masing sebesar 100 persen dan 38 persen pada kendaraan listrik Tiongkok.

Industri otomotif Kanada mempekerjakan lebih dari 125.000 orang. Ottawa menginvestasikan miliaran dolar untuk mendukung transisi ke kendaraan listrik dan memperkuat rantai pasokan baterai dalam negeri.

Ottawa juga memblokir investasi baru Tiongkok di sektor pertambangan utama.

Produksi mobil listrik yang merajalela di Tiongkok dan subsidi besar-besaran pemerintah terhadap sektor otomotif menuntut tindakan dari kita, kata Trudeau pada konferensi pers di Halifax.

“Kalau tidak mau bersaing dalam kondisi terburuk, kita harus tegas dan itu yang kita lakukan,” ujarnya seperti dikutip Voice of Indonesia, Selasa (27/8).

Dalam pernyataan resminya, pemerintah menyebut tarif tersebut sebagai respons terhadap ancaman darurat.

Pajak tambahan pada kendaraan listrik, selain pajak impor saat ini sebesar 6,1%, akan berlaku untuk mobil listrik, truk, bus dan kendaraan pengiriman, serta beberapa kendaraan hibrida dari Tiongkok mulai 1 Oktober.

Selain itu, Ottawa membatasi kelayakan insentif kendaraan listrik hanya pada kendaraan yang diproduksi di negara-negara yang memiliki perjanjian perdagangan bebas dengan Kanada, sehingga Tiongkok merupakan pengecualian.

Bea tambahan atas impor produk baja dan aluminium dari Tiongkok akan diberlakukan mulai 15 Oktober.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *