Ilmuwan Temukan Bukti Baru Adanya Planet Kesembilan
thedesignweb.co.id, Jakarta – Penelitian baru dari tim Caltech akan dipublikasikan sebagai bukti lebih lanjut yang mendukung keberadaan planet kesembilan. Dalam makalah yang diterbitkan di The Astrophysical Journal Letters, Profesor Astronomi Planet Caltech Michael Brown mengatakan sangat kecil kemungkinan Planet Sembilan tidak ada.
Dikutip laman Live Science, Rabu (25/9/2024), para peneliti telah melacak gerak orbit jangka panjang suatu objek trans-Neptunus (TNO) di bagian luar tata surya. Mereka juga memodelkan skenario orbit yang berbeda berdasarkan pergerakannya.
Para ilmuwan juga menambahkan data tentang gravitasi Neptunus dan pasang surut galaksi. Mereka menemukan bahwa penjelasan paling masuk akal atas gerakan tidak teratur benda-benda ini adalah keberadaan sebuah planet besar yang belum ditemukan.
Namun lokasi planet sembilan masih belum dapat dibuktikan secara akurat. Pada tahun 2015, tim peneliti yang sama menemukan bukti matematis keberadaan planet dengan massa sepuluh kali lipat Bumi.
Penelitian pada tahun 2015 menunjukkan bahwa Planet Sembilan membutuhkan waktu antara 10.000 dan 20.000 tahun Bumi untuk mengorbit matahari satu kali. Para ilmuwan juga mengungkapkan bahwa planet tersebut mengorbit Matahari dalam orbit elips yang panjang.
Pengaruh gravitasinya dianggap bertanggung jawab atas pengelompokan orbit TNO yang tidak biasa dibandingkan matahari. Melalui peluncuran space sheet pada Rabu (25/9/2024), keberadaan planet sembilan bisa dibuktikan dengan kamera digital raksasa.
Observatorium Vera Rubin di Chili akan segera memulai Survei Ruang dan Waktu (LSTT) dengan kamera digital terbesar yang pernah dibuat. Para ilmuwan akan mensurvei seluruh langit setiap malam dengan cermin teleskop setinggi 8,4 meter yang disebut kamera LSST.
Kamera LSST memiliki ketajaman 3200 megapiksel dan seukuran mobil. Kamera ini memiliki berat 3 metrik ton, atau setengah dari berat gajah Afrika jantan.
Bidang pandang luas dari kamera LSST akan memotret berbagai objek di Tata Surya. Kamera digital raksasa ini nantinya dapat menguji bukti keberadaan Planet Sembilan yang diyakini ada.
Jika salah satu hipotesis ini merupakan ilusi yang disebabkan oleh bias pengamatan, pengamatan Vera Rubin akan mengungkapnya. Selain itu, kamera digital raksasa ini juga dapat memperkuat bukti keberadaan planet sembilan dan mendeteksi lebih banyak TNO, serta menunjukkan potensi pengaruh yang sama.
Kamera digital raksasa ini akan menguji seluruh bukti gravitasi dengan survei baru yang independen dan bebas bias seperti survei sebelumnya.
Planet kesembilan telah lama diteorikan untuk menjelaskan orbit aneh planet kerdil yang mengorbit matahari di luar Neptunus. Orbit aneh diamati di antara kumpulan objek trans-Neptunus (TNO) ekstrim dari Neptunus.
Padahal, jika dilihat dari jaraknya, gugus TNO lebih dekat ke Neptunus dibandingkan ke Matahari. Di belakang Neptunus terdapat apa yang diyakini sebagai planet kesembilan.
Efek gravitasi mungkin menjelaskan mengapa planet kerdil di ujung tata surya Bima Sakti memiliki orbit elips. Orbit planet katai seperti Pluto berbeda dengan orbit delapan planet lainnya yang hampir berbentuk lingkaran.
Para astronom telah menyelidiki bagaimana dan di mana planet yang diyakini sebagai planet kesembilan ini mengorbit Matahari. Mereka menggunakan simulasi komputer untuk memetakan jangkauan terjauh tata surya.
Mereka kemudian menambahkan objek luar angkasa dengan orbit berbeda serta massa berbeda hingga hasilnya sesuai dengan data yang dikumpulkan. Hasil simulasi menunjukkan planet kesembilan itu mungkin berjarak 20 kali lebih jauh dari Matahari dibandingkan Neptunus.
Selain itu, benda langit misterius ini mungkin memiliki massa 10 kali massa Bumi. Light membutuhkan waktu empat hari untuk sampai ke sana.
Sebagai perbandingan, sinar matahari hanya membutuhkan waktu 8 menit 19 detik untuk mencapai Bumi yang berjarak sekitar 150 juta kilometer. Oleh karena itu, menentukan letak planet yang masih berupa hipotesis sangatlah sulit.
Semua benda yang jauh dari sumber cahaya hanya memantulkan sedikit cahaya.
Teleskop Luar Angkasa Hubble mampu mengidentifikasi sebuah planet ekstrasurya yang mengorbit bintang kembar yang jaraknya kira-kira sama dengan planet kesembilan. Hal ini juga dapat memberikan petunjuk menarik tentang planet yang masih terdeteksi.
Meskipun terdapat bukti yang menjanjikan, pencarian Planet Sembilan belum membuahkan hasil. Teleskop tercanggih di dunia, seperti Teleskop Subaru di Hawaii dan Atacama Large Millimeter Array (ALMA) di Chili, telah digunakan untuk mencari planet ini, namun tidak berhasil.
Hal ini menyebabkan beberapa astronom meragukan keberadaan Planet Sembilan dan memunculkan teori alternatif untuk menjelaskan orbit aneh tersebut.
(Tiffany)