Global

Ilmuwan Temukan Jejak Keberadaan Materi Gelap di Pusat Galaksi

thedesignweb.co.id, Jakarta – Keberadaan materi gelap adalah salah satu rahasia kosmologi modern yang pernah ada. Para ilmuwan percaya bahwa 85 persen dari massa alam semesta material gelap membentuk sekitar 85 persen.

Keberadaan bahan gelap sejauh ini belum dapat diamati. Bahan gelap itu sendiri disebut “gelap”, karena tidak menyebar, tidak menelan atau segera terdeteksi.

Para ilmuwan hanya bisa mendapatkan galaksi dan kelompok galaksi dari dampak gravitasi yang menyebabkan organ surgawi. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa fenomena misterius di pusat galaksi kita dapat dikaitkan dengan jenis jenis baru.

Pada hari Senin (17/03/2025), penggunaan PHY Page, tim King’s College London, sebuah tim London, ditemukan oleh seorang dituduh positif awan hidrogen di pusat galaksi. Tentu saja, gas hidrogen harus netral karena fenomena ini diklasifikasikan secara luar biasa.

Ini menunjukkan adanya sumber energi yang terus bekerja dari daerah ini. Konsekuensi dari para ilmuwan menunjukkan bahwa mungkin ada materi gelap dengan massa yang lebih kecil dari yang masuk akal.

Penemuan ini memberikan pandangan baru tentang karakter dan fitur materi gelap yang berlaku hipotesis interaksi yang sebelumnya lemah (WIMPS). WIMPS adalah bagian teoritis dari setiap interaksi dengan bahan normal, sehingga sangat sulit untuk dideteksi.

Studi yang diterbitkan dalam Letters of Physical Reviews, tetapi materi gelap menunjukkan kemungkinan massa yang lebih kecil dari WIMPS. Para peneliti ragu bahwa partikel material gelap bertabrakan satu sama lain dan produksi partikel yang dituduh melakukan proses anti-anti-kubik.

Partikel -partikel baru ini kemudian mengionisasi gas hidrogen dan menyebabkan peristiwa yang diamati di tengah susu. Studi ini membangkitkan ide -ide baru tentang bagaimana materi gelap berperilaku dan berinteraksi dengan materi normal.

Sebelumnya, para ilmuwan berpikir bahwa ionikalisasi gas hidrogen di Melkwegcentrum disebabkan oleh partikel energi tinggi di seluruh alam semesta, yaitu partikel energi tinggi. Namun, menurut informasi dari Galaxy Center Zone (CMZ), zona molekul pusat (CMZ) tidak terlihat cukup baik untuk berasal dari sinar kosmik.

Selain itu, model WIMPS tidak dapat menjelaskan fenomena ini atau. Penemuan ini menawarkan konsep baru untuk memahami kosmologi dan fisika partikel.

Jika partikel material gelap ini benar -benar telah terbukti, itu dapat mengubah cara kerja alam semesta di tingkat utama. Seiring dengan membantu menjelaskan materi gelap, penelitian ini juga dapat memberikan jawaban atas rahasia lain dalam astronomi.

Salah satu rahasia ini adalah ketersediaan sinyal sinar-X dengan energi 511 keV yang diamati di tengah susu. Sinyal para ilmuwan ini meragukan bahwa sinyal ini dapat diproduksi oleh bahan rendah-gelap yang menghasilkan partikel yang dimuat.

Sulit untuk dijelaskan dengan proses astrofisika biasa karena sinyal 511-KEV ini telah menjadi misteri. Jika hipotesis ini benar, penemuan ini bukan hanya bahan gelap, tetapi juga langkah besar dalam memahami bagaimana jalan susu kita berkembang dan bagaimana fungsinya berkembang.

Penemuan ini dapat mengarah pada teknologi baru yang menggunakan konsep partikel eksotis dan memberikan informasi tentang struktur dan dinamika alam semesta.

(Tifani)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *