Global

Ilmuwan Temukan Kemungkinan Inti Bumi Bocor

thedesignweb.co.id, Jakarta – Bumi terdiri dari banyak lapisan dengan struktur unik dan inti di tengahnya. Poros bumi merupakan pusat planet bumi yang sangat panas dan sangat padat.

Komposisi kimia inti bumi sebagian besar terdiri dari logam berat seperti besi dan nikel. Bola logam padat ini dikelilingi oleh lapisan besi cair dan nikel yang bergerak cepat.

Inti bumi terbagi menjadi dua lapisan utama yaitu inti dalam dan inti luar. Inti dalam memiliki radius sekitar 1.220 km dan berbentuk padat karena tekanan yang tinggi, sedangkan inti luar memiliki ketebalan sekitar 2.300 km dan berbentuk cair.

Sekitar 85 persen inti luar dan 90 persen inti dalam terbuat dari besi, sedangkan sebagian besar sisanya terbuat dari nikel. Kehadiran logam berat di inti bumi memberikan sifat magnetis ke pusat planet melalui proses dinamo geodinamik yang tercipta dari pergerakan lelehan besi di inti luar.

Proses ini menciptakan medan magnet bumi, yang melindungi planet ini dari radiasi kosmik berbahaya dan angin matahari. Sebuah studi tahun 2020 yang diterbitkan dalam jurnal Nature Geoscience menunjukkan bahwa isotop besi mungkin bocor dari inti bumi atau bocor ke lapisan geologi berikutnya.

Merupakan mantel batuan yang terletak pada kedalaman sekitar 2.900 km di bawah permukaan bumi. Tentu saja, mendapatkan sampel mantel bumi yang sangat dalam tidaklah mudah karena kedalaman dan suhunya yang ekstrem.

Dalam peluncuran situs sains IFL pada Selasa (12 Oktober 2024), para ilmuwan memperoleh temuannya melalui eksperimen laboratorium dan pemodelan geodinamik. Eksperimen tersebut dilakukan untuk memahami bagaimana paduan besi cair bereaksi terhadap suhu yang sangat tinggi, sekitar 2.000 derajat Celcius, dan tekanan yang sangat kuat, mirip dengan kondisi di dalam bumi.

Eksperimen tersebut menunjukkan bagaimana isotop besi bermigrasi sepanjang gradien suhu, dengan isotop yang lebih berat cenderung berpindah ke daerah yang lebih dingin. Dampak ini menyebabkan material induk logam menembus mantel bawah, sebuah fenomena yang memberikan petunjuk pergerakan material di dalam bumi.

 

Namun kebocoran inti bukanlah satu-satunya aktivitas dinamis di interior bumi. Ketika material bergerak keluar dari inti, material lain juga bergerak ke kedalaman yang lebih dangkal di bawah permukaan.

Para ilmuwan menemukan bahwa air dari permukaan bumi didorong ke dalam mantel bumi oleh pergerakan lempeng tektonik. Sebuah studi tahun 2014 menunjukkan bahwa zona transisi mantel yang terletak pada kedalaman sekitar 410 hingga 660 km mengandung lapisan tebal yang kaya akan ringwoodit.

Ringwoodite adalah mineral yang terbentuk di mantel bumi di bawah suhu dan tekanan tinggi. Mineral ini memiliki warna biru cerah dan mampu menyimpan air dalam strukturnya, namun tidak dalam bentuk cair, gas, atau padat.

Sebaliknya, air dalam ringwoodite terperangkap dalam bentuk ion hidrogen yang terdapat dalam struktur kristalnya. Kehadiran ringwoodite menunjukkan bahwa banyak air yang tersimpan di zona transisi mantel.

Para peneliti memperkirakan jika hanya 1 persen batuan di kawasan ini yang mengandung air, jumlah tersebut bisa tiga kali lipat jumlah air di seluruh lautan di bumi. Dengan kata lain, sebagian besar air bumi mungkin terperangkap di mantel bumi, terperangkap dalam mineral seperti ringwoodite.

Penemuan ini tidak hanya mengubah pemahaman tentang distribusi air di Bumi, tetapi juga membantu menjelaskan siklus air pada tingkat geologi dan bagaimana air berinteraksi dengan pergerakan lempeng tektonik dan proses internal planet ini

(tiffany)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *