Indika Energy Lepas Anak Usaha ke Barito Pacific Lumber, Segini Nilainya
thedesignweb.co.id, Jakarta – PT Indika Energy Tbk (INDY) melalui PT Indika Multi Properti (IMP) akan mengalihkan seluruh saham IMP di perusahaan kayu PT Trisetia Citagraha (TCG) kepada PT Barito Pacific Lumber.
Mengutip informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis Rabu (2/10/2024), PT Indika Energy Tbk melalui IMP menandatangani perjanjian jual beli saham bersyarat dengan PT Barito Pacific Lumber (BPL) pada 26 September 2024. Perjanjian tersebut mengacu pada pengalihan seluruh saham milik IMP sebanyak 6.332 lembar saham PT Trisetia Citagraha atau 80 persen kepemilikan tidak langsung Perseroan kepada pembeli TCG, dalam hal ini PT Barito Pacific. Kayu.
Saham yang disepakati senilai Rp 26,77 miliar. Penyelesaian transaksi pelepasan saham berlangsung dalam dua tahap. Tahap pertama senilai Rp 22,29 miliar untuk pengalihan hak modal muka dan pengalihan 80 persen saham IMP ke Barito Pacific Lumber. Tahap kedua senilai Rp 4,47 miliar adalah pengalihan 20% saham IMP ke Barito Pacific Lumber. “Tahap I Selesai pada Tanggal Acara”
Dalam siaran pers BEI, Sekretaris Perusahaan Indika Energy, Adi Pramono mengatakan, setelah selesainya transaksi tersebut, TCG bukan lagi anak perusahaan Perseroan dan tidak dikonsolidasikan dalam laporan keuangan Perseroan.
Selain itu, kata dia, transaksi ini tidak akan berdampak pada kinerja operasional, peraturan perundang-undangan, kondisi keuangan, atau kelangsungan usaha Perseroan.
“Perusahaan berkeyakinan bahwa transaksi tersebut dilakukan sesuai dengan strategi diversifikasi Perusahaan dan untuk memastikan bahwa Perusahaan fokus pada penerapan operasional bisnis yang berkelanjutan,” tulisnya.
Harga saham INDY naik 4,68 persen menjadi Rp 1.790 per saham pada penutupan perdagangan Selasa 1 Oktober 2024. Nilai transaksinya sebesar 85,83 miliar. Rp dengan volume perdagangan 48,85 juta. saham. Total frekuensi perdagangan 8.112 kali.
Sebelumnya, saham Indika Energy Tbk (INDY) masuk zona hijau pada perdagangan Selasa 10 September 2024. INDY ditutup menguat 1,72 persen pada sesi pertama di level 1.475. Saham Indika Energy dibuka di level 1.440 dan bergerak di kisaran 1.440-1.485.
Merujuk data RTI, frekuensi perdagangan saham INDY hingga sesi I tercatat sebanyak 839 kali. Volume yang diperdagangkan sebanyak 4,10 juta lembar saham senilai Rp 6,00 miliar. Dalam sepekan, INDY turun 3,28 persen, namun masih naik 2,79 persen secara tahunan.
Baru-baru ini, PT Indika Energy Tbk (INDY) mengumumkan pembentukan anak perusahaan. Pada tanggal 2 Agustus 2024, anak perusahaan yang dimiliki sepenuhnya oleh perseroan, PT Kalista Soter Hastia (KSH) dan PT Kalista Nusa Armada (KNA) mendirikan perusahaan bernama PT Kalista Biru Nusantara (KBN).
KSH nantinya akan memiliki 99,98 persen saham KBN dengan total modal disetor Rp 6,249 miliar. Lalu KNA 0,02 persen dengan modal disetor Rp 1 juta. Dengan demikian, total modal disetor KNB sebesar Rp 6,25 miliar.
Masuknya saham KSH dan KNA ke dalam KBN merupakan kelanjutan langkah perseroan secara grup untuk memperluas aktivitasnya di sektor kendaraan listrik dan ekosistemnya, kata Sekretaris Perusahaan PT Indika Energy Tbk Adi Pramono dalam keterangannya di bursa. . .
Kegiatan usaha
KBN akan menyewakan dan menyewakan kendaraan darat tidak bermotor roda empat atau lebih tanpa opsi.
Meliputi semua jenis alat angkut darat tidak bermotor beroda empat atau lebih (mobil, bus, truk, dan sejenisnya) tanpa operator, seperti sepeda motor, trailer, trailer, kendaraan kereta api, usaha persewaan dan penyewaan tanpa pilihan (operating sewa ). dan sejenisnya.
Sebelumnya, PT Indika Energy Tbk (INDY) melaporkan penurunan pendapatan dan laba pada semester I-2024.
PT Indika Enery Tbk melaporkan pendapatan sebesar USD 1,19 miliar pada semester I 2024, berdasarkan keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (13/08/2024). Pendapatan perseroan turun 28,47 persen. dari tahun yang sama tahun lalu adalah 1,67 miliar. dolar.
Biaya kontrak dan penjualan pada paruh pertama tahun 2024 tercatat sebesar $997,21 juta, turun 24,64% dibandingkan paruh pertama tahun 2023 ($1,32 miliar). Namun perseroan mencatatkan penurunan laba kotor sebesar 42,98 persen menjadi Rp 199,50 juta. USD semester I tahun 2024 dari periode yang sama tahun lalu sebesar 349,93 juta. Rp.
Laba bersih perusahaan asosiasi dan joint venture turun menjadi 9,58 juta. USD pada akhir Juni 2024 dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 15,25 juta. Rp. Perusahaan memangkas beban penjualan, umum dan administrasi menjadi $92,49 juta pada paruh pertama tahun 2024 dari $137,40 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Beban keuangan naik menjadi $45,28 juta pada paruh pertama tahun 2024 dari $40,92 juta pada periode yang sama tahun lalu. Laba sebelum pajak pada paruh pertama tahun 2024 turun 57,21% menjadi $68,47 juta, dibandingkan $160,03 juta pada periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan indikator tersebut, Perseroan mencatat laba tahunan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mengalami penurunan sebesar 76,6 persen menjadi 21,01 juta. USD semester I tahun 2024 dibandingkan semester I tahun 2023 yang sebesar 89,80 juta. Rp. Core EPS tercatat sebesar 0,0040 pada 1H2024 dan 0,0172 pada 1H2023.
Total ekuitas tercatat sebesar $1,36 miliar pada 30 Juni 2024, dibandingkan dengan $1,37 miliar pada Desember 2023. Total liabilitas naik menjadi $1,77 miliar pada 30 Juni, dibandingkan dengan $1,73 miliar pada Desember 2023. Rp. Aset perusahaan naik menjadi $3,13 miliar pada 30 Juni 2024, dibandingkan $3,11 miliar pada Desember 2023. Perusahaan mengumpulkan kas dan setara sebesar $650,37 juta pada paruh pertama tahun 2024 dari Desember 2023, mewakili $449,20 juta.