Kesehatan

Indonesia Bahas Program Makan Bergizi dan JKN di Sidang CPD PBB

LiPuton 6.com, delegasi Jakarta menjelaskan pencapaian pengembangan keluarga yang sehat dan kaya di komite dalam sesi sesi ke -58 untuk populasi dan pengembangan (CPD).

Sesi ini diadakan oleh Markas Besar AS, Organisasi AS dari PBB (PBB) dari 7 hingga 11 April 2025.

Populasi dan Pengembangan Keluarga/BKKBN, Wakil Menteri Bego Oke oleh Ratu Isaia, ditunjuk untuk memimpin delegasi Republik Indonesia pada sesi tersebut.

Komite Populasi dan Pembangunan atau CPD adalah komite yang didirikan pada tahun 1994 oleh Dewan Ekonomi dan Sosial Perserikatan Bangsa -Bangsa (ECOSOC), yang merupakan rekonstruksi Komisi Populasi. Anggota CPD adalah perwakilan dari 47 negara, termasuk Indonesia.

Sesi 58 meningkatkan topik kesehatan kesehatan dari sesi CPD dan mempromosikan kesejahteraan untuk segala usia, yang berfokus pada penyediaan kehidupan yang sehat dan mempromosikan kesejahteraan untuk segala usia.

Sebagai Ketua Delegasi Republik di Indonesia, Isiana memiliki kesempatan untuk memberikan pernyataan nasional yang menerbitkan tiga situs utama, yaitu: Prestasi Indonesia dalam program SDG dan ICPD meningkatkan harapan hidup orang -orang Indonesia dan mengurangi persentase keibuan ibu dan masa kanak -kanak. Ruang lingkup yang semakin luas dari Layanan Kesehatan Asuransi Kesehatan Nasional (JKN), menekankan entri yang dibenarkan di seluruh masyarakat. Prioritas Subsit Presiden Presiden untuk mencapai Visi Indonesia EMAS 2045, yang melibatkan penguatan layanan kesehatan universal, kualitas pendidikan, perlindungan sosial dan kemiskinan dan kekurangan gizi, seperti program diet nutrisi gratis dan inspeksi kesehatan gratis.

 

Pada kesempatan ini, Isiana juga menekankan pentingnya mengintensifkan pencapaian program SDG dan ICPD untuk menangani masalah kesehatan populasi, terutama kerja sama selatan-selatan dan selatan dan kerja sama segitiga.

Dalam sesi Grup I khusus, yang dibahas dalam Sekretaris -Jenderal Sekretaris Sekretaris Kementerian Penduduk dan Pengembangan Keluarga, implementasi ICPD dan Sekretaris -Jenderal, badan profesional SETI menyatakan upaya pemerintah Indonesia untuk mengembangkan pendekatan yang komprehensif.

Tujuan dari pendekatan ini adalah untuk menjamin kesehatan dan kesejahteraan orang Indonesia di setiap tahap kehidupan. Hal -hal lain seperti diet nutrisi gratis, inspeksi kesehatan gratis melalui intervensi dini, meningkatkan keluarga berencana, meningkatkan perawatan ibu dan peningkatan minimal dalam pernikahan.

 

Prof. Buddy juga menekankan keberhasilan Indonesia dalam perolehan ruang lingkup layanan JKN, yang kini telah mencapai persentase persepsi persepsi.

Keberhasilan ini tidak dapat dipisahkan dengan integrasi digital, peran pekerja di bidang kesehatan masyarakat, serta kemitraan publik-swasta yang menjamin akses yang tepat ke kesehatan semua orang Indonesia.

“Indonesia juga menjamin berbagai dana dengan menarik dana dengan investasi internal dan kerja sama global. Pendekatan ini membuat intervensi dan abadi,” Prof. Buddie memulai pernyataan tentang pers pada hari Selasa (8/4/2025).

 

Bersama dengan Kementerian Luar Negeri, sesi CPD ke -58, yang hadir oleh Kementerian Penduduk dan Pengembangan Keluarga, juga akan memiliki berbagai pertemuan bilateral untuk memperkuat dan memperluas kerja sama.

 Kerja sama dengan Direktur Eksekutif Pusat UNFP dan Delegasi Namibia, Jepang, Filipina dan Fiji.

Selain pertemuan bilateral, Yesaya juga akan menjadi pembicara dalam aktivitas kategori 58 kegiatan dalam kategori sesi CPD tahun ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *