Indonesia Desak DK PBB Jamin Keamanan UNIFIL dalam Menjalankan Tugas
Liputan6.com, New York – Hari Prabowo, Wakil Tetap Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), mendesak Dewan Keamanan (DK PBB) untuk menjamin keamanan UNIFIL dalam menjalankan mandatnya.
“Dewan harus bertindak tegas untuk memastikan UNIFIL dapat melanjutkan pekerjaan pentingnya di Lebanon selatan, sekaligus memastikan keselamatan dan keamanan pasukan penjaga perdamaian PBB dengan tetap menghormati standar perilaku,” kata Hari Prabowo dalam keterangannya, Kamis (10/10/2024). “Saya melakukannya,” katanya.
Indonesia adalah donor terbesar untuk UNIFIL dan pasukan penjaga perdamaian PBB. Hari Probowo juga mengatakan Indonesia terus mendukung UNIFIL.
“Sebagai donor pasukan terbesar UNIFIL, Indonesia menekankan dukungan penuh dan teguh kami kepada UNIFIL dan pasukan penjaga perdamaian PBB,” kata Hari Prabowo.
“Indonesia memberi hormat kepada seluruh pasukan penjaga perdamaian PBB yang bertugas di lapangan. Kami berterima kasih atas keberanian dan komitmen mereka terhadap perdamaian.”
Hari menegaskan, meski terjadi serangan yang keterlaluan, Indonesia tetap berkomitmen untuk bekerja sama dengan PBB, Komandan Pasukan UNIFIL, dan komunitas internasional untuk memastikan keberhasilan misi UNIFIL.
“Upaya detente dan prospek perdamaian abadi di kawasan ini bergantung pada kemampuan UNIFIL untuk sepenuhnya melaksanakan mandatnya.”
Indonesia menyatakan tindakan Israel terhadap UNIFIL merupakan upaya terang-terangan menyebarkan terorisme di lapangan untuk mengancam misi penjaga perdamaian dan komunitas internasional.
“Ini tidak bisa diterima.” kata Harry.
“Kami menekankan bahwa mereka yang mendukung perdamaian tidak akan pernah takut terhadap penjajah dan pelaku genosida. Kami mengingatkan militer Israel dan seluruh aktor akan kewajiban mereka untuk sepenuhnya melindungi personel UNIFIL dan aset PBB.”
Indonesia juga menyatakan diperlukan tindakan segera karena Israel terus melanggar hukum internasional.
“Serangan ini terjadi di tengah pelanggaran yang lebih luas yang dilakukan Israel terhadap Resolusi Dewan Keamanan PBB 1701,” kata Pangeran Harry.
“Ini termasuk serangan berulang kali terhadap wilayah Lebanon yang melanggar kedaulatan dan integritas wilayah Lebanon.”