Indonesia Kendaraan Terminal Tebar Dividen Interim Rp 44,4 Miliar, Catat Jadwalnya
thedesignweb.co.id, Jakarta PT Indonesia Terminal TBK (IPCC) mengumumkan rencana untuk distribusi dividen menengah. Rencana aksi sesuai dengan keputusan dewan, disetujui oleh Menteri Komisi pada 21 November 2024.
Jumlah antara dividen moneter yang perlu didistribusikan adalah 44,4 miliar rubel. Atau 24.4213 rupee per saham. Distribusi dividen mengacu pada data keuangan perusahaan selama sembilan bulan yang berakhir 30 September 2024.
Selama periode ini, perusahaan menerbitkan laba bersih, yang dapat ditelusuri ke pemilik organisasi induk 148,02 miliar rubel. Pada saat yang sama, pendapatan yang tidak terkait, yang tidak terbatas pada penggunaannya, terdaftar pada tahap 316,37 miliar rubel, dengan rasio total 1,26 triliun rupee.
Informasi peluncuran tentang Bursa Efek Indonesia (IDX), pada hari Selasa (11/27/2024), menurut rencana untuk distribusi dividen menengah di PT Indonesia: Pasar: 3 Desember 2024. 2024 Tanggal dividen sperma di pasar dana Dana Pasar Dana tersebut tersebut : 5 Desember 2024. Tanggal dividen EX di Pasar Dana: 6 Desember 2024. Daftar Pemegang Saham (DPS) Hak atas dividen dengan uang tunai. : 5 Desember 2024. Tanggal Pembayaran Dividen: 23 Desember 2024
PT Indonesia Terminal TBK atau IPCC adalah perusahaan yang menyediakan layanan di operasi bandara kendaraan yang beroperasi di pelabuhan Tanjung Prio, Jakarta dan sejumlah pelabuhan / sepatu roda lainnya di Indonesia. Layanan yang disediakan mencakup pemrosesan terminal dan layanan nilai -tambahan untuk standar kualitas di dunia.
Perusahaan ini dirancang khusus untuk real estat komersial yang menyediakan layanan di stasiun mobil. Layanan ini termasuk Stevidoper, Kargodnoye, tanda terima dan pengiriman. Untuk 100% ekspor dan impor, serta layanan internal.
Selain itu, terminal ini juga berfungsi sebagai layanan yang berharga, yang mencakup pusat kendaraan, serta pabrik pemrosesan peralatan, layanan kargo dan pelabuhan.
Perusahaan juga menyediakan layanan untuk mendaftar untuk layanan laut atau laut untuk mendukung rencana negara bagian untuk mengurangi transportasi transportasi, yang menggunakan transportasi tanah ke bawah untuk dikonversi ke transportasi maritim.
TBK PT Indonesia Terminal didirikan sebagai organisasi bisnis khusus 5 November 2012 dengan persentase kepemilikan saham Pt Pelabuhan Indonesia II (PERSO) sebesar 99% dan PT multi terminal Indonesia sebesar 1%.
Sebelum terminal PT Indonesia menjadi bisnis khusus, hanya divisi bisnis strategis yang disebut Terminal Mobil Tanjung Prik (TPT), tetapi kepemimpinannya telah berada di bawah kantor pusat dan telah dikelola sejak Juni 2007.
9 Juli 2018, PT Indonesia, mobil terminal TBK, menjadi perusahaan publik resmi yang mencapai lantai Bursa Efek Indonesia, sehingga PT Multi Terminal Indonesia (anak perusahaan) dan 28% dari publik atau MGIK.