WEB NEWS Indonesia Terlibat dalam Uji Klinis 3 Vaksin TBC, Apa Saja?
thedesignweb.co.id, Jakarta dikeluarkan dari uji coba vaksin tuberkulosis multisenter (TBC) karena alasan hukum, namun Indonesia akhirnya bisa ikut serta dalam uji klinis vaksin tuberkulosis.
“Kami bekerja keras untuk memecahkan masalah yang sudah berlangsung lama ini dan menghilangkan hambatan untuk memungkinkan kolaborasi yang lebih luas dalam penelitian klinis,” kata Menteri Kesehatan Indonesia Budi Gunadi Sadikin.
Budi menjelaskan, saat ini sedang dilakukan 15 uji klinis vaksin TBC di seluruh dunia. Indonesia terlibat dalam tiga uji coba vaksin TBC.
Berikut tiga uji coba vaksin tuberkulosis yang melibatkan Indonesia: M72/AS01E (Bill & Melinda Gates Foundation dan GlaxoSmithKline): Indonesia mulai melakukan vaksinasi subjek untuk uji klinis fase 3 pada 20 September 2024. Setelah sebelumnya diluncurkan di Afrika Selatan dan Kenya. BNT164a1 (BioNTech dan Biopharma): Setelah menyelesaikan uji coba Tahap 1, Indonesia akan berpartisipasi dalam Tahap 2 kandidat vaksin mRNA-TB BioNTech. AdHu5Ag85A (CanSinoBio dan Etana): Indonesia terlibat dalam uji klinis fase 1 kandidat vaksin TBC vektor virus CanSinoBio.
“Kami optimis salah satu uji coba ini akan selesai pada tahun 2028, sehingga membuka jalan bagi pengembangan vaksin tuberkulosis terbaru secepatnya,” kata Budi dalam acara sampingan Stop TB Partnership: Dialog Vaksin TBC, Selasa 25. September 2024.
Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberkulosis yang telah membunuh lebih dari 1 miliar orang selama 200 tahun terakhir. Bahkan saat ini, penyakit ini membunuh lebih dari 4.000 orang setiap hari, yaitu satu nyawa setiap 20 detik.
Menurut Budi, mencapai tujuan bersama untuk memberantas tuberkulosis pada tahun 2030 memerlukan tindakan yang berani dan agresif melalui diskusi dan konferensi, terutama melalui pengembangan vaksin, karena vaksin yang tersedia saat ini tidak cukup untuk “melawan”. Bakteri Mycobacterium tuberkulosis”.
Saat ini, vaksin tuberkulosis yang tersedia adalah vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG). Vaksin BCG memberikan perlindungan parsial terhadap tuberkulosis berat pada bayi dan anak usia dini, namun tidak cukup untuk melindungi anak-anak dan orang dewasa dari tuberkulosis.
Pada rapat dewan Stop TB Partnership (STP) ke-37 di Brasilia, Brasil, pada Februari 2024, Budi mendorong negara-negara G20 untuk berinvestasi cukup untuk menyediakan vaksin tuberkulosis baru dalam tiga tahun ke depan.
“Saya yakin dengan investasi ini kita tidak hanya menyelamatkan nyawa, tapi juga meningkatkan pertumbuhan ekonomi jangka panjang,” kata Budi saat itu.