Saham

Industri Otomotif Lesu, Laba Adira Finance Susut 6,51% di Semester I 2024

thedesignweb.co.id, Jakarta – PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF) mengumumkan kinerja semester I tahun ini yang berakhir pada 30 Juni. Pada periode tersebut, perseroan berhasil mencatatkan pertumbuhan dari sisi pendapatan.

Pendapatan Adira Finance pada semester I-2024 meningkat 10,62% menjadi Rp5 triliun dibandingkan semester I-2023 yang tercatat sebesar Rp4,52 triliun. Sementara itu, total belanja meningkat menjadi Rp4,04 triliun pada semester I 2024 dari Rp3,47 triliun pada semester I 2023.

Alhasil, ADMF membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 765,2 miliar atau turun 6,51% dari laba semester I 2023 sebesar Rp 818,5 miliar.

Diva Mad Susila, Direktur Keuangan Adira, mengatakan penurunan kinerja perseroan seiring dengan kondisi industri otomotif yang lesu.

Di tengah resesi ekonomi global, perekonomian dalam negeri juga akan menghadapi tantangan pada pertengahan tahun 2024 yang ditandai dengan penurunan permintaan akibat kenaikan harga terutama kebutuhan pokok, melemahnya kinerja produksi, dan melemahnya perekonomian nasional. dari nilai tukar.

Sejalan dengan kondisi tersebut, industri otomotif juga menghadapi tantangan, dengan penjualan ritel mobil baru turun 15% year-on-year menjadi 432.000 unit pada paruh pertama tahun 2024. Hal ini dipengaruhi oleh daya beli masyarakat yang relatif menurun, suku bunga yang masih tinggi, dan depresiasi nilai tukar rupee.

Adira Finance mencatat sedikit penurunan pembiayaan baru sebesar 2% menjadi $20 triliun pada kuartal pertama tahun 2024 dibandingkan periode yang sama tahun lalu, seiring dengan perlambatan industri otomotif. pembiayaan) dengan peningkatan tahunan sebesar 15% mencapai 58,4 triliun dolar.

 

Adira Finance akan terus menerapkan berbagai inisiatif strategis untuk mendorong kinerja bisnis di tengah tantangan yang ada saat ini. Salah satunya adalah terus berkembangnya usaha non otomotif seperti kredit multiguna.

Perusahaan mencatat pertumbuhan keuangan baru di segmen non-otomotif sebesar 21% year-on-year menjadi Rp 4,6 triliun. Pembiayaan multiguna memiliki porsi terbesar terhadap pembiayaan non otomotif perseroan.

Selain itu, perseroan mencatatkan pembiayaan baru di sektor Syariah senilai Rp4,3 triliun atau 22% dari total pembiayaan baru. Untuk mendorong pertumbuhan pembiayaan syariah, perseroan akan terus melakukan kegiatan pemasaran, memperluas saluran penjualan di komunitas syariah dan memaksimalkan penjualan produk syariah khususnya produk non otomotif seperti AMANAH (Adira Multi Dana Syariah). produk

 

Di sisi lain, sebagai bagian dari komitmen transisi energi ramah lingkungan di Indonesia, Adira Finance menawarkan pembiayaan kendaraan listrik (EV), termasuk sepeda motor dan mobil, melalui kerja sama dengan berbagai merek dan dealer kendaraan listrik. Selama semester I-2024, pembiayaan EV Adira Finance meningkat signifikan menjadi Rp178 miliar.

Untuk terus meningkatkan penyaluran pembiayaan, Adira Finance memperluas jaringan bisnisnya secara selektif di wilayah-wilayah yang memiliki potensi besar. Per 30 Juni 2024, Adira Finance mengoperasikan 476 jaringan usaha di seluruh Indonesia, termasuk cabang Syariah. Di sisi digital, perseroan terus mengoptimalkan penjualan melalui platform digital seperti Adiraku, momobil.id, momotor.id dan dicicilaja.com.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *