Influencer China Habiskan Rp2,8 Miliar untuk Operasi Plastik, Rahangnya Kini Malah Mencong
thedesignweb.co.id, Jakarta – Mahalnya biaya yang dikeluarkan untuk operasi plastik bukan jaminan sukses selalu. Kisah seorang influencer asal Tiongkok bernama Meina bisa menjadi pelajaran.
Mengutip Koreaboo, Senin (23/9/2024), ia menceritakan pengalaman menakutkannya terkait operasi plastik kepada dua juta pengikutnya. Menurutnya, sebagai seorang transgender, ia kerap dikritik di dunia maya karena penampilannya yang maskulin.
Karena itulah dia berani menghadapi meja operasi. Ia menghabiskan dana 1,3 juta yuan atau sekitar 2,8 miliar rupiah untuk operasi, termasuk operasi pengecilan rahang.
Alih-alih memenuhi ekspektasi, ia kini malah menderita banyak masalah yang merusak beberapa penampilannya. Rahangnya bengkok saat mencoba tersenyum, sedangkan matanya tidak lurus.
“Sekarang kalau aku tersenyum, mulutku terlihat bengkok dan mataku terlihat salah. Operasi plastik itu berbahaya. Kalau tidak perlu, jangan lakukan itu,” ujarnya memperingatkan para pengikutnya tentang bahaya operasi plastik.
Meina bukanlah pasien pertama yang gagal melakukan operasi plastik. Banyak kasus yang menjadi pelajaran untuk tidak sembarangan mengubah bentuk alam hanya agar terlihat cantik.
Dulu, ada mantan ratu kecantikan Rusia bernama Yulia Tarasevich yang juga tak bisa memejamkan mata atau tersenyum. Wanita berusia 45 tahun itu mengatakan, cacat fisiknya akibat operasi plastik yang gagal senilai 3 ribu poundsterling atau setara Rp 61 juta, mengutip Mirror, Kamis 4 April 2024.
Karena kelalaian medis, ahli bedah yang mengoperasinya dijatuhi hukuman tiga tahun penjara, meskipun ia kemudian dibebaskan bersyarat karena undang-undang pembebasan bersyarat. Dia mengklaim bahwa hukum tidak memperlakukannya dengan adil karena kejahatan tersebut menyebabkan dia cacat seumur hidupnya.
Diketahui, Yulia merupakan juara kedua kompetisi Miss Russia International empat tahun lalu. Ia hanya menerima sebagian kecil dari kompensasi sebesar 8.600 poundsterling (setara Rp 173,3 juta) atas kesalahan prosedur pada tahun 2020.
Dia berkata: “Hukum kami di Rusia aneh karena dia membuat saya cacat seumur hidup dan dokter bedah didakwa selama tiga tahun. Jika pada akhir tiga tahun itu wajah saya kembali seperti semula, saya akan berkata ‘OK’. .”
“Saya pikir para penjahat tahu bahwa jika mereka terjebak, mereka akan menang,” lanjutnya kecewa.
Ahli bedah Andrey Komarov dari Aid Clinic dinyatakan bersalah menyebabkan cedera tubuh yang parah karena kelalaian dalam tugas profesionalnya. Kini, Komarov bebas dari hukuman dan dapat terus bekerja sebagai ahli bedah.
Tarasevich berkata: “Saya datang kepada mereka dengan wajah cantik dan sehat. Saya hanya ingin memperbaiki beberapa hal yang disebabkan oleh penuaan, tapi sayangnya saya kehilangan kesehatan.”
Ibu dua anak dari Sochi ini menjadi “cacat” karena operasi plastik, blepharoplasty di kelopak matanya dan pengurangan lemak di pipinya, katanya. Selama operasi di Krasnodar, Tarasevich mengatakan wajahnya bengkak dan bengkak.
Dia menjalani operasi darurat lagi oleh dokter lain untuk menyelamatkan matanya dari nekrosis, katanya, dalam pengaduan yang mendorong tindakan kriminal. “Saya mempunyai bekas luka yang muncul di pipi saya ketika semua jaringan saya robek. Mata saya tidak bisa menutup dan saya tidak bisa tersenyum. Saya tidak bisa mengangkat bibir atas saya,” katanya kepada Channel 1 Rusia.
“Satu bagian wajahku tidak berfungsi,” katanya.
Ia mengaku berani melakukan operasi setelah semua hasil tesnya benar. Alasan kedua, ia mengaku sudah menjalani operasi hidung yang berjalan sempurna, tanpa ada masalah genetik. Sementara itu, Klinik Komarov mengklaim Yulia mengidap penyakit langka yang tidak dapat diprediksi dan menolak bertanggung jawab atas mimpi buruknya.
“Sekarang saya terbiasa mengambil gambar tanpa tersenyum dan saya telah belajar memilih sudut yang berbeda,” ujarnya setelah keputusan pengadilan.
Pada saat yang sama, Gao Liu harus menderita akibat negatif dari prosedur operasi hidung. Gao baru-baru ini membagikan “pengalaman mengerikan” ini melalui platform media sosialnya.
Laporan laman BBC, Senin (2/8/2021), sebagai aktris pendatang baru, Gao sempat absen selama beberapa bulan. Ia kemudian menjelaskan alasan ketidakhadirannya di hadapan publik.
Melalui platform Sina Weibo, dia mengatakan bahwa dia menanggung konsekuensi dari “insiden operasi kosmetik.” Kesalahan tersebut menyebabkan dia menderita nekrosis, yang berarti jaringan di ujung hidungnya mati.
Gao menyertakan kisah tersebut dengan serangkaian foto dan memicu perdebatan online di antara lima juta pengikutnya tentang operasi plastik. Ia mengatakan bahwa pada bulan Oktober temannya memperkenalkannya kepada seorang ahli bedah plastik di sebuah klinik di kota Guangzhou.
Dia memutuskan untuk menjalani prosedur ini setelah menerima saran tentang cara mengecilkan hidung. Pernyataan visual ini, kata Gao, dibuat untuk membantu meningkatkan karirnya.
“Seluruh prosedur operasi plastik berlangsung selama empat jam. Saya pikir dalam empat jam ini saya akan menjadi lebih cantik,” ujarnya. “Saya tidak pernah mengira ini akan menjadi awal dari mimpi buruk.”