Ini Dia Bank BUMN Pemberi Dividen Terbesar
LIPUTAN6.COM, JAKARTA – Empat negara bagian atau BOD telah mengumumkan bahwa mereka akan mendistribusikan dividen kepada pemegang saham mereka. Itu ditransfer oleh setiap perusahaan dalam rapat umum pemegang saham umum (RUPS).
Menurut catatan LIPUTAN6.com, berikut adalah 4 bank anggota Himbara yang telah menyatakan bahwa mereka akan mendistribusikan dividen dan ruang lingkup mereka, dikutip pada hari Jumat (28/03/2025): PT Bank Negara Indonesia (Perserero) TBK (BBNI)
Untuk Bank Negara Indonesia (Persereo) TBK (BBNI) atau BNI, memutuskan untuk mendistribusikan dividen tunai 13,95 rp triliun untuk tahun keuangan 2024. Perjanjian distribusi dividen diputuskan pada Pertemuan Tahunan Pemegang Saham (RUPS) (3/26/2025).
Dividen yang didistribusikan kepada pemegang saham adalah 65 persen dari laba bersih 2024. Jadi, dengan mengacu pada Antara Rabu minggu ini.
Sebagai keputusan untuk mendistribusikan dividen, setiap pemegang saham akan menerima dividen 374,06 rp per saham. Dari total dividen, pemegang saham mayoritas akan menerima RP. 8.37 triliunan yang akan dibayarkan ke akun yang ditunjukkan oleh Menteri Bumbb.
Selain itu, sisa 35 persen dari laba bersih atau RP. 7,51 triliun digunakan sebagai pendapatan ditahan untuk memperkuat modal bisnis dan untuk mendukung perluasan bisnis.
Untuk bank Rakyat Indonesia (Perepo) TBK atau BRI, Rapat Umum Tahunan (RUPS), Senin, 24 Maret 2025, diatur di Jakarta. Pada RUPS ini, Bri setuju untuk mendistribusikan dividen sebanyak RP. 51,73 triliun meningkatkan angka dibandingkan dengan dividen yang dibayarkan pada 2024 dari 48,10 rp.
Selain itu, BRI juga akan mengkompensasi remunerasi tindakan dengan jumlah maksimum 3 rp triliun.
Penggunaan laba bersih perusahaan (menentukan dividen dalam bentuk tunai) untuk tahun keuangan 2024, BRI mendaftarkan laba bersih konsolidasi yang dapat dikaitkan dengan pemilik ibu entitas 60,15 triliun rp. Dari jumlah ini, Perusahaan memutuskan bahwa total dividen dalam RP tunai terdistribusi. 51.73 triliun.
Untuk dividen, anterior pada 15 Januari 2025, BRI mendistribusikan dividen awal 20,33 rp triliun atau 135 rp per tindakan. Oleh karena itu, dividen yang tersisa yang harus dibayar adalah sejumlah besar Rp 31,40 triliun.
Dari nilai total dividen tunai di atas, BRI mengirimkan dividen ke negara bagian 27,68 rp triliun (termasuk dividen sementara yang didistribusikan pada 15 Januari 2025 dari Rp 10,88 triliun). Sementara sisanya dibayarkan sehubungan dengan setiap pemegang saham yang namanya terdaftar pada daftar pemegang saham pada tanggal pendaftaran.
Untuk Bank Mandiri TBK (BMRI), dividen tunai 43,51 RP akan mendistribusikan triliun untuk tahun fiskal 2024. Bank Dividen Mandiri adalah 78 % dari laba bersih perusahaan 55,78 triliun rp.
Dividen terdistribusi setara dengan Rp 466.18 per tindakan, yang akan didistribusikan kepada pemegang saham sebagai dividen tunai. Dividen Pemerintah atau Negara Bagian Republik Indonesia akan dibayar secara khusus sesuai dengan ketentuan hukum. Dividen didistribusikan ke negara naik ke Rp 22,62 triliun. Sementara laba bersih perusahaan sebesar 22 persen atau setara dengan RP adalah 12,27 triliun tersisa, itu akan digunakan sebagai kemenangan yang ditahan.
Untuk bank tabundan negara (Perseo) tbk (bbtn) atau btn mengatur rapat umum tahunan (RUPS) pada hari Rabu, 26 Maret 2025.
Selama pertemuan, pemegang saham BTN menyetujui serangkaian agenda. Ini termasuk dividen, akuisisi dan restrukturisasi Islam, serta perubahan dalam manajemen.
Para pemegang saham memilih divisi dividen 25% atau 751,83 miliar RP dari laba bersih untuk tahun keuangan 2024 sebesar 3 rp triliun. Sementara 75% atau total Rp 2,25 triliun digunakan sebagai pendapatan ditahan untuk pengembangan bisnis bisnis.
Nilai distribusi dividen setara dengan RP. 53.57 per tindakan yang akan didistribusikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen, yaitu pemerintah Republik Indonesia sebesar 60%, dan publik 40%.
Nixon mengatakan distribusi dividen pada tahun keuangan 2024 adalah komitmen BTN untuk meningkatkan kontribusi kepada pemerintah, serta upaya perusahaan untuk meningkatkan nilai pemegang saham bagi investor.