Ini yang Bikin Pengguna Mobil Konvensional Mencoba Beralih ke Air ev Pre Owned
thedesignweb.co.id, Jakarta – Wuling Air ev merupakan mobil listrik pertama Wuling Motors (Wuling) yang dipasarkan di Indonesia. Mobil listrik mungil ini sangat populer sehingga tak heran jika kini begitu mudah ditemukan di jalan raya.
Minat konsumen terhadap Air EV tidak terbatas pada kendaraan baru. Beberapa konsumen juga membeli Air EV dalam kondisi bekas.
Dimensinya yang indah membuatnya cocok untuk pergerakan sehari-hari. FYI, Air ev memiliki panjang 2974mm, lebar 1505mm, dan tinggi 1631mm.
Meski terlihat kecil dari luar, Air ev menawarkan kabin yang cukup lega sehingga memberikan kenyamanan berkendara.
FYI, Wuling Air ev dibekali baterai lithium ferrophosphate (LFP) bersertifikasi IP67. Motor listrik yang digunakan mampu menghasilkan tenaga 30 kW dan torsi 120 Nm. Jarak tempuhnya mencapai 300 kilometer dengan sekali pengisian daya.
Salah satu pengguna Wuling Air EV bekas yang mengetahui keunggulan mobil listrik ini adalah Hans. Pria asal Bogor, Jawa Barat ini memutuskan membeli Wuling Air EV bekas karena awalnya berniat menggunakannya sebagai mobil kedua.
Namun setelah merasakan manfaatnya, mobil listrik kini menjadi pilihan utama untuk penggunaan sehari-hari.
“Waktu itu saya ke dealer resmi sebelum akhirnya beli yang bekas. Awalnya kami bandingkan, setelah mendapat harga dari dealer, kami coba bandingkan dengan harga showroom reguler kami di Bogor. Kebetulan dia Itu satuan, sesuai permintaan kami dicat pink,” kata Hans.
“Kami ngobrol dan harganya juga bagus. Penggunanya juga baru, jadi kami lihat STNK yang dibeli September 2023. Saya dan istri hanya berpikir akan dapat yang lain, bukan untuk mobil induk, hanya untuk pulang pergi. Eh, sekarang ternyata setelah dibeli jadi mobil yang kita pakai sehari-hari,” lanjutnya.
Menurutnya, ada beberapa keuntungan menggunakan Wuling Air ev, terutama dari segi finansial.
“Dari segi biaya listrik dan perawatan mobil sedikit, akselerasi dan penggunaan lebih mudah, parkir lebih mudah, tapi yang terpenting hemat,” tandasnya.
“Dulu kalau saya pakai mobil bensin, saya dapat bensin sekitar Rp 3-4 juta per bulan. Karena saya tinggal di Bogor, saya bekerja di Bekasi, saya bisa sehari pulang pergi 120 km dan lebih karena tidak sekedar jalan-jalan. ke kantor”,
“Jadi penghematannya lumayan besar. Sejak saya uji bulan ini April-Mei-Juni, setelah punya mobil listrik di rumah, saya hanya menagih 600-700 ribu rupiah untuk tambahan listrik. Jadi kalau dibandingkan, penghematan bahan bakar saya Rp3 juta, saya bisa hemat 2,3-2, Rp 4 juta per bulan,” imbuhnya.
Selain mendapat untung dari sisi biaya, Hans Air juga menikmati ev karena fitur-fitur yang ditawarkannya.
Fungsi yang paling banyak digunakan adalah WIND. Lalu ada ABS untuk memberi rasa aman, tapi ‘Halo Wuling’ paling sering saya gunakan karena membantu membuka jendela, menyalakan musik, dan lain-lain, imbuhnya. .
FYI, selain ABS, Wuling Air ev juga dibekali fitur keselamatan yang cukup lengkap seperti 2 airbag, EBD, ESC, EPB, AVH, ISOFIX, modul suara peringatan pejalan kaki, TPMS, sensor dan kamera parkir belakang, immobilizer. , Sistem alarm anti maling.
Biaya kepemilikan mobil listrik produksi lokal juga relatif murah, yakni biaya perawatan berkala sebesar Rp2,7 juta per 100.000 km.