Bola

Inter Milan Digusur Napoli dari Puncak Klasemen, Simone Inzaghi Singgung Nasib Buruk Lagi Timnya

Coverage6.com, Jakarta Inter Milan harus kehilangan daya di bagian atas Stand Seri Italia 2024/2025. Bahwa setelah La Benamata dipukul oleh Roma 0-1 di kandang di Stadion Giuseppe Meazza di Serie A Game pada Minggu malam WIB (4/27/2025).

Alasannya adalah bahwa saingan Napoli terdekat berhasil menempatkan Torino 2-0 pada minggu ke-34 di Stadion Diego Armando Maradona pada hari Senin (4/28/2025) di pagi hari. Scott McTominay membeli dua gol kemenangannya.

Sekarang tim Antonio Conte bertanggung jawab untuk memenangkan Scudetto dengan empat pertandingan lainnya. Karena tiga poin tambahan, skuad yang disebut Partenopei kini telah mengumpulkan 74 poin.

Sementara itu, pelatih inti Milan Simone Inzaghi mengatakan dia kecewa setelah kekalahan ketiga berturut -turut. “Ini sepak bola, ini adalah tiga kaki yang menyakitkan, tetapi tim telah memberi mereka semua,” kata Inzaghi kepada Dazn.

“Ada beberapa ketajaman, terutama di babak pertama hari ini, tetapi mereka ingin membuatnya setia,” katanya

Ketika peluit terakhir disebutkan, para pemain memanggil para pemain untuk Curva Nord dan mencoba mendorong mereka untuk menangani ujian berikutnya, termasuk seri semi -final.

“Kekalahan di rumah sangat bangga dengan kami, hal -hal yang mendorong dan mendukung kami sangat benar. Para pemain saya selalu memberikan hati dan jiwa mereka, saya akan selalu berterima kasih kepada mereka untuk itu,” kata Inzaghi.

“Tentu saja, kami tidak terbiasa dengan tiga pencegahan berturut -turut. Ini adalah minggu yang berat, antara pakaian dalam ruangan, hukuman, dan kurangnya pemain.

“Kita tidak bisa membicarakan hal ini sekarang, kita melihat Barcelona tadi malam dan kita tahu betapa kuatnya mereka, tapi kita pergi ke sana dengan hormat dan takut.”

Nerazzurri telah memasuki krisis pada waktu terburuk, karena dalam delapan hari mereka dieliminasi dari semi -final Coppa Italia dari Milan dan mereka kehilangan dua pertandingan seri ke garis.

Statistik yang paling dihapus adalah semua target antara ketiganya gagal dalam ketiga pembela ini, catatan negatif yang tidak pernah terjadi sejak Februari 2012 ketika pelatih besi Claudio Ranieri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *