Saham

Intip Prospek Saham TLKM Setelah Rilis Laporan Keuangan Kuartal III 2024?

Liputan6.com, Jakarta Harga saham PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) terpantau dalam tren menurun pasca rilis kinerja periode sembilan belas bulan yang berakhir 30 September 2024. Pada periode tersebut, pendapatan Telkom Indonesia sedikit naik. tetapi laba turun selama kuartal ketiga tahun 2024.

Saham TLKM yang mengutip data RTI berada di level 2.740 atau turun 2,14 persen saat berita ini dimuat. Dalam sepekan TLKM turun 5,17% dan turun 30,63% year-to-date. Pada 4 November 2024, asing menjual bersih saham TLKM senilai Rp 48,32 miliar. Sejak awal tahun asing telah melaporkan penjualan bersih TLKM sebesar Rp 1,14 triliun di seluruh pasar umum.

“Pada level mata uang saat ini, kami melihat potensi peluang perdagangan jangka pendek karena TLKM masih menjadi salah satu laggard di pasar,” komentar Analis Mira Asset Sekuritas Indonesia Daniel Widjaja pada Selasa (5/11). /2024).

Menurut Daniel, meski terjadi volatilitas baru-baru ini, investor asing tetap menjadi pihak yang terbaik, dengan net inflow sebesar Rp 1,06 triliun dalam 3 bulan dan Rp 537 miliar dalam 1 tahun, yang mengindikasikan kemungkinan adanya perubahan sentimen.

“Kami menjaga pandangan positif terhadap TLKM dengan rekomendasi beli dan target harga Rp3.600 per saham, mengingat EV/EBITDA sebesar 4,7x di FY25F,” jelas Daniel.

Perusahaan berencana memperluas jaringannya, mengembangkan bisnis grosir melalui NeutraDC, dan menjangkau pasar menengah ke bawah dengan beragam produk. Kami yakin konsolidasi industri yang diharapkan akan menstabilkan persaingan harga, sehingga menguntungkan pertumbuhan industri dalam jangka panjang.

“Risiko negatif TLKM antara lain meningkatnya persaingan di pasar mobile dan fixed broadband serta perkiraan ARPU yang lebih rendah,” kata Daniel.

 

Mengutip laporan keuangan Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) meraup pendapatan Rp 112,21 triliun pada kuartal III 2024. Pendapatan perseroan naik tipis 0,88 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu menjadi Rp 111,23 triliun . .

Perseroan menandatangani kenaikan biaya operasional, pemeliharaan, dan jasa telekomunikasi menjadi 29,97 triliun. Rp selama triwulan III 2024. Sedangkan pada tahun lalu, pengeluaran tersebut sebesar Rp 28,86 triliun. Selain Rp13,15 triliun dari Rp11,67 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya, bertambah menjadi sepertiga pegawai. Beban umum dan administrasi tercatat sebesar Rp4,92 triliun pada kuartal III 2024 dari Rp4,5 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Perseroan juga melaporkan kerugian yang belum direalisasi atas perubahan nilai wajar investasi sebesar Rp 476 miliar hingga September 2024, turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 182 miliar. Di sisi lain, kerugian selisih kurs mengalami penurunan menjadi Rp25 miliar pada triwulan III 2024 dari Rp41 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

 

Oleh karena itu, perseroan mencatatkan penurunan laba usaha sebesar 7,23 persen menjadi Rp32,45 triliun hingga September 2024 dari periode yang sama tahun lalu Rp34,98 triliun. Sedangkan laba sebelum pajak penghasilan tercatat sebesar Rp29,61 triliun, turun 8,25% dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp32,28 triliun.

Dengan demikian, Telkom Indonesia melaporkan laba kini yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk turun 9,35 persen menjadi Rp 17,67 triliun dibandingkan September 2024. Pada tahun yang sama tahun sebelumnya, perseroan membukukan laba sebesar Rp 19,49 triliun. Berdasarkan kinerja keuangan tersebut, Perseroan membukukan laba per saham sebesar Rp 178,42 pada kuartal III 2024, turun dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 196,84.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *