Investasi Berkah di Saham Syariah, Apa Menariknya?
thedesignweb.co.id, Jakarta – Berinvestasi di pasar modal syariah bisa menjadi salah satu alternatif untuk mencapai kemandirian finansial. Di Indonesia, Direktur Bursa Efek Indonesia (EIB) Risa E. Rustam mengatakan perkembangan pasar modal syariah cukup penting dan semakin menarik di mata investor.
Berdasarkan data BEI per 23 Agustus 2024, jumlah saham syariah yang tercatat mengalami peningkatan sebesar 60% dalam 5 tahun terakhir sejak tahun 2018. Pada tahun 2018, hanya terdapat 399 saham syariah, namun kini bertambah menjadi 639 saham syariah.
Jumlah investor juga meningkat lebih dari 240% dari 44.536 investor pada tahun 2018 menjadi 151.560 investor pada Juli 2024. Sementara itu, tingkat aktivitas investor mencapai 14,1%, kata Risa dalam acara Merdeka Finansial 2024, Minggu (September). 1 Agustus 2024).
Kapitalisasi syariah saham Indonesia meningkat menjadi 54,6% dari total kapitalisasi pasar. Kemudian, rata-rata nilai perdagangan harian saham syariah memberikan kontribusi sebesar 55,9%. Frekuensi perdagangan 70,6% dan volume perdagangan 75,6%.
Kemajuan pasar modal syariah Indonesia juga mendapat pengakuan internasional. Hal ini dibuktikan dengan diperolehnya Penghargaan Pasar Modal Syariah Terbaik dari Global Islamic Finance Award sebanyak 4 kali berturut-turut pada tahun 2019-2022.
Pasar modal syariah Indonesia juga saat ini masuk dalam jajaran pasar modal dunia yang memiliki proses perdagangan saham end-to-end yang sesuai dengan prinsip syariah. Mulai dari mekanisme transaksi EIB, mekanisme kliring dan penjaminan KPI hingga mekanisme penyimpanan dan penyelesaian transaksi KSEI, semuanya memiliki fatwa kepatuhan syariah dari DSN MUI.
Prestasi lainnya adalah pasar modal syariah Indonesia menjadi yang pertama di dunia yang mengembangkan Sistem Perdagangan Online Syariah atau SOTS.
Hingga saat ini, terdapat 19 anggota bursa penyedia layanan SOTS atau disebut ABSOTS dan 5 bank kustodian rekening dana nasabah atau RDN Syariah yang telah memperkenalkan pembukaan rekening syariah secara online.
“Kita patut berbangga karena pasar modal syariah di Indonesia mengalami kemajuan yang cukup pesat dan diakui di seluruh dunia. Oleh karena itu, masyarakat tidak perlu lagi ragu untuk berinvestasi di pasar modal syariah kita untuk mendapatkan kebebasan finansial yang berkah di masa depan”, beliau menyimpulkan. Tawa.
Sebelumnya, Kantor Jasa Keuangan (OJK) rutin melakukan survei nasional mengenai literasi dan inklusi keuangan. Penelitian ini menghasilkan dua indeks, pertama indeks literasi keuangan dan kedua indeks inklusi keuangan.
Sederhananya, Indeks Literasi Keuangan menggambarkan pemahaman masyarakat terhadap produk jasa keuangan yang mereka gunakan. Sedangkan Indeks Literasi Indeks Inklusi Keuangan menggambarkan besarnya penggunaan produk dan jasa di industri jasa keuangan.
Plt. Wakil Direktur Kantor OJK Provinsi Sumbar Irawati menjelaskan, berdasarkan survei tahun 2024, indeks literasi keuangan masyarakat Indonesia pada tahun 2023 sebesar 65,43%.
Sedangkan indeks literasi keuangan sebesar 75,02%. Berdasarkan jenis pelayanan, indeks literasi keuangan konvensional sebesar 65,08% dan indeks literasi keuangan syariah sebesar 39,11%. Kemudian indeks inklusi keuangan konvensional sebesar 73,55% dan inklusi keuangan syariah sebesar 12,88%.
“Dengan demikian, literasi dan inklusi keuangan syariah masih jauh di bawah indeks konvensional,” ujarnya dalam Seminar Kemandirian Keuangan 2024, Sabtu (31/08/2024).
Khusus di pasar modal, indeks literasi keuangan pasar modal konvensional sebesar 15,32%. Sedangkan Indeks Literasi Pasar Modal Syariah sebesar 5,48 persen. Untuk inklusi keuangan klasik pasar modal sebesar 1,60%. Sementara itu, indeks inklusi keuangan pasar modal syariah jauh lebih rendah yaitu hanya 0,37%.
“Kalau melihat indeks pasar modal, memang anomali dibandingkan sektor jasa keuangan lainnya. Di sektor jasa keuangan lain, penggunanya banyak, namun yang memahaminya sedikit. Namun di pasar modal, banyak orang yang memahaminya, namun jumlah orang yang menggunakannya jauh lebih sedikit. “Inilah tantangan kita bersama, bagaimana meningkatkan pemanfaatan pasar modal di masyarakat kita,” kata Irawati.
Pasar modal syariah Indonesia telah berkembang pesat dan semakin menarik bagi investor. Kemajuan teknologi saat ini memberikan banyak dampak positif pada berbagai aspek kehidupan, termasuk kemudahan memperoleh informasi mengenai pengelolaan keuangan dan investasi.
Di sisi lain, kemajuan teknologi juga memberikan peluang terjadinya tindak pidana antara lain kejahatan di bidang keuangan berupa penawaran investasi ilegal, pinjaman online ilegal, dan perjudian online. “Kami percaya dengan semakin baik literasi dan inklusi keuangan di Indonesia, khususnya di kalangan generasi muda, akan membekali generasi muda kita dengan kemampuan mengelola keuangan, memanfaatkan berbagai produk keuangan dengan baik,” tambah Irawati.