Iran Serang Israel dengan Ratusan Rudal Balistik, Ini Respons Kemlu RI
thedesignweb.co.id, Jakarta – Iran telah menembakkan ratusan rudal balistik ke Israel di tengah meningkatnya ketegangan antara dua musuh bebuyutan regional tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Kementerian Luar Negeri (Kemlu RI) mengeluarkan pernyataan bahwa pemerintah Indonesia prihatin dengan perkembangan terkini yang terjadi di Timur Tengah.
Pemerintah Indonesia juga menghimbau semua pihak untuk menahan diri.
“Indonesia sangat prihatin dengan perkembangan terkini yang terjadi di kawasan Timur Tengah, dan menghimbau semua pihak untuk menahan diri,” kata Roy Soemirat, Juru Bicara Kementerian Luar Negeri RI, dalam keterangannya kepada media yang diperoleh Liputan6. com pada Rabu (2/10). /2024).
“Sebagaimana disampaikan Sekjen PBB, Indonesia sangat khawatir potensi perang dalam skala yang lebih besar dapat terjadi.”
Roy juga mengatakan, Indonesia menekankan pentingnya DK PBB segera mengadakan pertemuan khusus untuk membahas perkembangan terkini di Timur Tengah dan mengambil keputusan yang dapat segera meredakan ketegangan di kawasan.
Pemerintah Indonesia juga mengkhawatirkan keselamatan warga negara Indonesia (WNI) yang berada di kawasan tersebut.
“Keselamatan WNI juga masih menjadi perhatian terbesar pemerintah Indonesia,” kata Roy.
Sehubungan dengan itu, proses evakuasi WNI dari Lebanon juga sedang berlangsung.
“Seluruh KBRI di wilayah juga terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan seluruh WNI di wilayahnya masing-masing.”
Serangan Iran terhadap Israel dimulai pada Selasa (1/10/2024) sekitar pukul 20.15 waktu setempat. Media Iran menyebutkan sedikitnya 400 rudal diluncurkan. Demikian dilansir kantor berita Anadolu, Rabu (2/10).
Dalam pernyataan awal, Korps Garda Revolusi Islam (IRCG) mengatakan serangan itu merupakan respons terhadap terbunuhnya pemimpin Hamas Ismail Haniyeh, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah, dan komandan IRGC Abbas Nilforoshan.
Haniyeh terbunuh di Teheran bulan lalu. Nasrallah tewas bersama Nilforoshan di Beirut pada Jumat (27/9).
IRCG memperingatkan bahwa jika Israel membalas serangan rudal tersebut, mereka akan menghadapi “serangan yang lebih menghancurkan”.
Lebih lanjut dikatakan bahwa serangan itu dilakukan dengan dukungan tentara dan kementerian pertahanan.
Misi Iran di PBB kemudian mengeluarkan pernyataan yang menegaskan bahwa serangan rudal tersebut adalah “tanggapan yang sah, masuk akal dan dapat diterima” Iran terhadap pembunuhan tiga tokoh perlawanan, dan menekankan bahwa tindakan ini “dilakukan dengan benar”.
Ketegangan meningkat antara Teheran dan Tel Aviv sejak pembunuhan Haniyeh pada 1 Agustus di ibu kota Iran. Iran menyalahkan Israel dan menjanjikan tanggapan tegas.
Pembunuhan Nasrallah, sekutu utama Iran, dalam serangan udara Israel di pinggiran selatan Beirut diikuti dengan kecaman keras dari para pemimpin tertinggi Iran.
Belum diketahui apakah rudal yang ditembakkan ke Israel mengenai sasarannya atau ada korban jiwa atau kerusakan.