Global

Israel Peringatkan Warga Lebanon untuk Tidak Kembali ke 60 Desa di Selatan

thedesignweb.co.id, Tel Aviv – Militer Israel telah memperingatkan warga Lebanon untuk tidak kembali ke 60 desa di selatan negara itu. Peringatan itu muncul tiga hari setelah dimulainya gencatan senjata setelah lebih dari satu tahun pertempuran antara Israel dan Hizbullah.

Pasukan Pertahanan Israel (IDF) telah merilis peta yang menunjukkan area-area yang harus dihindari oleh warga Lebanon. Mereka memperingatkan bahwa siapa pun yang kembali ke daerah tersebut akan membahayakan diri mereka sendiri. Seperti dilansir BBC pada Sabtu (30 November 2024).

Gencatan senjata mulai berlaku pada Rabu (27/11) pagi. Namun, baik pejabat Israel maupun Lebanon saling menuduh melakukan pelanggaran gencatan senjata.

Pada Kamis (28/11), Pasukan Pertahanan Israel melaporkan bahwa pasukannya melakukan penembakan artileri dan serangan udara terhadap sasaran di Lebanon selatan. Serangan itu terjadi setelah IDF mengamati kedatangan fasilitas senjata dan kendaraan Hizbullah di beberapa lokasi yang dianggap melanggar gencatan senjata.

Lebanon menuduh Israel “berulang kali” melanggar perjanjian itu dan mengatakan pihaknya memantau perkembangannya.

Sebagai bagian dari perjanjian gencatan senjata, sebuah kelompok pemantau multinasional dibentuk, termasuk perwakilan Pasukan Sementara Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNIFIL) di Amerika Serikat, Prancis, dan Lebanon. Tim tersebut bertugas memastikan kedua belah pihak mematuhi kesepakatan.

Dalam wawancara pertamanya sejak mengumumkan gencatan senjata, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan dia telah memerintahkan Pasukan Pertahanan Israel untuk melancarkan “perang intensif” jika Hizbullah melanggar perjanjian gencatan senjata “dalam skala besar.” Netanyahu juga mengatakan gencatan senjata “bisa berakhir dengan cepat” jika terjadi pelanggaran besar.

Pasukan Israel akan menarik diri dari Lebanon selatan berdasarkan kesepakatan yang ditengahi Amerika Serikat dan Prancis. Pada saat yang sama, tentara Lebanon akan menggantikan tentara Israel dan melarang kelompok bersenjata lainnya beroperasi di wilayah tersebut. Proses ini diharapkan selesai dalam waktu 60 hari sejak dimulainya gencatan senjata.

Penduduk di daerah tersebut harus menghindari daerah sepanjang pantai dari Mansouri hingga Sheba di timur, menurut IDF.

Pada hari Rabu, tentara Lebanon juga memperingatkan warga sipil untuk tidak mundur sepenuhnya sampai mereka kembali ke wilayah yang sebelumnya dikuasai pasukan Israel.

Israel melancarkan serangannya di Lebanon selatan awal bulan lalu setelah IDF meningkatkan serangan terhadap Hizbullah.

Konflik terbaru antara Hizbullah dan Israel dimulai pada 8 Oktober 2023. Hizbullah menembakkan roket ke Israel utara untuk mendukung Hamas, yang berperang di Jalur Gaza.

Sejak 8 Oktober, pertempuran antara Israel dan Hizbullah semakin intensif. Kementerian Kesehatan Lebanon melaporkan sedikitnya 3.961 orang tewas dan lebih dari 16.500 luka-luka dalam serangan Israel tersebut.

Menurut pejabat Israel, serangan Hizbullah menewaskan 31 tentara Israel dan 45 warga sipil. Selain itu, 45 tentara Israel tewas dalam pertempuran di Lebanon Selatan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *