Israel Siaga Tinggi Pasca Klaim Bunuh Pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah
thedesignweb.co.id, Tel Aviv – Tentara Israel pada Sabtu (28/9/2024) menyatakan negaranya dalam siaga tinggi menghadapi konflik yang lebih luas setelah mengklaim telah membunuh pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah. Mereka berharap kematian Nasrallah akan membuat partai yang bermarkas di Lebanon itu mengubah haluan.
“Kami berharap hal ini akan mengubah tindakan Hizbullah,” kata Letjen. Kol. Nadav Shoshani mengatakan pada konferensi pers setelah militer Israel mengkonfirmasi bahwa mereka telah membunuh Nasrallah, seperti dilansir Al Arabiya.
Namun, dia mengatakan masih ada cara untuk melemahkan kemampuan Hizbullah.
“Kami telah melihat Hizbullah melakukan serangan terhadap kami selama satu tahun sekarang. Anda bisa berpikir mereka akan terus melakukan serangan terhadap kami atau akan mencoba melakukannya,” katanya.
Shoshani menyebutkan bahwa tidak ada instruksi baru yang diberikan kepada Israel mengenai kesiapan di masa depan, karena instruksi saat ini telah membuat sebagian besar negara berada dalam siaga tinggi.
“Hizbullah telah meningkatkan (konflik) ini selama satu tahun sekarang… Iran jelas berada di balik ini, ini bukan rahasia lagi.” Mereka mendukung Hamas, mereka mendukung Hizbullah dan agen lainnya. “Mereka bahkan menyerang kami secara langsung pada bulan April,” kata Shoshani.
“Jadi kita siap untuk perbaikan yang lebih luas?” Ya. Kita telah berada dalam perang multi-front yang luas selama lebih dari satu tahun. Pasukan kami dalam keadaan siaga tinggi, intelijen kami dalam keadaan siaga dan mencari ancaman semacam itu.
“Hassan Nasrallah tidak lagi mampu meneror dunia,” Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengumumkan di situs media sosial X pada hari Sabtu.
Merujuk Times of Israel, operasi ISIS membunuh Nasrallah pada Jumat (27/9) disebut “Orde Baru”.
Dalam pernyataannya, ISIS mengakui, selain Nasrallah, bersama sejumlah pemimpin lainnya, komandan Front Selatan Hizbullah, Ali Karaki, juga tewas.
Nasrallah menjadi sasaran ketika berada di kubu utama Hizbullah di pinggiran selatan Beirut, yang dikenal sebagai Dahiyeh.
“Pabrik itu berada di bawah tanah, di bawah bangunan tempat tinggal di Dahiye,” kata IS.
“Serangan itu dilakukan ketika para pejabat Hizbullah berada di markas mereka dan terlibat dalam mengarahkan kegiatan teroris terhadap warga Negara Israel.”
Setelah Nasrallah dinyatakan tewas, komandan militer Israel, Letjen. Jenderal. Herzi Halevi, mengatakan Israel akan menghubungi siapa pun yang mengancam negara dan warganya.
“Ini bukanlah akhir… Pesannya sederhana, kepada siapapun yang berurusan dengan warga Israel, kami akan tahu bagaimana cara menghubungi mereka,” tambahnya.