Lifestyle

Jadi Destinasi Utama Wisata Religi Katolik di Indonesia, Flores Luncurkan Peta Perjalanan Wisata

Liputan.com, Jakarta – Setelah sebelumnya merilis Peta Pola Perjalanan Wisata Religi Labuan Bajo, kini saatnya mengungkap Peta Perjalanan Wisata Religi Katolik di Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Badan Pelaksana Otorita Labuan Bajo Flores (BPLBF) dan Keuskupan Ruteng, Keuskupan Agung Ende, Keuskupan Maumare, Keuskupan Larantuka, Dinas Pariwisata: Mangarai Barat, Mangarai, Mangarai Timur, Ngada, Nageko, Ende, Sikka, diluncurkan bersama. Lantai Timur

Gaya Hidup Liputan. Dalam rilis yang diterima com, perkenalan tersebut dilakukan beberapa waktu lalu dalam rangka Hari Pariwisata Sedunia yang jatuh pada Jumat, 27 September 2024. Pemerintah setempat telah sepakat menjadikan Pulau Flores sebagai situs penting bagi umat Katolik. Terciptanya model wisata religi di Indonesia ini merupakan tindak lanjut dari webinar dan FGD mengenai kemungkinan dan strategi promosi wisata religi Katolik di Pulau Flores yang dilaksanakan pada tanggal 17 Mei 2024 dan 5 Juli 2024. 

Plt Direktur Utama BPOLBF Frans Tegu berharap peta wisata dapat memberikan informasi seputar Pulau Flores selain destinasi berbasis alam dan budaya. Ziarah agama Katolik ini dapat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan karena dapat menawarkan pengalaman spiritual, mengenal lebih dekat tradisi Gereja Katolik Pulau Flores dan menawarkan ziarah lainnya.

Peta pariwisata juga telah dirilis untuk fokus pada tren pariwisata masa depan guna menciptakan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan. Inisiatif ini tidak hanya akan meningkatkan daya tarik wisata Flores sebagai tempat keagamaan Katolik, namun juga memperkuat budaya dan spiritual. “Identitas Pulau Flores,” kata Perancis.

 

 

Pastor Jacobus Donicius Mago, pr. Ia menyebutnya sebagai kesempatan untuk berbagi kekayaan iman dan tradisi di Pulau Flores.

Pastor Doni mengatakan, “Saya berharap itinerary ini dapat memfasilitasi pengalaman rohani yang lebih mendalam bagi setiap jamaah, mendukung perekonomian lokal. Mari kita sambut para jamaah dengan penuh keramahan dan saling berbagi kasih dan persekutuan.”

Bersamaan dengan itu, Ivan Botha, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ngada, juga mengatakan kerja sama pengembangan gaya berwisata ini merupakan langkah penting untuk memperkenalkan khasanah budaya dan spiritual Pulau Flores.

“Wisata religi tidak hanya memberikan kesempatan kepada wisatawan untuk melihat keindahan alam, tetapi juga kesempatan untuk mengeksplorasi nilai-nilai agama dan tradisi setempat,” kata Ivan.

 

Pola Perjalanan memuat rekomendasi tempat wisata yang patut dilihat umat Katolik selama berkunjung ke Flores. Terdapat 54 situs yang direkomendasikan antara lain gereja, kapel, gua Maria, taman doa, situs sejarah keagamaan, dan rumah-rumah yang tersebar di lantai barat, tengah, dan timur.

Wisatawan atau pengunjung dapat melakukan pengunduhan kapan saja melalui berbagai saluran melalui submenu informasi di https://bit.ly/TravelPatternKatolikPulauFlores atau melalui link di daftar call center BPOLBF. 62 811 -3879-4555, atau melalui barcode Pola Perjalanan Wisata Religius Katolik yang tersedia di kantor BPOLBF Tourist Information Center (TIC). (Jln.Soekarno Hatta No.88, Labuan Bajo) dan Media Sosial BPOLBF.

Sebelumnya, Badan Penindakan Otorita Labuan Bajo Flores (BPOLBF) bersama Kevikepan Labuan Bajo merilis Peta Ziarah Umat Katolik di Labuan Bajo. Pembuatan peta perjalanan tersebut dilakukan setelah webinar mengenai kemungkinan dan strategi promosi wisata religi Katolik di Pulau Flores pada 17 Mei 2024, dan focus group Discussion (FGD) pada 5 Juli 2024.

Sementara itu, Frans Tigue menjelaskan pembuatan peta perjalanan merupakan salah satu cara untuk memberikan lebih banyak pengalaman kepada wisatawan dengan memberikan informasi mengenai tempat-tempat lain di Labuan Bajo selain tempat-tempat berbasis alam dan budaya.

Travel Map juga direncanakan untuk menciptakan pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan, dengan tetap fokus pada tren pariwisata masa depan yang bersifat personal, customized, lokal dan lebih kecil, lebih banyak wisatawan tim Prancis dalam pernyataan tertulisnya.

Ziarah Keagamaan Katolik ke Labuan Bajo diselenggarakan bersamaan dengan Festival Travel Patron Relais Gulu, salah satu festival keagamaan Katolik di Flores, NTT yang merupakan bagian dari Event Karisma Nusantara 2024. Selain mengikuti program tersebut terdapat alternatif kegiatan bagi wisatawan, peziarah dan jamaah haji.

BKP Labuan Bajo, Romo Ricard Mungo, Pr. Ia yakin bahwa inisiatif ini dapat membantu meningkatkan kesadaran akan pelestarian budaya dan merupakan peluang besar untuk mempromosikan toleransi sebagai bagian dari kearifan lokal Mangarajai Barat.

Ia mengatakan bahwa ini adalah kesempatan besar untuk mempromosikan toleransi dan saling pengertian serta mendukung perekonomian lokal melalui pariwisata yang bertanggung jawab. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *