Jangan Panik, Ada Miliarder Jual Saham Apple Besar-besaran
thedesignweb.co.id, Jakarta – Perusahaan investasi Warren Buffett, Berkshire Hathaway, melepas hampir separuh saham Apple pada kuartal lalu. Alhasil, analis Wall Street meminta investor mengabaikan berita tersebut dan tetap tenang.
Kepala manajer portofolio Integrity Asset Management, Joe Gilbert, mengatakan pengurangan saham Apple yang dilakukan Buffett hanya karena manajemen risiko.
“Jika ada kekhawatiran mengenai kelangsungan jangka panjang Apple, Buffett akan keluar dari seluruh posisinya. Mirip dengan pengurangan posisi saham Berkshire lainnya, Buffett memiliki keuntungan signifikan yang belum direalisasi,” kata Gilbert, dikutip Yahoo Finance, Senin (05/1). 08/2024). ). ).
Pengumuman portofolio Berkshire muncul beberapa hari setelah Apple merilis hasil kuartalannya, yang menunjukkan kembalinya pertumbuhan pendapatan dan menyarankan bahwa fitur kecerdasan buatan baru akan meningkatkan penjualan iPhone di kuartal mendatang.
Analis riset CFRA, Cathy Seifert mengatakan, posisi yang sangat besar ini berarti investor akan mengambil sebagian keuntungan dan mengurangi sebagian risiko konsentrasi.
“Mereka masih memiliki portofolio yang cukup terkonsentrasi,” kata Seifert.
Ini juga bukan pertama kalinya Berkshire mengurangi kepemilikannya di Apple. Pada pertemuan tahunannya di bulan Mei, perusahaan mengungkapkan telah mengurangi posisinya selama kuartal pertama tahun ini. Pada saat itu, Buffett menyarankan kepada investor bahwa implikasi pajak dapat berperan dalam aksi jual tersebut.
Pengumuman terbaru ini muncul di tengah kekhawatiran yang lebih luas mengenai kemungkinan penurunan ekonomi di masa depan. Laporan pekerjaan yang lebih buruk dari perkiraan pada hari Jumat memicu kekhawatiran bahwa The Fed mungkin menunggu terlalu lama untuk mulai menurunkan suku bunga, menyebabkan Nasdaq 100 mengalami koreksi teknis dan Indeks Volatilitas Cboe mendekati 25.
Sebelumnya, setelah memasuki produksi iPhone di India, mitra perakitan Apple, Foxconn, mempertimbangkan apakah perusahaan tersebut dapat memproduksi iPad di negara tersebut.
Hal ini dilakukan Apple untuk mengurangi ketergantungannya terhadap China sebagai sumber utama produksinya. Selain itu, India kini menjadi salah satu pusat manufaktur iPhone yang berkembang.
Dengan semakin maraknya perakitan iPhone di India, negara tersebut tampaknya siap memperluas produksi ke produk lain, termasuk iPad.
Laporan Economic Times yang dikutip Apple Insider, Selasa (30 Juli 2024), mengungkap Foxconn sedang mempertimbangkan kemungkinan memproduksi iPad di India. Informasi yang beredar menyebutkan bahwa Foxconn berencana menggunakan fasilitasnya di Sreiperumbudur untuk merakit tablet Apple ini.
Menurut salah satu sumber, Foxconn secara serius mempertimbangkan kemungkinan ini.
Sumber lain menyebutkan sudah beberapa kali diskusi antara Foxconn dan pemerintah. Dimana Foxconn berniat menggandakan total produksinya di India dalam beberapa tahun ke depan.
Peningkatan produksi ini diperkirakan akan mencakup iPhone, iPad, dan beberapa produk lainnya, tetapi mungkin tidak mencakup Mac.
Eksplorasi Foxconn untuk menambahkan manufaktur iPad ke dalam beban kerjanya di India dipandang sepenuhnya tepat. Sebab, pada awal Juli lalu, Apple juga menyelidiki masalah ini. Tampaknya, Apple ingin memperluas produksi iPad serta casing pengisi daya AirPods.
Sementara itu, pada tanggal 23 Juli, pemerintah India memutuskan untuk memberikan kemudahan bagi produsen ponsel pintar dan elektronik untuk beroperasi di India. Hal ini dicapai dengan mengurangi pajak impor iPhone dan komponen iPhone tertentu.
Akibatnya, produksi iPhone menjadi lebih murah bagi Apple dan mitra rantai pasokannya.
Tadinya tarif bea masuk sebesar 20 persen, kini menjadi 15 persen. Bagi Apple, pengurangan tarif pajak ini dapat berarti pengurangan biaya antara $35 juta dan $50 juta per tahun.