Jasa Marga Kantongi Laba Bersih Rp 2,35 Triliun pada Semester I 2024
thedesignweb.co.id, Jakarta – PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp 9,11 triliun pada semester I 2024 atau meningkat 30,49 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Sekretaris Perusahaan dan Chief Administrasi Officer Jasa Marga Nixon Sitorus mengatakan perseroan juga berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp 2,35 triliun pada semester pertama tahun ini. Naik 104,32 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Pencatatan laba bersih ini mencakup dampak penyesuaian pemberlakuan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) 72/2023 tentang Amortisasi Aset Berwujud dan/atau Amortisasi Aktivitas Tak Berwujud yang dilakukan Perseroan. , dimana terdapat tambahan Pajak Tangguhan. Pendapatan Rp 600,41 miliar (non tunai).
Jika dampak penyesuaian PMK 72/2023 tidak dimasukkan dalam penghitungan laba bersih, maka nilai laba inti perseroan pada semester I 2024 menjadi Rp 1,75 triliun, meningkat 52,05 persen dibandingkan semester I. semester tahun 2023.
“Pada semester I tahun 2024, Jasa Marga juga mencatat peningkatan jumlah transaksi di jalan tol Jasa Marga Group yang mencapai 636,8 juta kendaraan. Jumlah tersebut meningkat 1,3 persen dibandingkan total jumlah transaksi pada periode yang sama. periode tahun 2023,” kata Nixon, Rabu (31/7/2024).
Sedangkan rata-rata lalu lintas harian (LHR) di tol Jasa Marga Group mencapai 3,49 juta kendaraan per hari, tambah Nixon.
Pendapatan usaha perseroan merupakan kontribusi kinerja pendapatan tol sebesar Rp8,38 triliun dan kinerja pendapatan usaha lainnya sebesar Rp732,69 miliar. Selain itu, Jasa Marga juga dapat meningkatkan kinerja keuangan dan kesehatannya.
Hal ini tercermin dari terjaganya pencapaian laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) perseroan yang mencapai Rp6,13 triliun, meningkat 47,89 persen dibandingkan tahun lalu dengan realisasi margin EBITDA yang lebih baik dibandingkan semester I. Tahun 2023 yang mencapai 67,27 persen pada pertengahan beroperasinya ruas tol baru.
Hingga semester I tahun 2024, Jasa Marga menjadi market leader di industri jalan tol dengan total panjang jalan tol yang dioperasikan Jasa Marga Group sepanjang 1.264 km. Jumlah tersebut mewakili 47 persen jalan tol yang beroperasi di seluruh Indonesia. Sedangkan total konsesi jalan raya yang dimiliki perseroan sepanjang 1.736 km di seluruh Indonesia.
Nixon mengatakan dalam pengelolaan proyek jalan tol baru 5 tahun ke depan, Jasa Marga berkomitmen mencapai tujuan terbaik yang telah ditetapkan dan akan selalu mengendalikan kegiatan pembangunan jalan tol secara bertahap.
Saat ini, perseroan mempunyai beberapa proyek yang sedang dalam tahap konstruksi dan pembebasan lahan. Mulai dari Tol Probolinggo-Banyuwangi, Tol Yogyakarta-Bawen, Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo, Tol Jakarta-Cikampek II Selatan dan Tol Akses Patimban.
Di bidang bisnis lainnya, Jasa Marga melalui anak perusahaannya, PT Jasamarga Terkait Business (JMRB), mengelola Pembangunan TIP (Rest and Service Point) pertama di Indonesia dengan konsep Toll Corridor Development (TCD), atau Travoy Hub.
Hingga semester I tahun 2024, PT JMRB telah memperpanjang pengembangan dengan membangun Travoy Hub tahap 2 dan 3 dengan progres konstruksi mencapai 44 persen.
Sebelumnya, PT Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri (JNK) sebagai anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk menyatakan progres pembebasan lahan tol Kertosono-Kediri sepanjang 20,3 km telah mencapai 46,8 persen hingga awal Juli 2024.
Direktur Utama PT JNK Arie Irianto menjelaskan, pembebasan lahan jalan tol ini berjalan sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Ruas Tol Ngawi-Kertosono-Kediri Kertosono-Kediri melintasi dua kecamatan sepanjang 18,3 km yang terletak di Kabupaten Nganjuk dan 2 km di Kabupaten Kediri.
Hingga Juli 2024, Jasamarga Ngawi Kertosono Kediri mencatat pembebasan lahan di dua kecamatan tersebut mencapai 42,7 persen untuk Kabupaten Nganjuk, dan 64,8 persen untuk Kabupaten Kediri.
“Secara umum pembebasan lahan Tol Ngawi-Kertosono-Kediri ruas Kertosono-Kediri meliputi 2.732 bidang tanah di 21 desa yang terletak di lima kecamatan yaitu Sukomoro, Tanjunganom, Prambon, Banyakan dan Grogol,” jelasnya dalam keterangan tertulis. . , Jumat (19/7/2024).
Total pembayaran Uang Ganti Kerugian (UGK) mencapai Rp 1,227 triliun dengan skema pembayaran langsung dari Lembaga Pengelola Aset Negara (LMAN), kata Arie.
Arie menambahkan, dengan perkembangan yang ada saat ini, PT JNK terus mendukung Pejabat Pengadaan Tanah (PPK) untuk mempercepat pembebasan lahan ruas Kertosono-Kediri. Sehingga lingkup pekerjaan konstruksi dapat mengikuti jadwal yang telah ditetapkan.
Saat ini PT JNK juga telah menerima Final Engineering Plan (RTA) ruas jalan tol tersebut.
“Jadwal pembangunannya akan disesuaikan dengan ketersediaan lahan dengan progres minimal 80% door to door. Proses perolehan jasa konstruksi segera dimulai. Oleh karena itu, pelaksanaan pembangunan antar pintu dan sebaliknya tidak terhenti di tengah jalan. , dan kemudian bisa dioperasikan terus menerus,” jelasnya.
Ruas Kertosono-Kediri sendiri merupakan perpanjangan dari Tol Ngawi-Kertosono sepanjang 88,25 km yang telah beroperasi penuh sejak 2018.
Nantinya ruas Kertosono-Kediri akan dilengkapi persimpangan Kedungsoko yang menghubungkan Tol Ngawi-Kertosono yang sudah beroperasi.
Selain itu, terdapat dua simpang susun yang terletak di Kabupaten Nganjuk yang akan tersambung dengan jalan masuk Sugihwaras dan Kabupaten Kediri yang akan tersambung dengan jalan masuk Banyakan. Ruas Kertosono-Kediri juga diharapkan memiliki dua Gerbang Tol (GT) yakni GT Sugihwaras dan GT Kediri.
Jika terkoneksi penuh dan beroperasi, total panjang tol Ngawi-Kertosono-Kediri yang dioperasikan PT JNK akan sepanjang 108,55 km.
Jalan ini juga menghubungkan pusat-pusat perekonomian di Jawa Timur bagian selatan dan mendukung akses koneksi ke Bandara Internasional Kediri.