Jejak Tokoh Sumatera Barat dalam Sejarah Nasional Indonesia
thedesignweb.co.id, Padang – Terkenal dengan kekayaan budaya Minangkabau, Sumatera Barat juga banyak melahirkan tokoh-tokoh nasional yang berperan penting dalam sejarah dan pembangunan Indonesia.
Mulai dari politik, pendidikan hingga sastra, tokoh-tokoh asal Sumatera Barat telah memberikan kontribusi yang besar bagi pembangunan negara.
Berikut beberapa tokoh nasional Sumbar dan peninggalannya untuk Indonesia seperti dilansir berbagai sumber:
1. Mohammad Hatta
Nama Mohammad Hatta tentu familiar dari sejarah Indonesia. Lahir di Bukittinggi pada 12 Agustus 1902, Hatta merupakan salah satu tokoh utama perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Bersama Sukarno, ia mendeklarasikan kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Selain menjadi penyiar, Hatta juga merupakan wakil presiden pertama Republik Indonesia.
Sebagai seorang pemikir ekonomi, Hatta dikenal sebagai bapak koperasi di Indonesia karena gagasannya mengenai pembangunan ekonomi rakyat melalui koperasi. Ia meyakini koperasi adalah solusi terbaik untuk membangun perekonomian Indonesia yang tangguh dan berkeadilan.
Pemikiran Hatta yang progresif dan mendalam mengenai perekonomian nasional masih relevan hingga saat ini dan menjadi landasan banyak kebijakan perekonomian di Indonesia.
2. Sutan Syahrir
Lahir pada tanggal 5 Maret 1909 di Padang Panjang, Sutan Sjahrir merupakan salah satu tokoh penting perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Ia dikenal sebagai Perdana Menteri Indonesia pertama yang menjabat pada tahun 1945 hingga 1947. Sjahrir adalah seorang pemimpin intelektual dan politik visioner.
Meski kerap dianggap sebagai sosok yang lebih lunak dibandingkan tokoh revolusioner lainnya, namun ia berperan penting dalam diplomasi Indonesia pasca kemerdekaan, khususnya dalam menjaga hubungan internasional dengan Barat.
Sebagai pimpinan Partai Sosialis Indonesia (PSI), Sjahrir merupakan seorang pemikir modern yang mengedepankan pentingnya demokrasi, pendidikan, dan hak asasi manusia.
Karyanya yang berjudul “Refleksi dan Perjuangan” masih menjadi salah satu dokumen penting dalam sejarah pemikiran politik Indonesia.
Lihat pilihan video ini:
Tan Malaka adalah tokoh nasionalis dan revolusioner yang sangat berpengaruh, meski sering dianggap kontroversial. Lahir pada tanggal 2 Juni 1897 di Sulik, Sumatera Barat, Tan Malaka merupakan seorang pemikir yang sangat radikal dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Ia banyak menulis karya pemikiran politik, salah satunya adalah “Madilog” (Materialisme, Dialektika, Logika) yang terkenal, yang menggambarkan gagasan pemikiran rasional dan logika perjuangan rakyat.
Tan Malaka sering disebut sebagai Bapak Republik karena ia meyakini Indonesia harus merdeka sebagai republik yang merdeka, bahkan sebelum gagasan republik dipopulerkan oleh tokoh-tokoh nasional lainnya.
Ia menginspirasi banyak gerakan revolusioner, namun sering kali menentang pemerintahan resmi. Meskipun ia meninggal secara tragis pada tahun 1949 tanpa pengadilan formal, pengaruhnya terhadap perjuangan kemerdekaan tetap ada selamanya.
4.Abdul Muis
Abdul Muis adalah seorang tokoh pergerakan nasionalis Sumatera Barat dan penulis terkenal. Lahir pada tanggal 3 Juli 1886 di Bukittinggi, Sungai Puari, Abdul Muis aktif di berbagai organisasi pergerakan nasional termasuk Sarekat Islam.
Ia merupakan seorang aktivis yang terus memperjuangkan hak-hak bangsa Indonesia melawan penindasan kolonial Belanda. Selain politik, Abdul Muis juga dikenal sebagai penulis.
Salah satu karyanya yang paling terkenal adalah novel Salah Asuhan yang menggambarkan konflik budaya antara tradisi Timur dan Barat yang dialami masyarakat Indonesia pada masa penjajahan.
Melalui karyanya, Abdul Muis menekankan permasalahan sosial yang dihadapi masyarakat, terutama dalam hal identitas dan modernitas. Pada tahun 1959, Abdul Muis dinominasikan sebagai pahlawan nasional atas kontribusinya terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia.
Buya Hamka atau bernama lengkap Haji Abdul Malik Karim Amrullah adalah seorang ulama dan penulis terkenal asal Sumatera Barat.
Lahir pada 17 Februari 1908 di Maninjau, Hamka tidak hanya dikenal sebagai ulama besar namun juga sebagai penulis dan pemikir Islam kontemporer yang berpengaruh.
Hamka banyak menulis karya sastra populer dan tafsir Al-Qur’an, salah satunya novel Tenggelamnya Kapal Van der Wijck yang masih populer hingga saat ini. Selain itu, ia juga menulis Tafsir monumental “Tafsir Al-Azhar” yang menjadi rujukan utama kajian Al-Quran di Indonesia.
Sebagai seorang ulama, Hamka juga aktif di dunia politik dan sosial. Ia pernah menjadi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan menjadi tokoh penting gerakan Islam modern di Indonesia.
Dengan tulisan-tulisannya yang mendalam dan pengabdiannya kepada masyarakat, Hamka meninggalkan warisan intelektual dan spiritual yang tak ternilai harganya.
6.Agus Salim
Lahir pada tanggal 8 Oktober 1884 di Koto Gadang, Agami, Agus Salim merupakan salah satu diplomat dan intelektual paling cemerlang yang pernah dimiliki Indonesia.
Ia berperan penting dalam perjuangan diplomasi Indonesia pada awal kemerdekaan, termasuk perundingan dengan Belanda.
Karena kepiawaian berbahasa dan kepiawaiannya dalam berdiplomasi, Agus Salim dikenal sebagai aktivis kemerdekaan Indonesia.
Selain sebagai diplomat, Agus Salim juga merupakan seorang penulis dan jurnalis yang produktif. Ia kerap menulis topik sosial, politik, dan agama di berbagai media.
Kecerdasan, humor dan kegigihannya membuat Salm menjadi sosok yang sangat disegani di kalangan rekan-rekan pejuangnya.