Jelang Lebaran, Erick Thohir Waspadai Rentetan Kasus Kecelakaan Pesawat di Luar Negeri
thedesignweb.co.id, Jakarta – Menteri Negara Eric Tohir memanggil sejumlah CEO perusahaan pelat merah antara lain Garuda Indonesia, Citilink Indonesia, Pelita Air, PT Angkasa Pura Indonesia (InJourney Airports) dan AirNav Indonesia. Membahas prakiraan pergerakan pesawat pada lebaran tahun 2025.
Salah satu poin utamanya adalah semakin banyaknya kecelakaan udara yang terjadi secara internasional saat ini. Misalnya saja yang menimpa maskapai asal Korea Selatan Jeju Air yang jatuh di Bandara Internasional Mueang pada Minggu, 29 Desember 2024.
“Tentunya kami melihat dengan memastikan kondisi pesawat yang dimiliki masing-masing maskapai. Jadi kami benar-benar menjaganya dan juga mengecek tingkat kelelahan awaknya,” kata Eric Tohir, dari biro Kementerian. Urusan Negara di Jakarta. KAMIS. (1 Februari 2025).
Eric mengingatkan otoritas bandara akan hal ini. Untuk menjamin tingkat keamanan di beberapa bandara nasional, hal ini dapat didorong.
“Sejauh ini alhamdulillah kepatuhan internasional Jakarta-Bali sangat tinggi. Namun, beberapa bandara sedang diperiksa ulang. Bahkan sebelumnya mungkin ada ekspektasi karena beberapa kecelakaan juga luar biasa,” ujarnya.
“Iya ada udara, ada burung yang masuk ke mesin. Dulu kita juga sampaikan ke AirNav untuk peringatan dini. Kalau iya, ada hal yang bisa kita antisipasi. Itu salah satu poinnya,” imbuh Eric.
Tak lupa, ia juga meminta agar pihak bandara bersiap menghadapi puncak surut Nataru pada tahun 2024/2025, termasuk mengurangi kemacetan saat Idul Fitri 2025, karena puncak surut Nataru diperkirakan akan terjadi pada Sabtu, 4 Januari 2025.
“Tapi kalau kita ingat ini Ramadhan, Idul Fitri di bulan Maret ini harus kita antisipasi. Makanya saya minta tadi ke bandara, ke penerbangan, untuk mulai mencoba memetakan jumlah pesawat yang dimiliki semua orang. , kita bisa memprediksi: “Apa yang baik hari ini lebih baik lagi,” tanyanya.
Diperkirakan, jumlah penerbangan pada musim Ramadhan dan mudik Idul Fitri 2025 akan jauh lebih tinggi dibandingkan periode Natal 2024/2025.
“Karena dibandingkan Nataru ini, kita bisa mendapat lima kali lebih banyak. Artinya ini pasti peningkatan yang kita harapkan,” kata Eric Thohir.
Sebelumnya, InJourney Airports menyempurnakan beberapa teknologi agar layanan check-in penumpang tidak memakan waktu lama seperti biasanya. Akibatnya, calon penumpang mungkin akan berhadapan dengan penyewa berbeda di bandara berbeda dalam waktu lebih lama.
Faik Fahmi, Presiden Direktur PT Angkasa Pura Indonesia atau InJourney Airports, mengatakan berdasarkan fakta di lapangan, calon penumpang penerbangan domestik baru akan tiba satu setengah jam sebelum check-in. Sementara itu, calon penumpang baru akan tiba dengan penerbangan internasional 2 jam sebelum check-in.
“Karena check-in butuh waktu, masuk ke SCP atau security check, proses boarding, dan lain-lain, butuh waktu lebih lama. Sehingga calon penumpang atau orang yang mendampinginya mempunyai waktu untuk menikmati segala fasilitas seperti halnya penyewa bandara. » kata Faik saat peluncuran Eat, Shop Fly di Terminal 3 Bandara Internasional Sukarno Hatta, Senin (30/12/2024).
Untuk itu, pihaknya kini terus meningkatkan berbagai layanan bagi calon penumpang, khususnya di bidang teknologi.
Misalnya, menambahkan kios check-in mandiri di beberapa titik atau kemampuan untuk check-in online melalui beberapa aplikasi maskapai penerbangan.
Teknologi screening di area Security Check Point (SCP) 2 juga akan diganti dengan teknologi yang lebih maju. Seperti memeriksa berbagai barang elektronik, air minum kemasan, dan lain-lain, tidak perlu lagi dikeluarkan dari tas penumpang, sehingga menghemat waktu saat melewatinya.
“Ini bisa mempercepat prosesnya. Biasanya memakan waktu lama, dalam 1 jam kita bisa menampung 200 penumpang, baru bisa melayani lebih banyak,” ujarnya.
Dengan cara ini, calon penumpang yang datang bisa merasa seperti berada di bandara. Tak hanya naik dan turun pesawat, tapi juga mendapat manfaat layanan tambahan.
“Suasana menjadi lebih hijau, terdapat renovasi pada tenant-tenant, terdapat paviliun Indonesia, juga terdapat LED raksasa di area kedatangan, serta tercipta pula suasana vertical garden yang menghadirkan hutan Indonesia di bandara,” kata Faik. . .
Sementara itu, untuk menyoroti perubahan tersebut, InJourney Airports meluncurkan program Eat Shop and Fly untuk calon penumpang di 6 bandara besar di Indonesia. Misalnya saja di Bandara Sukarno Hatta, Ngurah Rai Bali, Surabaya, Makassar, Balikpapan, dan Jogjakarta.
“Makanya kami menyiapkan 4 hadiah utama mobil, jadi setiap 3 bulan sekali kami mengadakan pengundian. Nanti kita akan mengundi hadiahnya untuk mobil terbaik, namun selain itu ada hadiah berupa TV, iPhone dan masih banyak lagi, bahkan untuk penyewa disana. juga harga,” kata Faik.
Chief Commercial Officer InJourney Airports Muhammad Rizal Fahlevi mengatakan untuk mengikuti pengundian, calon penumpang harus melakukan pembelian ke seluruh penyewa 6 bandara tersebut dengan minimal transaksi sebesar 150.000 Rupiah.
“Setiap pengunjung bandara yang berbelanja di tenant FNB, retailer lain, dengan minimal transaksi Rp 150.000 akan mendapatkan 1 poin undian. Semakin besar pengeluarannya, semakin besar pula peluangnya,” kata Rizal.