Jelang Nataru, Bandara Soetta Latihan Prosedur Kedaruratan
thedesignweb.co.id, Jakakarta – Bandara Latihan Darurat (AEE) 2024, Kegiatan Latihan Darurat adalah bagian dari upaya untuk menyediakan prosedur di Rencana Darurat Bandara (AEP). Kamis (28/11/2024).
Kegiatan ini adalah untuk menilai kemungkinan semua agen dalam skenario darurat di daerah Bandara Seiren Hata.
Dalam implementasi, kegiatan ini ditujukan untuk melatih model koordinasi antara unit, prosedur operasi internal dan eksternal atau eksternal (SOP). Selain itu, estimasi dokumen AEP diharapkan dapat mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan dan beradaptasi dengan kesiapan kerja di masa depan.
“Dalam implementasinya, latihan ini berada dalam perintah komunikasi, baik Tactical, dan Mobile Command (ICP) dan ECP) dan EOC), kata, CEO Ananda Veakaksana.
Dia kemudian mengambil beberapa aspek Soecaro-Hatak, seperti polisi di bandara “Seta”, TNI, BMKG, CCP, CCP, Pertamin, maskapai dan agensi penting lainnya, memastikan sinergi untuk menangani keadaan darurat. Pesawat itu rusak
Dalam simulasi ini, Airbus Airbus A330-300 Airbus A330-300 memiliki Airbus (CGK) dengan Airbus (CGK) pada rute di Hong Kong (CGK) sebagai sistem hidrolik. Saat Anda mendekati fase pendaratan. Dia memutuskan untuk menurunkan bola 2. Di trek (07L).
Namun, kerusakan mempengaruhi sistem pengereman yang tidak beroperasi, roda terkunci dan menyebabkan kebakaran karena fondasi. Pesawat akhirnya berdiri di posisi rak B8, menghalangi trek.
Pesawat -pesawat juga menyelamatkan petugas pemadam kebakaran atau ARF atau ARF, segera bergerak cepat dengan bantuan unit yang terkait dengan unit yang mengoperasikan petugas pemadam kebakaran dan prosedur evakuasi.
“Latihan ini bertujuan untuk menguji model koordinasi, prosedur, dan dokumen. Meskipun setiap unit dapat mengambil perannya sendiri dengan benar, latihan ini juga merupakan cara untuk mengevaluasi situasi serupa untuk penilaian kemanjuran, “kata gerakan.
Dia juga menekankan pentingnya sinergi antara unit di bandara. Bahkan, karena banyak agen dengan bandara, koordinasi eksternal merupakan tantangan.
“Latihan ini membantu memastikan komunikasi dan kerja sama antara organisasi tanpa tumpang tindih, untuk kinerja manajemen darurat yang lebih baik,” katanya.
Bandara Soecaro-Hata berkomitmen untuk meningkatkan keselamatan dan keselamatan operasi. Persiapan yang cermat dan penilaian yang berkelanjutan, bandara siap menghadapi berbagai tantangan, seperti Natal dan Transportasi Tahun Baru (NATU) 2025 periode yang kuat.